My Cold Secretary

64.1K 1.1K 23
                                    

Warning: Typo!!
Paulana Ava Travasya, bekerja sebagai sekretaris CEO Universe Company.

Gabriell McGreen, seorang CEO tampan dan matang diumurnya yang sudah 30 tahun, memiliki sekretaris yang begitu cantik dan dingin.

•••

"Anda memiliki jadwal setengah jam lagi diruang meeting untuk bertemu Mr. Ausi" ucap Ava tanpa mengalihkan pandangannya dari note digenggamannya.

Merasa tak mendapat respon dari atasannya, Ava menegakkan kepalanya.

"Maaf Sir, apakah anda mendengarkan jadwal yang saya bacakan?" Tanya Ava tenang tanpa terpengaruh tatapan Ell yang sebal padanya.

"Bisakah kamu tidak seformal itu padaku Ava?" Dengus Ell kekanakan.

"Pertama-tama anda adalah atasan saya, dan yang kedua, apakah bapak tidak sadar dengan umur? Anda sudah 30 tahun jadi ini adalah bentuk penghormatan saya sebagai pegawai." Ava membalas dengusan atasannya tadi dengan sopan dan wajah datar.

"Tapi kamu membuatku terlihat begitu Tua, Ava!" Kali ini suara Ell terdengar seperti rengekan.

"Baiklah saya minta maaf. Tapi anda harus segera keruang meeting sekarang." Ava mengalah meski tak merubah gaya bicaranya. Ia memang wanita yang kaku dan tak pandai berbasa-basi ataupun bersosialisasi.

Dengan gaya merajuk Ell bangkit dari duduknya menuju ruang meeting dan diikuti Ava di belakangnya.

Sebagai sekretaris, Ava sangatlah profesional. Ava tidak pernah mencampurkan urusan pribadi dengan urusan kantor. Ava juga selalu menjaga agar tidak memiliki hubungan lebih dengan orang-orang kantor.

Ava mencatat semua hasil meeting yang dilakukan pada siang ini di note yang selalu ia bawa. Ava tidak pernah melewatkan satupun hal penting selama meeting berjalan. Itulah mengapa Ell suka hasil kerja Ava. Ava begitu cekatan dan cerdas.

Ell merasa terganggu saat relasi kerjanya melihat Ava dengan pandangan menginginkan. Dan ia merasa cemburu.

"Maaf Mr. Ausi saya masih ada pekerjaan." Ucap Ell pada relasinya. Ia ingin segera pergi dari ruangan ini dan membawa Ava menjauh dari hadapan pria itu.

"Ya Mr. McGreen silahkan." Balas Ausi sambil tersenyum sopan.

Ell langsung pergi meninggalkan ruang meeting dan pastinya Ava akan mengekor dibelakangnya.

"Apakah aku masih ada jadwal Ava?" Tanya Ell setelah sampai di ruangannya.

"Emm tidak ada, sir. Anda bisa istirahat untuk makan siang. Apa perlu saya menyiapkan makan siang untuk anda, sir?" Tanya Ava sopan. Sudah tugasnya melayani pria itu dikantor.

"Tidak usah, ayo kita makan siang diluar saja." Dengan semangat Ell menggenggam tangan Ava dan mengajaknya berjalan bersama.

Ava berusaha melepas genggaman itu tanpa menyentaknya. "Maaf sir saya bisa berjalan sendiri, anda tidak perlu menggenggam tangan saya."

Tampak raut kecewa diwajah Ell, namun Ava mengeraskan hatinya agar tidak terpengaruh.

Bukan rahasia jika Ell menyukainya, bahkan mungkin mencintainya. Tapi prinsipnya masih sama, ia tidak ingin memiliki hubungan dengan  atasannya ataupun pegawai Universe Company.

•••

Sudah lama Ell memendam perasaannya pada sekretarisnya sendiri, Ava. Dan Ell juga tau bahwa Ava sudah tau perasaannya. Tapi Ava tidak merespon apapun, wanita itu terlalu dingin, terlalu kaku padanya dan menjaga jarak.

Ell sangat suka sepanjang hari berada di kantor karena ia bisa memandangi wajah cantik Ava.

Banyak wanita yang mengejarnya, mengharapkan cintanya. Bahkan para pegawainya ingin sekali berada di posisi Ava yang setiap hari berada satu ruangan dengannya. Namun hanya Ava yang tidak melakukan itu. Ava memang berbeda dan Ell menyukainya.

One Shot StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang