Revan dan Vee sedang bersandar dikepala ranjang dengan tangan saling bertautan. Sementara Acel tengah tidur dari sejam lalu. Revan memindahkan Acel dibagian pinggir dekat dinding supaya Vee bisa tidur ditengah-tengah.Vee mulai menutup matanya perlahan dan menyandarkan kepala pada pundak Revan ketika Revan menepuk-nepuk puncak kepalanya dan sesekali menciumnya.
Pikiran Revan kembali membuka bayangan beberapa hari lalu ketika Vee memaksa tidur dengannya dan Acel.
~~
"Ya Allah... Maafin Vee."
"Kali ini aja."
Revan hendak membuka matanya ketika telinganya menangkap suara lirih Vee. Namun urung ia lakukan karena setelah itu tubuhnya menegang merasakan kecupan kecil mendarat di dahinya.
"Vee...!" Revan mencekal tangan Vee kaget.
"Van?" Vee tersentak ketika Revan membuka mata, dan tangannya sudah dicekal oleh Revan.
"Van...ak...aku..."
"Kenapa?" Revan bangun dan menarik tangan Vee duduk disebelahnya.
"Aku nggak tau." Jawab Vee terisak
Revan menarik Vee dalam pelukannya.
"Jangan di terusin Vee!""Kenapa? Karena aku yang mulai duluan? Iya?" Kalo kamu yang mulai, nggak salah gitu?" Vee menaikan suaranya dan melepaskan pelukan Revan.
"Sstt...Bukan Vee, bukan gitu. "
"Terus kenapa? "
"Vee, ini..."
"Van, aku mau kamu ralat ucapan kamu!"
Revan mengernyit tidak mengerti."Aku mau kita dampingin Acel sebagai orang tuanya Van, bukan sebagai kakaknya. Kita bilang sama mama papa kalo Acel anak kamu Van." Vee senggukan.
"Vee.."
"Van, aku mau kamu. Aku mau kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Secret (Re-upload)
General Fiction"Sampai mati gue bakalan benci sama lo!" "Gue gak pernah punya abang bejat kaya lo!" "Gue benci banget sama lo!"