"Ahaha gomen-gomen aku lupa menaruhkan bahan makanan di kulkas,bagaimana kalau kita makan diluar?"Sai merasa bersalah membuat kedua gadis yang terdampar itu kelaparan.
"Dengan pakaian begitu kalian pasti dikira bercosplay"Kata Sasuke,entah kenapa dirinya begitu peduli pada kedua gadis itu.
"Aku punya pakaian milik ibu,sebentar"
.
.
.
.
.
Sai dan Ino berbelanja kesuper market setelah Ino memakai pakaian ibu Sai,Karna Ino dan Sakura lebih memilih makanan rumah.
"Sai-kun""Hm...?"
"Maaf merepotkanmu dan terimakasih banyak"
"Tidak apa-apa karna aku mau memastikan sesuatu"Ino merasa heran dengan ucapan Sai namun Sai mendekatkan wajahnya menatap Ino,Ino yang di tatapun menatap Sai balik.Menyesap paras tampan pemuda itu,rambutnya yang terlihat halus dan hitam klimis seakan ikut jatuh saat wajahnya merendah untuk menatap Ino.Onyx kelamnya dibingkai kelopak mata yang tegas.
"Kau cantik"ucap Sai tersenyum,membuat wajah Ino memerah,karna kata-kata Sai dan karna baru saja ia memberhatikan Sai,sudah dua kali ia mendengar kata itu dari Sai yang berbeda.Dan melupakan sejenak kata 'ingin memastikan sesuatu'.
Ino memperhatikan Sai yang masih memakai kemeja putih sekolahnya ,benar-benar tampan.pikir Ino.
.
.
.
.
.
Sedangkan Sakura dan Sasuke.Sakura memegang Pelnya,karna sudah kewajiban dirinya membersihkan rumah yang ia dan Ino tempati.Sedangkan Sasuke duduk menonton tv tanpa peduli pada Sakura."Sasuke-kun awas aku ingin mengepel yang kau duduki itu"Sakura berdacak marah saat Sasuke tidak juga bergeming.Sakura pun mengepel sampai celana Sasuke.
"Oi dasar baka,"Sasuke pun mematikan tv dan berjalan ke pekarangan rumah,namun untuk membalas dendam dia menendang ember pewangi agar tumpah.
"pel yang bersih ya pink"Sasuke berjalan namun sial air yang ia tumpahkan terlalu licin,dan ia pun terjatuh.
"Buahahahaha rasakan tuh"Sakura tertawa keras melihatnya.Sasuke menatap tajam Sakura,namun lagi-lagi bukan tatapan tajam,malah hanyut dalam pesona masing-masing.
.
.
.
.
.
Surya hampir tenggelam dimakan malam,mereka harus pulang sebelum Mikoto kawatir pada kedua anak lelakinya.Namun sebelum pulang mereka menginggatkan Ino dan Sakura agar mengingat kejadian yang akan membawa sebuah petunjuk.
.
.
.
.
.
"Tadaima..."Ucap mereka bersamaan."Okeiri Sasuke-kun,Sai-kun,masuklah jiisan kalian menunggu"ucap Mikoto.
"Ada Jiisan,baa-chan?"
"Iya Sai-kun ayo masuk"
"Aaahhh kedua cucuku yang seperti anak kembar ini telah dewasa rupanya,Kalian siapkan sebagai klan uchiha untuk menjalankan misi penting?"ujar Madara
"Hah?"Sasuke dan Sai tak mengerti ucapan sang kakek."hahahah aku hanya bercanda ayo kita makan malam".
.
.
.
.
.
Malam kedua mereka berada di kota bernama Tokyo ini,disambut bahagia oleh mereka,bahagia bersama kedua orang yang mereka cintai,atau dibuat jatuh cinta kedua kalinya oleh mereka para uchiha.Kedua gadis itu duduk di pekarangan rumah Sai,angin meniup surai cerah mereka,memberi rasa nyaman walau tak ada yang bicara."Aku takut Sakura"Sakura melirik Ino."takut jika yang kucintai berada di dimensi yang akan ku tinggalkan"
"Akupun sama,aku takut kehilangan Sasuke-kun selalu bisa kulihat.",angin malam bertambah kencang,pohon ikut menari memberi kesan untuk kedua gadis itu agar tidak sedih di malam yang cerah ini.
"Di dimensi ini Sai jadi sepupunya Sasuke ya?"Sakura menghapus jeda keheningan antara mereka.
"Aku tak menyangka Sai menjadi Uchiha Sai,dunia yang betul-betul berbeda ya"Ino tersenyum mengingat uchiha Sai bukan Sai.
Pembicaraan mereka masih panjang.... dibawah bulan mereka tertawa,dibawah dimensi berbeda mereka berada.Masih mencoba mengingat cara agar mereka dapat kembali,tak ada hokage,atau pembimbing seperti didunia cermin,yang bisa membimbing mereka cepat kembali.Disini hanya ada mereka,kunoichi yang terdampar di kota besar Tokyo,tak dapat ada yang membimbing.Berusaha mandiri agar bisa kembali,sebuah pilihan yang tak pasti membuat hati mereka perih sekaligus merasakan apa yang namanya bahagia bersama orang-orang yang mereka cintai dalam bayangan di konoha.
Bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimensi Berbeda✓
FanfictionTak ada hokage,seperti didunia cermin untuk membimbing Sakura dan Ino untuk kembali ke Konoha.Disini hanya ada mereka dan orang-orang mirip teman mereka.ingatan tentang apa yang membuat mereka berada disanalah yang menjadi kunci kembalinya mereka. [...