93. A

287 16 0
                                    


Kami kehilangan tawa,
yang biasa menemani saat senja.
Berulang kali tersenyum paksa,
namun tetap tak ada nyawa.

Sering ku kirim doa,
lewat sapa indah angkasa.
Ternyata, doaku tak di tangkup semesta,
yang mungkin enggan menyatukan kita.

Elegi Patah HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang