Prolog

821 209 260
                                    

Kayla Allyssa, seorang cewek yang cantik, dan sederhana. Dengan rambut dikuncir kudanya dia berjalan menelusuri koridor dengan membawa setumpuk buku untuk diberikan ke petugas perpustakaan.

"Kayla!"

Mendengar namanya dipanggil Kayla pun menoleh dan melihat seorang cowok berperawakan tinggi, berpakaian rapi, dan berwajah tampan, yang sedang berlari menghampirinya, siapa lagi kalau bukan Ferza Devano.

"Lo mau ke mana bawa buku sebanyak itu?" tanya Ferza sambil mengatur napasnya.

"Gue disuruh Bu Santi untuk nganter buku ini ke perpustakaan." Jawab Kayla, lalu kembali meneruskan perjalanannya.

"Udah, biar gue aja yang nganter buku ini ke perpus, lo mending ke kelas 5 menit lagi pelajaran Pak Genta. Lo mau dihukum karna telat masuk pelajarannya?" ujar Ferza sembari mengambil buku-buku yang ada ditangan Kayla.

Pak Genta itu guru terkiller Di SMA BANGSA jadi kalau telat 1 menit aja langsung dihukum.

'Yang dikatakan Ferza ada benernya juga sih, kalau sampai gue telat masuk di jam pelajaran pak Genta, bisa-bisa gue dihukum.' ucap Kayla dalam hati.

"Tapi, kalo lo telat masuk kelas gimana? trus kalo lo dihukum Pak Genta gimana? trus ka--" belum sempat Kayla menyelesaikan perkataannya langsung dipotong oleh Ferza yang membuat cewek itu menggeram kesal.

"Kalo lo nanya terus, kapan gue ke perpusnya Kayla..." ucap Ferza sambil memutar bola matanya dengan malas.

"Iya, iya gue ke kelas!" ucap Kayla. Lalu berjalan menuju kelasnya.

***

"Duhh, telat deh gue!" ucap Ferza sembari mengintip dari pintu, yang di dalamnya sudah terdapat Pak Genta yang sedang menjelaskan materi pelajaran hari ini.

Lalu tiba-tiba Pak Genta memanggilnya. "Ngapain kamu ngintip-ngintip di situ!" dengan sorot mata yang tajam membuat Ferza bergidik ngeri.

"Ehh, Pak Genta, Pagi, Pak!" ucap Ferza dengan menyunggikan senyum lebarnya.

"Dari mana kamu?"

"Saya disuruh oleh Bu Santi, untuk nganter buku ke perpus pak." jawab Ferza dengan jujur.

"Kenapa lama? pasti kamu keluyuran dulu kan?"

"Enggak kok Pak, saya tadi lama karna Bu--" ucapan Ferza langsung dipotong oleh Pak Genta.

"Gak usah alesan kamu ya! sekarang kamu harus dihukum."

"Tapi Pak--" belum sempat Ferza menyelesaikan perkataannya langsung dibantah oleh Pak Genta.

"Nggak usah tapi-tapian!"

"Tunggu Pak!" semua orang menoleh dan melihat ke asal suara dan ternyata itu adalah Kayla.

"Kalo Ferza dihukum saya juga harus dihukum, karna sebenarnya saya yang disuruh Bu Santi untuk nganter buku ke perpus." lanjut kayla lalu berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mendekati Ferza.

"Kalian pikir ini sinetron apa? Pakek bela-belain segala! Baiklah kalau begitu kalian berdua lari 10 keliling lapangan, Sekarang!" Bentak pak Genta dengan nada yang kasar.

Mereka pun berjalan keluar kelas dan tiba-tiba Pak Genta memanggilnya.

"Hei kalian!"

Kayla dan Ferza pun serempak menoleh ke belakang.

"Iya Pak, ada apa? kita nggak jadi dihukum ya Pak? uggh bapak baik banget deh!" ucap Ferza dengan wajah berbinar-binar.

"Eh, jangan ngarep kamu ya! saya cuma mau bilang, tutup pintunya!"
Ujar Pak Genta sembari menujuk pintu itu.

Senyum diwajah Ferza langsung hilang seketika mendengar pernyataan pahit dari Pak Genta.
Seluruh siswa dan siswi yang berada di dalam kelas itupun sontak tertawa, lalu terhenti karna melihat tatapan tajam pak Genta.

Ferza mendesis kesal. lalu menutup pintunya, dan berjalan menuju lapangan sekolah bersama dengan Kayla, dan memulai hukuman mereka.

"Maaf ya, gara-gara gue, lo jadi dihukum." ucap Kayla sambil mempercepat larinya supaya bisa sejajar dengan Ferza.

"Lo nggak perlu minta maaf, lagian lari pagi-pagi itu buat badan sehat." ucap Ferza dengan nada santai sambil meneruskan larinya.

"Lo ngapain bilang-bilang ke pak Genta tadi? Jadinya lo di hukum juga kan!"

"Masa gue diem aja gitu, liat lo di hukum karna gue, dan seperti apa yang lo bilang tadi, lari pagi-pagi itu buat badan sehat kan?" jawab Kayla, lalu mereka tertawa, dan memulai hukumanya kembali.

Setelah putaran ke-8 tiba-tiba badan Kayla melemah, kepalanya pusing, dan pandangannya menjadi kabur.

Brukk

Ferza merasa tidak ada lagi suara Kayla lalu dia melihat di belakangnya. Ternyata Kayla sudah pingsan.

"Kayla!" teriak Ferza lalu berlari menuju Kayla yang sudah tidak sadarkan diri.

***

Kayla merasa kepalanya masih pusing, dan dia melihat di sekitarnya sudah terdapat kedua sahabatnya, Chikka dan Karin yang sedang menunggunya.

"Kayla, lo udah bangun?"

"Syukur deh, gue khawatir banget sama lo."

Kayla mencoba mengingat kejadian yang membuatnya berada di ruang UKS.

"Kalian yang bawa gue ke sini?" tanya Kayla.

"Bukan, kita aja baru dateng. Tadi Ferza yang bawa lo ke sini, terus dia juga yang jagain lo sebelum kita dateng." jelas Chikka.

"Tadi dia khawatir banget sama lo. kayaknya dia suka deh sama lo."

"Ya enggak mungkin lah dia suka sama gue, yang ada gue yang suka sama dia." jawab Kayla tanpa sadar. lalu dia menutup mulutnya karna sudah bicara tanpa berfikir dahulu.

'Duh keceplosan deh gue, bego banget si lo.' cercah Kayla dalam hati.

"Apa?" ucap Chikka dan Karina serempak karna terkejut dengan perkataan dari sahabatnya itu.

***

Unexpected LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang