Aku langsung masuk kedalam kelas dan aku langsung menuju ke ruangan belakang loker. Dan setelah lama menunggu akhirnya temannya yang bernama isna datang.
"Din yang baru datang cuma lu?" Ucapnya. Aku hanya membalas nya dengan senyum." is kita gak usah kebawah ya,untuk reading time ya?"aku menanyakan hal itu meski tidak perlu dibicarakan.
"Ya udah deh lagian kan kita udah kelas 9 ini" ucapnya sambil tertawa kecil.
Dan aku hanya menganggukan kepala saja.
Dan tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka. Aku kira itu teman kita dan ternyata.....
.
.
.
.
Dia osis.
Aku hanya memberikan isyarat agar isna tidak berisik. Tapi percuma saja osis itu mengetahui keberadaan kita,ah dasar.
Aku hanya tersenyum saja kepada osis tersebut. Tapi yang paling aku deg-deg an adalah ada dia. Dia yang selalu mensenyumi ku. Ahhh.
'Aaahhhh,sumpah demi apa gua tidak bisa berucap apa-apa' batinku yang penuh dengan malu. Ah malu di hadapan gebetan,f##k.Ya dengan terpaksa akhirnya kita menuju lapangan.
Daffa pov
"Eh jal, kita cek kelas atas yo?" Tanyaku kepada ijal."Eh ayo " jawabnya singkat.
'Kreeek ' bunyi suara pintu yang ku dorong.
"Jal coba lu cek kedalem! "Suruhku kepada ijal dengan suara agak pelan. Dia hanya menganggukkan kepalanya.
"Ada orang?" Ucapku sambil berjalan menuju dia.
Dan ketika ku sampai ternyata ada perempuan itu. Perempuan yang sering kusenyumi tapi entah kenapa dia tidak mau membalas nya dengan senyum lagi :("Kak kelapangan! " suruhku kepada mereka yang ternyata dua orang saja.
" ih, boleh disini aja ga bacanya" ucap isna agak keras.
"Ga boleh Kak. " Ucapku kepada mereka. Tapi sebenarnya aku iba dengan temannya yang satu lagi karena dia abis terjatuh dari tangga.
Tapi dia tiba-tiba berbicara kepada ku kesal.
"Ya udah kali kita juga bakal kesana" ucapnya"Ya" aku hanya membalas dengan 2 huruf.
Adinda pov"Ih. Bener deh sebel banget dah sama tu anak." Ucapku kepada isna.
" heh dinda jangan kaya gitu. Dia kan yang nolongin lu." Ucap isna sambil tersenyum.
"Iya iya gua tau" aku membalas nya dengan muka cemberut.
"Yuk isna kita ke ke kantin?" Tanyaku kepada isna.
"Ya udah yok" jawab isna. Dan aku langsung menarik tangannya.
"Kak " Panggil seseorang dari belakang.
"Eh" ucapku sambil menengok ke belakang.
'Tersenyum dan langsung menghampiri ku'"Eh iya ada apa?" Tanyaku kepada adik kelas ku.
"Ini ada surat untuk Kak dinda" ucapnya sambil tersenyum dan langsung berjalan.
"Makasih ya" ucapku kepada adik kelas itu dengan agak berteriak.
Dan dia hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum dan berlari ke arah lapangan.Aku langsung melipat surat tersebut dan menaruhnya di kantung rok.
"Is gua gak jadi ke kantin lah" ucapku padanya."Lah?" Tanya isna heran.
"Gua duluan ya mau ke toilet dulu."
Ucapku sambil memukul pundaknya."Eh iya iya" ucapnya.
Aku sampai di toilet dan aku langsung menutup toilet. Dan aku..... aku membuka surat itu. Ya surat yang diberikan adik kelas itu.
Ah apakah aku mempunyai fans rahasia.
KAMU SEDANG MEMBACA
perempuan roman picisan
General Fictionaku hanya memberikan satu kali senyuman tapi entah kenapa dia membalasnya dengan beribu-ribu senyuman yang indah.Senyuman yang selalu membuatku terbeku, terbeku akan senyuman yang begitu indah. Meskipun dia tidak mengenal ku tapi setidaknya dia, men...