Hari ini adalah hari Sabtu,setiap hari Sabtu itulah aku berangkat ke sekolah pagi.ya setelah aku sampai di sekolah dan aku menaiki tangga.tapi setelah sampai di kelas belum ada siapa-siapa.lalu setelah itu aku melipat kursi selanjutnya aku menyapu. Sudah berapa menit aku menyapu dan hampir selesai tinggal di serok.
Lalu aku membuka pintu "bentar ya" dan ternyata ada dia.
Lalu aku tersenyum kepadanya dan langsung menutup pintunya.
"Glek" gua menelan ludah."duh gimana nih,ya udah lah ya gua nanti pas keluar jojong keluar aja""Yuk,kalian kita ke lapangan."ucap gua kepada teman-teman gua.
"Iya bentar" ucap lia
Lalu kita menuju kelapangan dan ketika aku menuruni tangga ternyata masih ada dia :)"Eh lu baru dateng lagi fan" ucap dia kepada teman sekelasnya.
Ya gua saat melewati dia,dia seperti senyum ke gua.oh my gotSetelah kita sampai di lapangan ternyata sudah banyak para siswa yang sudah duduk di koridor
"Di sini aja ya" ucap gua.
"Ya udah" ucap isna.
"Wah is tadi gua kek nya di senyumin sama si itu tau"
"Yang bener lu?"tanya isna ke gua.
"Iya serius is,duh gua bisa leleh dah kalau disenyumin dia kek gitu setiap hari" ucap gua sambil nenghanyal bila dia senyum lagi ke gua.
"Dah dah jangan kebanyakan ngehayal lah lu din " ucap isna sambil dia cekikikan.
"Yaudah kale gapapa,emang gamau apa temennya setiap hari bahagia? " ucap gua ke isna sambil tersenyum sungging.
"Oh Iya is dari tadi kan dia kan masih dideket kelas tuh ya.jangan-jangan dia nungguin gua?"lanjut gua sambil tertawa.
"Ya kalee, nungguin elu"
---beberapa menit kami para murid membaca dan seperti biasanya.
"Oke anak-anak sekarang waktunya untuk presentasi Mr akan panggilkan,dan yang di panggil kedepan yeah" ucap Mr.Adin.
Yah Mr.Adin adalah guru termuda dan mempunyai jiwa remaja di sekolah gua,dia adalah guru bahasa inggris sekaligus ketua perpustakaan di sekolah kami.
"Agung dari kelas 7A,Nadin dari kelas 8B,dan Dinda dari kelas 9A."
Panggil Mr.Adin tapi gua tidak mendengar bahwa gua di panggil.
"Dinda!"ucap isna sambil memukul pundak ku.
"Apa?"ucap gua heran.
"Itu elu dipanggil maju" ucap isna sambil mendorong ku ke depan.
"Duh ini yang pertama kali gua maju" ucap gua dalam hati.
"Oke,jadi dimulai dari kamu dulu dinda" ucap Mr.Adin sambil memberi gua pengeras suara.
"Assalamualaikum. Ya kalian di sini saya akan mem presentasikan hasil baca saya. Saya membaca bagaimana cara membuat puisi dan di dalam buku itu juga terdapat contoh puisi nya. Saya akan membacakan puisinya 2 bait saja"sebentar gua menarik nafas.
"Wahai cucu Adam.....
Tahukah kamu tentang angin itu
Angin yang selalu mengawasi mu
Mengawasi mu dari kejauhan
Sekarang angin pun bisa...
Bisa merasakan kebahagiaan Kebahagiaan bisa melihat kau
Wahai cucu Adam
Puisi lengkapnya bisa dilihat di akhir episode ya:)
Sekian dari saya,kurang dan lebihnya mohon maaf. Wassalam mualaikum wr.wb."gua mengakhirinya dengan salam dan setelah gua salam para murid dan guru bertepuk tangan.
Selanjutnya setelah gua presentasi tinggal Agung dan Nadin yang presentasi.setelah itu kami turun dari podium.
"Oke Karena kita sudah melaksanakan kegiatan reading time ini mari kita ucapkan hamdalah" ucap Mr.Adin mengakhiri kegiatan pertama.
"Apa ada pengumuman dari pengurus osis atau lainnya" tanya Mr.Adin dari atas podium.
Bu asih Pembina osis menggeleng kepala,tapi ada satu guru yang mengacungkan tangan nya yaitu pak Darma yaitu Pembina pramuka.
"Oke sekarang saya akan serahkan kepada pak Darma" ucap Mr.Adin sambil memberi pengeras suara kepada pak Darma.
"Assalamualaikum bapak di sini hanya ingin memberitahu bahwa bagi pengurus Dewan Perwakilan pramuka baik putri dan putra angkatan 2016 diharap berkumpul di Psbb. Ya segitu aja dari bapak wassalam mualaikum wr.wb. " ucap pak darma sambil menaruh pengeras suara di meja.
Sekarang para murid bubar dan ke kelas nya masing-masing.
"Dey!"panggil gua ke sahabat gua.
"Ya,ada apa?" Tanya dea ke gua.
"Ke kantin Yuk gua laper nih.mana gua tadi sarapan sedikit doang lagi."ucap gua sambil menarik tangannya.
"Ya udah yuk.gua juga belum sarapan"
Setelah kami berdua di depan kopsis ternyata ada temen-temennya dia dan juga ada dia.
"Dey" ucap gua sambil menarik tangan dea.
"Het apa?" Tanya dia heran.
"Bentar ada si itu dey " ucap gua cemas.
"Ooh gua ngerti gua ngerti" ucap dia sambil diulang.
Setelah semua teman nya keluar tinggal dia yang keluar.
"1-2-3" hitung gua dalam hati.
Dia akhirnya keluar dan menengok ke arah gua dan lagi lagi di senyum ke gua.ya udah gua terpaksa senyum ke dia,hehe.
"Yuk dey kita ke kantin lagian dia nya juga udah pergi" ucap gua sambil berjalan menuju kantin.
Dea tidak menjawab nya,ya udah lah ya.dia emang kaya gitu tapi dia sangat sangat baik.
"Dea lu mau beli apa?" Tanya gua ke dea.
"Mau beli kupat tahu aja deh" jawab dia
"Ya udah gua juga mau" ucap gua menyetujui.
"Bu beli kupat tahu nya ya 2" pesan dea
"Sip neng " jawab bu Asih.
Tidak beberapa menit pesanan kita sudah siap terbungkus rapi. Selanjutnya kita menuju ke kelas dan ketika hampir gua melihat ada dia lagi dan lagi.
"Dey gimana ini ada si itu?"tanya gua ke dea ingin gua rasanya kelasnya pindah.
"Ya udah lu lurus aja jalan nya jangan nengok ke kanan"suruh dia sambil menarik tangan gua.
Karena dengan hati gua yang sekarang seperti nya sedang baper-bapernya gua bener-bener mau teriak. Dan ketika sampai di tangga yang terakhir ternyata dia menuju ke gua dan lagi-lagi dia senyum lagi.
"Ya Allah apakah aku sedang di uji dengan ujian cinta ini.ah begitu baiknya dirimu ya Allah bisa memengaruhi ciptaan mu itu" ucap gua dalam hati,bersyukur kepada Allah atas segala keindahan yang di ciptanya.Ini dia puisinya guys
Wahai cucu Adam...
Tahukah kamu tentang angin itu
Angin yang selalu mengawasi mu
Mengawasi mu dari kejauhanSekarang angin pun bisa...
Bisa merasakan kebahagiaan
Kebahagiaan bisa melihat kau
Wahai cucu AdamAngin itu tidak mampu menatap mu
Menatap mu ketika kau dekat dengannya
Angin itu hanya bisa melihat
Melihat dari kejauhanAngin itu merasa malu...
Malu ketika kau dekat dengannya
Dan merasa takut
Takut jikalau kau tahu bahwa
Bahwa angin itu menyukai kauAngin itu bukan hanya menyukai kau saja
Tapi juga mencintaimu
Mencintai dalam diamnya
Dalam diam yang penuh kesengsaraan
KAMU SEDANG MEMBACA
perempuan roman picisan
General Fictionaku hanya memberikan satu kali senyuman tapi entah kenapa dia membalasnya dengan beribu-ribu senyuman yang indah.Senyuman yang selalu membuatku terbeku, terbeku akan senyuman yang begitu indah. Meskipun dia tidak mengenal ku tapi setidaknya dia, men...