"Nanti kita kedokter aja ya sayang? Kamu lemes gini." Revan membujuk Vee sambil terus memijat tengkuk Vee pelan.
Masih pukul dua pagi, dan sudah ketiga kalinya Vee bolak-balik ke kamar mandi dan hanya memuntahkan air dari mulutnya.
"Enggak usah, aku mau tidur lagi aja."
Vee berjalan kembali menuju ranjangnya dan membaringkan tubuhnya yang lemas."Yakin nggak mau kedokter?"
Vee hanya mengangguk mengiyakan.
"Kalau nanti siang masih belum enakkan harus mau kedokter ya? Lusa aku ke Malang, gimana bisa aku ninggalin kamu pas sakit gini?."
"Nggak papa, paling cuma masuk angin. Bentaran juga sembuh." Jawab Vee pelan.
"Mau tidur lagi?"
"Peluk. "
"Emang boleh? Udah nggak marah?" Revan bertanya sambil menarik pinggang Vee mendekat padanya.
"Kapan aku marah sama kamu? "
Revan berdecak kecil.
"Kamu lupa ya tiga hari ngediemin suami kamu ini? Empat malem suami dikasih punggung doang waktu tidur. Sampe mas Raffa juga kamu diemin."
"Aku nggak inget. Yang penting kan sekarang udah nggak marah." Vee melingkarkan kakinya di pinggang Revan.
"Aku pengen sarapan nasi uduk deh yang." Gumam Vee
"Iya nanti minta masakin sama bibi." Jawab Revan sambil mengusap punggung Vee.
"Kamu yang masak ya. Aku pengen makan masakan kamu."
"Aku nggak bisa masak, sayang. Atau aku beliin aja?." Revan mengelus rambut Vee. Membuat Vee sedikit-sedikit memejamkan mata.
"Ada bibi, ada mama,ada kak Mel. Kamu minta ajarin salah satu dari mereka aja, aku mau makan masakan kamu pokoknya."
"Nanti nggak enak."
"Dicoba dulu! Mau ya?" Gumam Vee
"Tapi dimakan ya?"
Vee mengangguk senang.
"Nasi uduk, orek tempe, ayam goreng yang pake kremesan gitu yang. Terus sambel terasi." Tambahnya."Yang! Nasinya aja aku belum tentu bisa masaknya. Gimana yang lain? Yang bener aja sayang."
"Ya udah kalo nggak mau." Vee melepas pelukannya dan kembali memunggungi Revan.
Revan menghela napas pelan.
"Iya udah. iya...nanti aku minta bibi sama mama buat ajarin aku masak."Beneran ya?" Tanya Vee membalikkan badannya menghadap Revan.
"Iya, sekarang tidur lagi! "
Vee mengangguk dan kembali memeluk Revan.
Revan menggelengkan kepala pelan. Heran dengan tingkah aneh istrinya. Lalu mencium kepala sang istri.
**
"Ngapain Van pagi-pagi nongkrongin dapur?" Amel muncul didapur sambil membawa tupperware tempat bekal Raffa.
"Lagi dandan." Jawab Revan sambil mengupas bawang.
"Serius deh cowok ganteng ngapain pagi-pagi nongkrongin dapur?" Amel terkikik geli.
"Mbak Hen, embak deh yang lanjut kupas bawang. Mata Revan perih."
"Ngapain sih ma si Revan?" Amel mendekati Rania yang sedang memotong tempe.
"Vee minta dimasakin sama Revan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Secret (Re-upload)
General Fiction"Sampai mati gue bakalan benci sama lo!" "Gue gak pernah punya abang bejat kaya lo!" "Gue benci banget sama lo!"