******
Kerja hari ini sangat melelahkan keyla.ia Harus membantu bibinya melayani antaran kue pesanan sebanyak 625 kue kering. Bahkan mata lelahnya juga sangat terlihat.
"Ah.. Gawat!! Kok udah pukul 06:47?? Haduuh... Bibiii.. Sepedanya keyla bawa ya bii.. Soalnya keyla udah mau telat ini gimana? Ntar bibi--"
"Nggaaak.. Sepedanya mau bibi bawa ke pasar.. Kamu naik angkot saja"
"YAH BIII.. KEY UDAH TELAH NI..." ambil tas makan tempe sambil jalan.
"BIII... CUMA HARI INI BOLEH YAA" teriak keyla penuh permohonan.
"POKOKNYA KAGA BISA.. UDAH MAU BIBI BAWA KE PASAR... KALO KAGA MAU NAIK ANGKOT KAMU NEBENG AJA SAMA TEMEN MU YANG KEMAREEN" nada suara yang terakhir bibi keyla sangat melengking. Buru-buru deh keyla berlari dari rumah dan menutup kupingnya .
"Huuufft... Bisa pecah gendang telinga gue? Apes banget sih? Masa udah jam segini gue harus lari sampe sekolah?" keyla berjalan dengan langkah lebar. Karena ia bangun kesiangan hari ini.
"Astaga!!" mata keyla membelalak bulat sempurna. Serasa guyur air samudra atlantik. Langkahnya juga ikut terhenti gerak reflek pun menggerakkan tangannya menepuk jidat.
"Sekarang hari?? Kartini?? Hah? Upacara dong? Ya ampun.. Kenapa gue bego banget sih?"
Keyla mulai berlari cepat, secepat mungkin seperti peserta lomba lari maraton.Hukuman jelas terfikir di otaknya. Ia tak peduli dengan orang-orang yang melihat aneh kearahnya. berharap keajaiban datang meski itu satu satunya fikiran yang sangat bodoh menurutnya.
Mobil sport putih itu menyalip tubuh mungil keyla tak santai. Dan hanya meninggalkan makian sumpah serapah dari mulut keyla.
Huuuufft... Peluh telah membasahi tubuh keyla. Ya sekarang ia ada di depan gerbang sekolah. Ia melangkah lega kedepan. Dilihatnya gelang yang ada di tangan kirinya. 07:20 . heh??
Keyla kembali berlari dan dugaanya tepat sasaran . kali ini yang menjaga pintu gerbang ke dua sekolah itu adalah pak kepsek. Ia dapat melihat punggung-punggung orang yang suka melanggar peraturan. 6 orang pria ?? Dan hanya ia yang cewek di sana. Berjalan perlahan layaknya maling yang takut ketahuan keyla lakonkan agar tidak memperburuk suasana saat ini. Mengikuti upacara dari luar gerbang sangatlah memalukan. Apalagi harus berbareng an dengan preman-preman sekolahan.
Usahanya sempat gagal. Salah satu dari mereka membuka suara.
"Cihuuy.. Sendirian aja neng? Berdiri samping abang sini" ucapnya penuh gelak tawa.
Gara-gara setan alas itu semua pasang mata yang ada di luar gerbang menatapku. Heh?? Itu kak revan dan temenya kan? Alah.. Bukan sesuatu yang mengejutkan bukan? buat mereka berdua?.
"Ato mau sama gue aja cantik.. Ntar gue payungin biar sejuk " tambahnya mirip orang kurang asupan belaian.
'Ya tuhan! Kalo saja gue punya muka cap tembok.. Mungkin akan gue kasih porsi bogeman satu-persatu setan alas itu.. Keluarkan aku dari neraka ini tuhan' keluh keyla yang tak tau lagi harus berbuat apa.
Keyla kembali melihat jam tangannya. Pukul 07:30 sabar key. Habis ini upacara selesai. Dan benar saja 5 menit sudah selesai. Sekarang keyla menarik nafas dalam dalam dan menyiapkan mental yang tersisa untuk di hukum bersamaan dengan setan alas berbagai ras.
Seperti hari-hari sebelumnya . berlari mengelilingi halaman sekolah yang gedenya hampir 1 hektare itu selama 5 kali. Sumpah . badan keyla jadi tambah sesek jadinya. Udah berangkat nya lari-lari nah sekarang jadi di tambahin lagi? Aigo belum lagi kata-kata yang di tujukan kakak kelas premannya itu sangat memuakkan dan menjijikkan. Ingin rasanya keyla pingsan sekarang juga. Tapi tidak!! Kalo saja ia pingsan dan akan banyak yang membantu nya itu sangat tidak mungkin. Dia bukan artis cuy. Keyla hanya bisa memandang lelah kearah vino . Ia tak menyangka saja seorang vino bisa jadian dengan sahabat dekatnya.
Ah entahlah. Ia hanya berpikir heran saja kepada sosok revan ah ralat! Ia kagum kepada pemuda yang ada di sampingnya. Yah itulah wajah tampan vino aldiano. Sempat ia berfikir kena racun apa diva bisa nyantol sama vino. Tau ah pusing. Akhirnya dengan malas keyla kembali ke kelasnya."Keyla kenapa baru datang?"
Keyla mendongakkan kepalanya. Tak percaya dengan yang terjadi sekarang. Ia adalah anak yang sangat rajin sebelumnya. Semua temannya juga tau kalau ia jebolan kelas akselerasi . dan sekarang? Seperti orang yang tak tau aturan. Keyla melihat sekilas kearah jajaran murid yang di hukum berdiri di samping kiri guru.
'Aduh! Kok ada kak itu? Kan kalo gini ntar gue jadi terkesan bandel banget ama peraturan sekolah..'
"KEYLA" guru itu memang cewek tapi tak ada toleransi baginya. Bentakan itu membuat keyla bertambah takut dan badannya bergetar.
"He? Iya bu! Maaf bu.. Maaf tadi saya itu--"
"Kemarikan buku tugas sejarah kamu" ucapan itu terdengar sangat dingin menyerambah menusuk jantungnya.
Keyla melongo dengan pasang muka cengo. Tugas? Kenapa ia sama sekali tak ingat akan hal itu?. Keyla tambah khawatir. Kali ini ia melirik bangkunya dan di sana terdapat diva dengan muka ingin berbicara. Tapi apa? Keyla menaikan alisnya isyarat tidak paham. Diva menunjukkan sebuah buku bersampul hijau. Keyla mulai mengerti. Itu adalah buku tugas sejarah milik keyla.
"Ada bu! Tapi masih di bangku.. Bentar bu key ambil dulu". Mohon key lalu berjalan menuju bangkunya.
"Div kok bisa ama lo?"
"Udahlah lo kumpulin dulu.. Udah gue kerjain tugasnya. lo tenang aja"
"Beneran? Div lo pahlawan gue banget hari ini"
"Iya komentarnya entar aja.. Cepet kumpulin"
"Oke sip"
Keyla menumpuk tugasnya yang kemudian kesalahan telat nya saat jam sejarah termaafkan. Ia di perbolehkan duduk di bangku nya. Keyla bernafas lega.
"Key ntar ke kantin yak? Gue laper"
"Ho'oh gue juga.. Gue pengen banyak cerita ama lo.. Pokoknya seru banget deh! Kalo lo gak denger lo akan rugi.. Dan kalo lo denger pasti lo akan kaget" saut keyla panjang lebar
"Lo senyum mulu dari tadi? Iya deh ntar gue dengerin tapi gue juga banyak pertanyaan ama lo.. Lo juga harus jawab"
"Iya.. Gue jadi gak sabar nih"
"Sabar gih.. Ntar lagi juga bell kok.. Lo diliatin bu sri noh.. Jangan ngomel mulu" gerutu diva yang mulai menyadari sesuatu.
Belum sampai 15 menit keyla duduk. Bell istirahat telah berbunyi. Keyla beranjak dengan sangat semangat . menarik tangan diva berjalan menuju kantin bah anak SD yang hendak di sebrangkan dari ramainya kendaraan. Diva memesan 2 porsi makanan dan 2 gelas minuman.
"Sambil nunggu pesanan datang gue tagih cerita lo" tantang diva.
"Jadi gini! Gue rasa gue itu--" dengan sengaja keyla memotong kalimatnya.
"Lo kenapa?"
"Gue--gue itu.. Ingin meledak jhhhh.."
"Kok lo aneh? Suka senyum kek orang gila trus ngibulnya kaga jelas lagi.. Jangan-jangan lo lagi-"
"Lagi apa coba?"
"Tebak aja dulu biar sekalian pembaca penasaran.. hahha"
Tbc--------
Yahaay.. akhirnya bisa update lagi.. hahahaa
Tebar kiss buar yang baca .. jan bosen yakkkSee you next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Tak Pernah Ada
Teen FictionRevan dan vino adalah sahabat /sehati/sejoli/ se?se? Pokoknya deket deh.. Sangking deketnya seperti tampak ada lem diantara mereka... Nempelnya pake buanget udah kek perangko .. Apa jadinya jika mereka suka dengan cewek yang sama?