11

119K 8.9K 339
                                    

Beberapa bulan Revan berada di Jakarta,  Acel makin lengket dengannya. Setiap hari meminta Revan untuk  mengantar ke sekolah. Menolak untuk diantarkan siapapun. Bahkan Akbar sang papa dan juga Raffa yang selama ini paling dekat dengannya. Begitu pula ketika pulang sekolah, harus Revan yang menjemputnya.

Bahkan Acel lebih sering menghabiskan waktu bermainnya di kantor Revan. Karena jam pulang Acel yang tidak terlalu siang dan Revan harus kembali bekerja, maka Revan memilih membawa Acel ke kantornya.

Berhubung ruangan Revan sangat besar, Revan meminta ijin papanya  untuk memakai sedikit ruangan itu menjadi kamar tempat Acel beristirahat serta bermain. Dan itu membuat Acel semakin betah berada di kantornya.

Revan membuka pelan pintu kamar Acel yang berada di dalam ruangannya, melihat Acel yang sedang tertidur karena kelelahan bermain dengannya.

Revan mendekati ranjang, dan mengecup kening Acel.

"Love you anak ayah.."  Bisikny pelan.

Revan merapikan posisi tidur Acel yang sedikit berantakan, lalu keluar  dan kembali duduk di kursi kerjanya. Menyandarkan kepala di sandaran kursi dan menutup mata perlahan.

"Bang...!" Panggil seseorang dibalik pintu ruangannya, membuat Revan membuka mata.

"Papa?"

"Kamu belum makan siang?" Tanya Akbar

"Bentar lagi pa, Acel masih tidur ntar nangis kalo Revan nggak ada."

Akbar duduk di depan Revan, melihat raut lelah milik anaknya itu.

"Bang kamu tuh jangan terlalu manjain Acel lho!"

"Nggak semua kemauannya harus kamu turutin, liat deh muka kamu! Udah kaya bapak-bapak single parent yang kerja sambil momong anaknya. capek banget pasti kamu." Ucap Akbar.

"Nggak lah pa, abang seneng Acel disini. Ada hiburan kalau abang capek."

"Sekarang jadi anak kamu ya si Acel, bukan anak papa." Ujar Akbar sambil tertawa.

"Apa-apa sekarang maunya sama kamu terus, tidur maunya juga sama kamu. Padahal sebelum kamu dateng tidur sama papa mama terus."

"Kok sekarang jadinya malah lengket sama kamu dari pada sama papa." Akbar terkekeh.

"Ya udah, papa ada janji makan siang diluar sama Pak Tama. Kamu suruh Joko aja beliin makanan kalo takut Acel kebangun." Kata Akbar menyebutkan salah satu OB yang bekerja disana.

"Iya Pa.."

~~

"Hen...!"

"Iya Bu..."

"Abang sama Acel belum bangun?" Rania bertanya pada pengasuh Acel, hampir setengah 7 Revan dan Acel belum turun untuk sarapan.

"Coba kamu naik Hen! Ketuk kamar abang!"

"Iya Bu.."

Baru saja mbak Heni hendak menaiki tangga. Revan sudah muncul lebih dulu.

"Pagi semua..."

"Pagi bang." Jawab Rania dan Akbar bersamaan. Lalu meneliti anaknya itu dengan seksama. Revan masih memakai kaos tidur oblong juga celana boxer.

"Lo belom mandi Van?" Tanya Revan mewakili keheranan kedua orang tuanya.

"Acel belum bangun Van?" Tanya Amel.

 Dark Secret (Re-upload)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang