Hai lagi! Jangan bosan yah 😉
Happy reading yah ❤
*****
"Udah ya, Li. Aku kenyang,"
Ini baru suapan ketujuh dan Prilly sudah mengatakan kenyang. Ckckck.
"Prill, lo baru makan tujuh suap, masa udah kenyang sih," Feeya menyahut.
"Rasanya pahit, Fee. Gak enak,"
"Tiga suap lagi aja deh, abis itu minum obat," Ali membujuk.
"Yaudah deh," Prilly lagi dan lagi hanya pasrah, membuat semua yang ada disitu tersenyum lega. Setelahnya Prilly menerima kembali suapan bubur dari Ali.
Hingga tiga suapan selesai. Segera Mila menyodorkan beberapa butir obat yang harus Prilly telan.
"Nih, Prill. Minum obatnya," Prilly menerimanya dengan senyum kecilnya.
"Makasih, Mil,"
"Sama-sama," Mila membalas sembari tersenyum tulus pula.
Prilly memasukkan butir-butir obat itu ke dalam mulutnya. Setelah itu, tangannya menerima uluran air mineral yang disodorkan Ali.
"Makasih, Li,"
"Sama-sama. Cepet sembuh ya," Ali tersenyum manis, manis sekali. Senyum yang jarang ditunjukkannya pada orang lain, selain orang-orang terdekatnya. Tangan kanannya mengusap pucuk kepala Prilly lembut.
*****
"Kayaknya rencana Ali batal deh. Liat aja kelakuannya. Keliatan banget kali tulusnya," Kevin berbisik pada Arief yang ada di sebelahnya.
"Iya. Bilangnya aja mau bales dendam. Padahal kalo deket sama Prilly, duh senengnya minta ampun," Arief ikut berbisik.
"Lagian mana tega dia nyakitin Prilly. Ngebiarin Prilly pulang sendiri aja Ali gak tega," Kevin yakin Ali tidak akan setega itu. Padahal siapa yang tahu hati seseorang?
"Asal lo tau ya. Kemarin, lo liat sendiri 'kan Prilly nunggu sendirian di gerbang. Nah, dia nelpon gue nyuruh nganterin Prilly. Lo bayangin dah? Ali itu emang gak tegaan kalo sama Prilly," Kevin kembali melanjutkan perkataannya.
"Masa sih? Ah gila! Kok lo baru cerita sih?!" Arief tanpa sadar berteriak. Tidak menyadari dimana ia sekarang. Lihatlah ia menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di ruangan ini. Hal itu membuat Kevin menepuk keningnya pelan.
"Arief bego!" Kevin melotot ke arah Arief. Arief pun menyadari kekhilafan-nya. Ia menyengir kuda kepada semua orang yang menatapnya aneh.
"Kamu kenapa, Rief? Kenapa teriak-teriak?" Prilly bertanya dengan lembutnya.
"Eh hehe. Gak, gak papa kok, Prill," Arief tersenyum malu.
"Cerita apaan emang lo bedua?" Ali bertanya dengan pandangan menyelidik.
"Ada deh. Mau tau aja lo, iya gak, Vin?" Arief meminta persetujuan Kevin. Namun, balasan Kevin justru membuat Arief cemberut.
"Kok gue sih?"
"Ya kan lo yang cerita. Gimana sih lo?"
Namun Kevin malah mengangkat bahunya acuh."Emang lo berdua cerita paan sih? Gak jelas banget, jadi penasaran gue," Feeya berbicara diikuti anggukan dari Mila dan Itte.

KAMU SEDANG MEMBACA
Something Wrong
Fanfiction"Ketika cinta menuntunmu ke jalan yang menyakitkan" Ketika Tuhan mengkehendakinya. Kita bisa apa? *** Sebuah kisah tentang persahabatan, cinta, dan keegoisan. Sebuah cerita tentang persahabatan yang hancur karena cinta yang tidak terucap. Persahabat...