Entah mengapa Yudha menolong cewek itu. Padahal cewek itu telah menumpahkan kuah bakso ke bajunya dan membuat bajunya basah.
Tapi Yudha tidak tahan melihat cewek itu diganggui oleh segerombolan cowok-cowok tadi, dan membuat amarah Yudha meluap.
Sepulang mengantar Kayla ke rumahnya, Yudha membawa motornya ke suatu tempat di mana Yudha merasa tenang.
Motor sport merah itu berhenti di sebuah warung kecil yang berada di pinggir jalan, dan di sana sudah ada teman-teman Yudha yang sedang asik memakan gorengannya.
Yudha memarkirkan motornya lalu menghampiri teman-temannya itu.
"Dari mana aja lo? lama bener!" tanya Alden. Sambil melahap gorengannya.
"Mau tau aja lo urusan gue!" jawab Yudha datar.
"Yehh, gue cuman nanya bro, sensitif amat sih lo, dasar pantat banci!"
"Eh, apa hubungannya gue sama pantat banci?"
"Ada dong, coba deh lo pegang tuh pantat banci, pasti dia bakalan marah." ucap Alden sambil menunjuk seorang banci yang sedang ngamen di pinggir jalan.
"Ya iyalah, bego!" ucap Yudha sambil menonyor kepala Alden. Dan membuat Alden meringis kesakitan.
"Kalian ngapain ngomongi pantat banci? Gue nggak nyangka cowok kayak kalian doyannya sama banci." ucap Andra sambil tertawa tiada henti.
"Idih, ogah ya! Gue masih waras, nggak kayak Alden tuh setiap hari jalan sama banci!" ucap Yudha yang tidak terima perkataan Andra.
"Sembarangan lo ngomong, yang ada elo tuh!"
Lalu banci itu ngamen di warung yang di tempati oleh Yudha dan teman-temanya.
"Ke sana kemari mencari alamat.." banci itu mulai bernyanyi sambil mengedipkan matanya ke arah Alden, Yudha, dan Andra secara bergantian.
"Namun yang ku temui bukan dirimu..sayang..." banci itu melanjutkan nyanyinya sambil mengedipkan matanya ke arah Yudha, dan membuat Yudha bergidik ngeri.
"Yang ku terim--" belum sempat banci itu menyelesaikan nyanyiannya yang merdu langsung dihentikan oleh Yudha.
"Sudah-sudah, ambil ini, terus lo pergi dari sini! Bikin gue mual!" usir Yudha sambil memberikan selembar uang dua ribu kepada banci itu.
Lalu banci itu mengambil uang yang diberikan Yudha dan ternyata hanya dua ribu rupiah.
"Kok cuma dua ribu sih mas? Tambahin lagi dong!" ucap banci itu dengan nada yang dilembutkan yang membuat Yudha jijik.
"Ya udah, nih gue tambahin!" Yudha merogo saku celananya dan memberikan selembar uang seribu rupiah kepada banci itu.
"Ganteng-ganteng pelit amat sih mas, nggak dapet jodoh baru tau rasa tuh!" ucap banci itu. Kini suaranya tidak dilembutkan lagi, tapi dengan suara cowok yang gagah dan perkasa.
"Idih, masih untung gue kasih lu! Udah pergi sono!"
Lalu banci itu pergi sambil menjulurkan lidah kepada Yudha.
"Dasar banci songong!" teriak Yudha kepada banci itu. Lalu Alden dan Andra menahan tawa mereka.
"Kalian kalo nyengir-nyengir kayak gitu, mirip banget.."
"Mirip aliando kan? Nggak usah lo kasih tau, gue juga udah tau kok." ucap Alden dengan percaya diri yang tinggi.
"Mirip banci tadi!"
"Mana ada banci yang ganteng, baik, terus alim, kek gue."
"Hm, serah lo deh, gue lagi males berdebat sama lo!" jawab Yudha acuh. Lalu mengambil sebatang rokok disaku celananya dan menghidupkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love
Teen FictionUntuk mengetahui perasaan Ferza kepadanya, Kayla berpura-pura berpacaran dengan Yudha Raynaldi, seorang bad boy yang tampan, dan termasuk dalam kategori The Most Wanted sekolah. Akankah Kayla berhasil membuat Ferza Devano menyadari perasaannya kepa...