MALAM SWEET

115 3 1
                                    

Hari tampak tertutup oleh kegelapan dan hanya ada cahaya rembulan dan bintang,  seperti biasa puja melakukan aktivitas, biasanya dia melakukan solat, makan bersama keluarga setelah itu dia kembali belajar dengan tekun.

Di hari itu pada saat sedang di meja makan,  puja dan keluarganya menyantap makan malam dengan lahap dan dengan keharmonisan keluarganya. Seiring berjalannya makan.  Sesuatu pertanyaan memecahkan keheningan dalam proses makan tersebut.

Bunda puja bertanya seperihal tentang laki-laki yang mengantarkan putrinya ke rumah tadi karena bunda puja baru pertama kali melihat puja berboncengan dengan laki-laki seumurannya.
" puja kamu tadi diantar pulang sama siapa? " kata bunda dengan menuangkan air minum ke dalam gelas ayah puja.

"siapa bun? " kata puja dengan bingung karena masih belum paham.

"itu loh cowo yang naik motor gede tadi. " kata bunda puja dengan menjelaskan pertanyaan nya.

Seketika puja melotot dan masih ada makanan dimulutnya sehingga pipinya terlihat tembem, puja bingung karena harus menjawab apa.

"eh ditanya malah diem" kata bunda dengan mencolek dagu anaknya.

"kakak dianter cowo bun, siapa?  Ganteng gk?  Pacarnya kali? " kata adik puja dan dia meledek puja

"apaan sih bun, itu cuma temen kok" kata puja dengan menjawab berbohong.

"waduh anak ayah sudah besar nih udah tau cowo? " kata ayah puja yang juga meledek puja

"yahhh ayah mahh,  aku jadi gak nafsu makan nih!" kata puja yang langsung meminum air yang di siapkan bundanya

"kalo orang jatuh cinta biasanya males makan ya gak yah? " kata bunda yang masih meledek puja sehingga puja mulai kesal.

"udah ah aku mau ke atas mau belajar! " kata puja yang langsung pergi meninggalkan keluarganya diruang makan.

"huhhhh cemen takutt.... " kata adik puja dengan membalikan tangan jempolnya ke arah bawah.

Puja tak menghiraukan semuanya dia mulai manaiki tangga dan langsung menuju kamarnya untuk membuka buku dan mulai belajar,  sebenarnya puja tak suka kalau belajar diganggu oleh HP karena nanti gak fokus.
Hp puja diletakan di kasur dan puja mulai belajar,dia membuka buku pelajaran MTK dan kimia.

"oh ini rumusnya pantesan aku gak ketemu jawabannya!" kata puja yang mengoceh sendiri.

"loh kok gak ada jawabannya, ishh gimana kali.  Gua yang salah apa bukunya yang salah!" kata puja kesal.

"kan rumusnya gini,  dikali segini dibagi dengan segini hasilnya segini kan..  Eh kok ada  jawabannya tadi gak ada..  Ihh gua kenapa sih.. " kata puja kesal dan bingung.

Saat puja mulai kesal dengan pelajaran karena tak biasanya dia seperti itu,  tiba-tiba hp puja berdering dan puja mulai tambah kesal karena dia tak suka main hp aat belajar. "ihhh siapa lagi sih, ganggu aja" kata puja kesal dan menghampiri ponselnya.

"tak ada nomornya, siapa?.... Angkat kali ya takut penting." kata puja dengan ragu.

"Assalamualaikum, HALO? " kata puja dengan sopan.

"daun salam buah manggis..  Waalaikumsallam manis! " kata alif dengan berpantun.

"elu...  Kok tau nomor gua? " kata puja dengan mata melotot dan kesal.

"cieee udah kenal suara aku yaa..  Kita sehati ya" kata alif dengan masih bercanda.

"gak jelas, lu dapet nomor gua dari siapa?  Dan lu sekarang maunya apa?" kata puja yang kesal dan pipinya mulai memerah karena gombalan alif

TINTA TULISAN ALIFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang