Blanket Kick (2Seok)

2.6K 192 19
                                    

"Senior Seokjin.. aku.. mencintai senior.." ucap seorang lelaki manis berambut coklat terang.

Lelaki yang dipanggil Seokjin menggenggam tangan si manis lalu mengecup kecil tangan itu. "Aku juga mencintaimu Jung Hoseok.." Seokjin mulai mendekatkan wajahnya dan sedikit meniup bibir mungil dihadapannya "maukah kau menjadi pacar ku?"

Hoseok mulai merona dan tersenyum manis "aku.."

BYUR..

"Uwaahh" seorang lelaki berteriak dengan keras.

"Sudah bangun kan? Sekarang cepat mandi dan turun" ucap seorang wanita yang mempunyai wajah cantik.

"Dasar adik gila" umpatnya pada perempuan yang tadi menyiramnya.

Tanpa berlama-lama, lelaki itu turun dari tempat tidur dan berjalan dengan malas ke kamar mandi. Kim Seokjin namanya, tinggal berdua dengan adiknya. Masih duduk dibangku sekolah menengah atas kelas 3. Wajah tampan dan mempesona membuat dia dijuluki pangeran dari negeri dongeng.

Menghabiskan 10 menit untuk mandi, lelaki itu yang kita sebut saja Seokjin memakai seragam sekolah musim panas dan memakai sedikit pomade ke rambutnya. "Lihatlah siapa yang tampan ini? Bagus Jin, kau sudah terlihat sempurna"

Seokjin merapihkan kemeja sambil berjalan ke arah pintu. "Kalau saja Hoseok jadi pacar ku, aku mungkin akan happily ever after"

Bruk

"Ah shit" umpat Seokjin memegangi pantatnya yang langsung menghantap lantai. "Ini kenapa ada selimut dibawah begini?" Karna kesal Seokjin pun menendang selimut tak bersalah itu dan membantingnya ke atas kasur.

Seokjin keluar dari kamar dan melihat didapur ada adiknya yang sedang menyiapkan nasi goreng kimchi "wah makasih adikku yang cantik. Oppa janji akan mentraktirmu" tapi adiknya malah berpura-pura tidak dengar.

Namanya Kim Jisoo, adik kandung Seokjin yang terpaut 2 tahun. Masih sekolah menengah pertama tingkat akhir. Sama seperti kakanya yang punya wajah tampan, adiknya punya wajah cantik seperti putri mahkota. Sayangnya kedua kaka adik ini tidak beres sifatnya, kakanya yang suka tebar pesona kemana-mana dan adiknya yang galak dan kasarnya minta ampun.

"Kenapa susah sekali aku bangunkan? Seharusnya oppa bisa bangun sendiri. Dan apaan itu, oppa menyebut Hoseok oppa?" Tanya Jisoo dengan nada histeris.

"Aku sedang bermimpi indah bodoh. Kau tahu, aku bermimpi Hoseok menjadi pacarku, lalu kami menikah dan tinggal di Kanada. Kami punya 2 anak yang lucu-lucu. Dan kau akan iri karna kebahagiaan ku" jawab Seokjin dengan wajah menerawang.

Jisoo geleng-geleng dramatis. "Aku akan merasa kasihan pada Hoseok oppa. Bagaimana bisa dia yang lugu begitu menjadi pacar apalagi jadi pasangan hidup seorang pria yang kerjaannya tebar pesona?"

Seokjin mengambil piring satu lagi yang sudah berisi nasi goreng "seharusnya kau tahu, aku ini tidak sembarang tebar-tebar. Di sekolah aku ini terkenal akan wajah jutek, tapi saat bersama Hoseok aku akan menjadi lelaki yang manis"

Jisoo mana mungkin percaya dengan ucapan kakanya itu. Dia sudah bertahun-tahun hidup satu atap dengan kakanya. Saat masih kecil dulu, dia malah sudah bisa membuat baper anak orang. "Bodo ah. Aku mau berangkat, sudah ditunggu Hayi sama Jennie" Jisoo membereskan piring bekas sarapannya dan mengambil tas gendong yang sengaja disimpan di kursi sebelahnya.

"Kau jangan terlalu banyak gaul dengan Hayi apalagi Jennie. Jennie itu orang amerika kan? Nanti kau malah ikut-ikutan yang tidak benar. Terus si Hayi itu, dia itu fangirl garis keras kan? Oppa tidak ijinkan kalau kau jadi fangirl garis keras sama seperti dia" ucap Seokjin sambil mengacungkan sendoknya ke wajah Jisoo.

Hoseok In Bangtan LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang