CINTA YANG TAK PERNAH ADA

623 13 7
                                    

Hay.. Semuanya aku author pemula di sini jadi kalo masih banyak kesalahan maaf yah... Juga masih belajar kok... Saran dari readers sangat saya nantikan terimakasih..☺😊

-----Happy reading----

Part 1

*BRUAKK*

Suara gebrakan dari guru mapel fisika itu cukup membuat seluruh murid di kelas 11-4 ips itu segan membuat suara sedikit pun. gebrakan itu berasal dari tempat duduk revan. siswa yang terkenal brandal di kelas ips. hidupnya terlantung-lantung seperti tanpa tujuan. jika melihat pak waseno guru mapel fisika marah, maka jangan kan siswa biasa,ketua geng , atau mungkin anjing buldog pun enggan menatapnya. tapi berbeda dengan revan . ia beralih pandang dari kepala yang di letakan diatas lipatan tangan menjadi tegak dan menatap bola mata yang memerah milik pak waseno.

"Revan!! Sudah berapa kali harus bapak ingatkan? Jika kamu terus saja begini bapak akan---

"Akan apa pak?"jawab revan sekenanya

"Bapak akan kasih surat panggilan orang tua mu" sahut pak waseno itu geram yang tak kuasa menahan emosinya.

"Ciah... Percuma pak" gidik revan kecut.

"Bodoh" suara ringan yang cukup di tekan namun hampir tak terdengar yang di ucapkan vino.teman se geng dengan revan.

"Dasar.. Kamu itu---" ucap pak waseno terputus seraya tangan mengepal

"Apa pak?? Bapak mau pukul revan?? Silahkan pak. revan kaga bakal ngadu ama polisi" timpal revan lagi lagi menyulut emosi.

"Kamu ikut bapak sekarang!" perintah pak waseno yang di keluar di ikuti revan di belakangnya .

Lagi dan lagi revan di hukum. mulai dari membersihkan kamar mandi yang udah kayak kaga layak pake. berdiri di tengah lapangan basket di tengah terik matahari. di interogasi oleh guru BK. hormat kepada sang saka merah putih. dan berlari mengelilingi lapangan. bukan hal yang asing untuk revan lakukan. sifatnya sangat dingin. dia orang tak suka banyak cakap tapi apapun yang revan perintahkan siapapun tak berani menolaknya. tapi juga tak sedikit yang membenci dia.

*Teet..tet..tet*

Bel ajaib yang dapat membuat mood murid SMA N II CENDRAWASIH bangkit. jam pulang telah bertambah maju. karena rapat yang di jadwalkan oleh guru.
Revan masih duduk terpaku di pinggir lapangan futsal. ia biarkan bayangan orang tuanya yang berlalu saja di benaknya. Bayangan itu hilang saat vino melemparkan tas kepangkuannya dari belakang.

"Bro.. Lo itu gimana sih? Udah tau pak kumis itu garang amat napa sih lu pancing emosi segala?" nasihat yang bukan kebetulan karena vino sendiri telah merasa kapok dengan hukuman pak waseno.

"Bodo" kata yang keluar dari mulut revan.

"Lo ngapain sih disini nongkrong yok" ajak vino yang tak asing dengan sifat revan.

"Oke cabut" ucap revan bangkit dari posisi nya

******
*kreek*

Suara pintu utama rumah mewah itu terbuka. dilihatnya dari ruang tamu terlihat revan dengan tampang yang lelah. benar saja Maghrib revan baru pulang dengan seragam sma yang compang ala kadar revan. ia berjalan santay menuju tangga kamarnya.

"Revan ..!! Dari mana saja kamu jam segini kok baru pulang?"

Tapi revan tak menghiraukan sama sekali.ia tetap berjalan.

"Revan kamu tidak mendengar apa yang mama katakan?" kata itu terucap kedua kalinya dari mulut yang sama.

"Apa pedulimu??" jawab revan yang sempat menghentikan langkahnya beberapa detik .dan berlalu begitu saja

Sampainya ia di kamar ia merebahkan badan.
nya di kasur yang empuk itu. sesekali ia memandang fhoto yang ia simpan di kolong ranjangnya. sebuah fhoto keluarga yang harmonis 8 tahun yang lalu. ia sengaja menyimpannya di kolong ranjang ia tidur agar ia dapat melupakan semuanya yang kini tak akan bisa kembali. ia memang anak ke 2 dari pasangan mahendra wijaya dan shanti yuliani. saudara pertamanya kuliah di luar negri. sekalipun saudaranya di rumah tetap tak ada perbedaan. bahkan ia tak akan angkat bicara jika tak di tanya. itupun hanya sebuah kalimat asal-asalan yang keluar.
Mah.. Pah! Kenapa keluarga kita jadi seperti ini ?? Mana kah kemesraan kalian yang membuat iri sepasang merpati??semua berubah. begitu pun dengan ku yang kini tak tau arti dari kenyamanan... Keharmonisan..ataupun kebahagiaan.
Ucapnya yang berbisik terhembus angin malam. di tengah khayalnya yang tak terwujud. suara deraman mobil yang sampai ke telinga nya membuat aura kebencian menguasai diri revan. ia telah menebak pertengkaran cara apalagi yang dapat menggoyangkan kekuatan keluarga kecil yang rusak .

"Pah... Dari mana aja jam segini baru pulang? Habis mesraan sama wanita jalang yang mana lagi yang jadi korban papa-- " sambutan kata-kata panas yang menimbulkan pertikaian antar kedua nya.

"Mah.. Kamu itu sadar gak sih apa yang kamu omongin hah? Papa itu baru pulang.. Seharusnya di sambut dengan baik jangan malah bikin naik darah" saut nya tak kalah meninggi

"Kenapa pah?? Papa takut ketahuan selingkuh ya?"

Entah setan apakah yang menguasai keduanya. Kata-kata kasar pun tak terhindar dari tangkapan telingan revan. ia membanting keras fhoto keluarga yang ia ingin reguk kembali nikmatnya keharmonisan. tapi ia sadar akan posisinya sekarang. dan ia tak ingin terlihat lemah seperti anak cewek yang dramatis.
Ia memutuskan keluar. dibawanya apa yang di rasanya penting. berjalan menyusuri tangga hingga ia melihat adegan yang tak pernah ia harapkan. namun telah berulang kali terulang. mama nya tersungkur menangis karna tamparan papanya. ia berlalu dan berdecak kecut.
Di tengah panas debat antara orang tuanya. revan beranjak berjalan menengahi orang tuanya.
Papa revan yang menyadari revan telah melihat semua kejadian itu. berusaha memecahkan keadaan yang telah canggung. tapi revan bukanlah sebodoh anak SD. ia mulai dewasa yang telah dapat merasakan kerasnya arti kehidupan.

"Mau kemana kamu revan?"

Revan tak menyahut.

"Revan!!" dengan nada agak membentak

"Apasih?? Bisik tau"

"Kamu udah mulai berani sama papa?"

"Bodo amat" ucap nya yang kemudian memasuki mobil jazz hitam legam miliknya.

****
Ke-esokan harinya..

"bro.. Tumben lo berangkat subuh ??" ledek vino yang baru sekali melihat revan berangkat on time.

"Gue males di rumah lama-lama.. Udah kek jadi sutradara film indonesia gue" jawabnya datar. karena vino telah mengetahui latar belakang revan. Jadi ia tak heran dengan ucapan revan.

"Hahaha... Bisa aje lo! Yok masuk murid baru coy...cewek lagi.. Kita beresin dia"

"Jhahaha... Bangsat lo... Urusan cewek aja lo cepet nangkepnya... Oke gue akan buat dia tau aturan di kelas kita"

Tbc--

eltriana31..

Cinta Yang Tak Pernah AdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang