Mungkin bodoh, menyia - nyiakan kesempatan yang tak siapapun tau akan terjadi dua kali, yang mungkin hanya sekali seumur hidup.
Namun aku memilih, sebagai seorang pria. Seseorang yang ingin dewasa. Seseorang yang akan menghadapi kerasnya dunia.
Karena aku memilih menjadi bodoh dibalik ketidaktahuan, agar dapat memasuki dunia baru dalam pengetahuan.
Aku akan belajar dari kesalahan, meninggalkanmu dengan segala luka yang ku ciptakan.
Aku tak siap menerima air matamu lebih dari ini.Aku berjanji untuk kembali kedalam pelukanmu di masa mendatang.
Bersama senyum tawa kebahagiaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Terlupakan
PoetryDalam sajak, aku menyelinapkan doaku. Dalam sajak, aku memelukmu. Ketika mulut kaku membisu Ketika hati tulus diduga palsu Di tubuh puisi aku merindu Di tubuh puisi aku mengenangmu