Adinda kini sedang berlari menuju lapangan sekolah karena adinda tidak mau lagi untuk kedua kalinya tertangkap basah mengumpat di ruangan belakang loker itu. Cukup sekali saja adinda malu di hadapan daffa.
Adinda sekarang sudah tiba di lapangan upacara. Adinda terlihat lelah sambil membenarkan kerudungnya.
Tak sengaja adinda melihat daffa yang tengah mengatur barisan para peserta upacara.
'Astagfirullah din, jangan liatin dia aja ah ' ucap adinda dalam hati."Din! "Sahut dea dari belakang sambil melambaikan tangannya bermaksud agar adinda segera ke sana.
"Iya" jawab adinda sambil berjalan menuju sahabatnya itu.
"Din tahu ga? " tanya dea sambil memainkan alisnya.
"Kenapa alis lu nambah deket? " jawab adinda tanpa dosa.
"Ih apaan sih din, alis gua emang dari dulu udah deket" Ucap dea."eh kok malah bahas alis sih. Oke jadi gua mau cerita jadi gini gua kan ga sengaja tuh ya komentar di instagram nya marcing band sekolah kita. Terus satu jam kemudian si mike follow gua. Ya udah tuh ya gua follback . Terus setelah gua follback dia spamlike foto-foto gua. Dan dia nge-dm gua. "Sambung dea dengan cerita yang melelahkan itu.
"Terus dia nge-dm apa?" Tanya adinda penasaran.
"Aduuuh dinda dia malah nge-dm 'likeback ya dea' pake emot senyum " ucap dea agak kaku ga karuan.
"Lah kirain gua apaan " ucap adinda tertawa terbahak-bahak.
"Heh kalian jangan berisik!" ucap pak herman. Yang biasa mengawasi anak murid ketika upacara.
"Hehehe iya pak maap " ucap mereka berdua cengengesan.
Setelah itu sausana upacara hening dan khidmat. Ketika bendera tengah di kibarkan oleh petugas upacara, terdengar suara paduan suara menyanyikan lagu Indonesia Raya.
'Brug!' Terdengar suara seperti orang jatuh ke tanah.Dan ternyata itu adalah adinda yang terjatuh pingsan. Tak lama dari itu, petugas pmr langsung membopong adinda menggunakan pandu. Tapi ketika adinda melewati daffa. Mata adinda yang tadi tertutup menjadi agak terbuka sedikit dan tertutup lagi. Lalu daffa terlihat cemas dan daffa sengaja mengikuti para petugas pmr itu. Dan setelah itu wajah daffa tambah cemas.
Dan tak lama adinda pun terbangun dari pingsan nya itu. Dan tak tak lama daffa mengantarkan minuman kepada adinda dan menaruh di samping adinda. Tapi daffa heran dengan tingkah itu.
"Kok gak di minum?" Tanya daffa sambil berjalan mendekat adinda."Hah? " ucap adinda. Dan ternyata sekarang daffa sudah duduk di kursi yang biasa di taruh di atas lemari.
"Iya kenapa kamu gak minum? " tanya daffa sekali lagi.
"Mau tau kenapa gua gak mau minum?ya karena gua lagi puasa.pffft" jawab adinda agak emosi tapi adinda ingat bahwa dia sedang puasa.
"Kenapa gak di batalin aja? " tanya daffa.
"Gua tau kalau tadi tuh gua pingsan tapi gua pingsan cuman gara-gara gua ga kuat berdiri" jelas adinda.
"Berarti lu bohong? " ucap daffa sambil menunjuk jari ke arah adinda.
"Eh gua belum selesai jelasinnya. Terus abis itu ya ga tau kenapa penglihatan gua item dan juga kepala gua pusing dan gua ga sanggup manggil pmr. Dan akhirnya 'brug 'gua jatuh ketanah" jelas adinda kepada daffa.
"Ya udah nih lu batalin aja lagian masih pagi dan lu juga bisa puasa hari kamis nya lagi" ucap daffa sambil memberikan air minum kepada adinda.
" ya udah lah gua minum" ucap adinda pasrah. Karena dia tidak ingin pingsan lagi.
"Gitu dong dari tadi" ucap daffa sambil tersenyum.
"Oh iya lu pas itu nerima suratnya kan? " tanya daffa pelan.
"Oh Oh Oh ternyata ya itu surat dari lu. Selamat ya anda orang ke sepuluh orang yang mengirimi gua surat secara tidak langsung " ucap adinda sambil mengajak daffa bersalaman
"Eh apaan? " tanya daffa heran.
"Kenap muka lu kaya Gitu? Pengecut banget si lu cuman ngasih surat" ucap adinda agak ketus.
"Ya mau gimana lagi." Ucap daffa agak menunduk.
" ya mau gimana lagi apa?" Tanya adinda heran.
"Daffa "Panggil seseorang dari luar.
"Eh gua ke luar dulu ya " ucap daffa sambil persiapan berdiri.
"Eh daffa lu belum selesai ngomongnya" ucap adinda.
"Baca ajalah suratnya " ucap daffa yang sekarang udah di pintu.
" gua lupa naro nya." Ucap adinda sekali lagi dengan tados.
"Ah ya udah " ucap daffa yang langsung berjalan.
"Ih dasar " ucap adinda kesal.
Kemudian daffa langsung berjalan keluar dan setelah beberapa langkah dia membaikkan badan dan menuju ruang uks,untuk mengambil topinya.
"Lu mau ngapain ke sini lagi?" Tanya adinda yang masih kesal itu.
"Terserah gua lah" jawab daffa ketus.
"Lu cari ini?" Tanya adinda sambil memutar-mutar topi di jari telunjuk nya.
"Kenapa bisa ada di Lu ?" Daffa menanyakan balik kepada adinda.
"Ye kan tadi Lu taro di sini" ucap adinda sambil menunjuk lemari sebelah tempat tidur.
"Mana? " ucap daffa sambil mengambil topi nya itu.
"Ga sopan banget " ucap adinda masih dengan wajah kesalnya.
"Tapi ada syaratnya? " ucap adinda sambil memainkan alisnya.
"Apa?" Jawab daffa singkat.
"Ya Ga susah susah amat siih "
Ucap adinda yang sekarang bukan lagi memainkan topi daffa, tapi memainkan spiner fidget yang habis dia beli kemarin."Sekarang Lu harus beliin roti kesukaan gua,pokoknya yang isinya keju" lanjut dinda
"Udah itu aja?" Tanya daffa yang sekarang mulai kesal dan langsung membalikkan badannya bersiap menuju kopsis.
"Eiiit tar tar" ucap adinda memberhentikan langkah daffa.
"Apa lagi?" Tanya daffa dengan nada suara agak tinggi.
"Ini gua mau ngasih uangnya " ucap adinda sambil mengambil uang di kantung rok nya.
"Pake uang gua aja" ucap daffa langsung segera berlari.
'Bisa baik gitu tu anak ama gua 'batin adinda.
Tak lama kemudian daffa datang dengan membawa rotinya.
"Nih rotinya " ucap daffa sambil memberikan roti itu."Makasiiih ya,oh iya gua ke kelas ya? " ucap adinda yang sekarang sudah tidak kesal lagi dengan daffa.
"Iya sama-sama"
'Huh masa cuma itu doang yang dia ucap . aduuh adinda jangan berharap di perhatiin deh sama dia' Batin adinda.
"Wah akhirnya aku update nih cerita yang udah lama di gantung. Maaf banget mungkin cerita nya belum bagus. Yang mau kasih saran boleh coment / chat di sini aja ya. Thank's yooooo. Dan author mengucapkan selamat hari raya idul fitri.mohon maaf lahir batin " ucap author sambil tersenyum :))))))))))))
Salam manis
Mr.bieber
KAMU SEDANG MEMBACA
perempuan roman picisan
General Fictionaku hanya memberikan satu kali senyuman tapi entah kenapa dia membalasnya dengan beribu-ribu senyuman yang indah.Senyuman yang selalu membuatku terbeku, terbeku akan senyuman yang begitu indah. Meskipun dia tidak mengenal ku tapi setidaknya dia, men...