Bagian 1

3K 185 1
                                    

Disinilah Sakura dan Ino sekarang,di ruang tamu kediaman Uchiha yang tidak ditempati lagi oleh keluarga Sai.Karna Sai dititipkan untuk tinggal bersama keluarga Sasukem

"Oi kau kita perlu bicara"Sasuke mengatan dengan sangat dingin.Diikuti Sai yang menyusul Sasuke,menyisakan Ino,sakura,dan Naruto di ruang tamu,dengan Naruto yang terus berceloteh.
.
.
.
.
.
"kenapa kau membawa mereka kesini hah?"tanya Sasuke datar

"Aku merasa mereka bukan gadis sembarangan,mereka mengenal kita dan kita tidak"Dibalas datar pula oleh Sai

"Apa kau gila,mereka bisa saja stalker"Sasuke mulai meninggikan suaranya

"Aku perlu bertanya pada mereka,ini rumahku"Sai tak mengganti nada bicaranya

"Cih...."Sasuke meninggalkan Sai menuju kamar tamu.

"Jangan lupakan hal yang bisa dilakukan anggota clan uchiha,bisa sajakan"Sai pergi ke berlainan arah.

Mendengar sepupunya berbicara serius,dia memikirkan lagi apa yang Sai katakan.
.
.
.
.
.
"Jadi nona,untuk kedua kalinya perkenalkan namaku Uzumaki Naruto dattebayo"

mereka tersenyum
Kami mengenalmu baka

"Haruno Sakura"ujar si pink

"Yamanaka Ino"ujar si blonde

"Kalian kenal duo uchiha itu?dan aku?" Naruto memajukan wajahnya ke Sakura dan Ino,membuat Sakura ingin sekali menjitaknya.dengan dipaksakan mereka mengangguk.

"Jangan-jangan kalian stalker kami" Naruto menunjuk wajah Ino dan Sakura satu persatu.

Nyut...... segitiga siku-siku sudah terbentuk sempurna dijidat lebar Sakura.

"Sudah sore lebih baik kita pulang Naruto" Ujar Sai diikuti Sasuke dibelakannya.

"Lalu mereka stalker kita,menginap disini?" Naruto berteriak kembali.

"Heiiii aku bukan stalker baka... shanaro"Sakura sudah tak tahan,namun tanggannya di pegang Ino.

"Hei pink... jangan membuat masalah atau aku usir" Sakura benar-benar kesal sekarang.

"Terimakasih Sai-kun Sasuke-kun,atas bantuannya" Ino mengatakan dengan tulus.

"kalian memiliki hutang sebuah penjelasan besok" Sai tersenyum hingga matanya menjadi tak terlihat.senyum palsu.
.
.
.
"Teme mereka siapa sih?"

"Hn"

"Teme aku bertanya....." Naruto kesal dengan jawaban Sasuke,namun tidal bisa disebut jawaban.

"Kau itu,banyak bertanya sekali sih urus saja urusanmu sendiri" Dijawab oleh Sai

"Dasar kau mayat,ku jait mulutmu baru tau rasa" Naruto mengoyak-ngoyak Sai.

"Dobe jangan kau ceritakan ini kesiapa-siapa!"

"Kenapa?Tapi mereka cantik dan seksi sekali,apalagi yang pirang" Naruto mengucapkan dengan merona.

"Dasar mesum,itu mu saja tidak menarik,aku bingung kenapa Hinata mau denganmu"

"Baka"Sasuke bersiap menutup kuping

"SAIIIIII"
.
.
.
.
.
Hatcihhh......

"Apa aku masuk angin ya?"Ino mengosok hidungnya selesai mandi.

Sakura baru masuk kamar setelah berkeliling melihat sekitar rumah yang katanya milik Sai.

"Tak ku sangka rumahnya nyaman dan indah walau agak bedebu" Sakura tersenyum sendiri."dan tak kusangka aku dapat bertemu dengan Sasuke-kun disini,dia tampan"

"Oi jangan pikirkan itu,lebih baik kita pikirkan rencana kita besok"Ino menduduki tatami.

"Agar kita dapat kembali keKonoha kita perlu informasi tentang dunia ini,"

"Tapi bagaimana cara kita kembali,dunia ini begitu asing,dan adakah orang yang dapat kita percaya?"

"Benar juga,walau kita mengenal mereka,kita tak dapat begitu saja percaya,mereka yg kita kenal dari Konoha bukan dunia ini"

"Mereka seperti reinkarnasi ya"Ino berbaring menerawang atap."aku penasaran dengan isi dunia ini"

"Iya,apakah teman kita yang lain berada disini juga,dan apakah sikap mereka seperti didunia cermin"

"Dunia cermin?haha aku hanya tau saat kembaranmu menghampiriku dulu"Ino melirik Sakura

"Hm.... tapi Naruto mau dimana saja tetap saja Baka sampai aku gatal ingin menjitaknya"Sakura tersenyum ikut menerawang atap.

"Oyasumi lelahnya hari ini.... hoam"Ino membetulkan posisinya.

"Oyasumi"Kedua gadis itupun terlelap.
.
.
.
.
.
Malam hening di kediaman Uchiha,kedua saudara itu memikirkan apa saja yang baru terjadi dan yang akan terjadi,di kamarnya masing-masing,Onyx mereka sama-sama belum terpejam walau malam telah larut menyisakan seberkas teka-teki yang harus mereka jawab,dalam lingkar takdir berbeda dunia.

Bersambung.....

Dimensi Berbeda✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang