PROLOG

118 7 10
                                    

Setelah bel istirahat berbunyi Adara segera mengambil skeet booknya lalu berjalan menuju perpustakaan. Ia berjalan sambil mendengarkan lagu di ipod nya. Saat melewati kelas X IPA 1, Adara menyempatkan melihat kelas tersebut lewat jendela kaca dari luar. Bukan tanpa alasan Adara melakukan itu, tapi ia ingin melihat orang yang selalu ada di hatinya. Dapat melihatnya dari jauh saja sudah membuatnya senang apalagi dapat berbicara langsung dengan orang yang di cintainya itu pasti dapat membuat Adara merasa beruntung sekali. Elnathan Zhafran Hafizhan adalah orang yang di cintai Adara hampir 4 tahun ini. Adara merasa kecewa karena tidak menemukan El di X IPA 1. Lalu ia kembali berjalan menuju tujuan utamanya yaitu perpustakaan. Setelah sampai di perpustakaan Adara langsung duduk di bangku paling belakang dekat jendela agar ia dapat melihat pengunjung di perpustakaan. Setelah duduk ia segera membuka skeet booknya. Adara selalu mencurahkan suasana hatinya lewat gambarannya. Tapi sekarang Adara mau menggambar bukan untuk mencurahkan suasana hatinya tapi Adara akan menggambar untuk dijual. Yup, Adara itu berbakat dalam bidang seni lebih tepatnya menggambar. Setelah kepergian ayahnya 4 tahun lalu, Adara mulai hidup mandiri dengan membuka art shop lewat instagram. Walaupun tidak banyak yang membeli hasil karyanya tapi ia bersyukur masih ada yang mau membeli hasil karyanya. Adara selalu berusaha untuk mendapat uang sendiri dari hasil kerja kerasnya karena ia tidak mau membebani ibunya yang hanya mengandalkan usaha Loundry nya.

Setelah membuka skeet booknya, Adara bingung mau menggambar apa. Adara melihat sekelilingnya untuk mencari inspirasinya. Tapi saat melihat meja di depannya tiba-tiba tubuh Adara membeku karena melihat El yang duduk di meja depannya menghadap Adara. El tidak sendiri duduk di situ, ada 2 orang cowok yang menemaninya. Ia ta kalau 2 cowok itu adalah sahabat El yang bernama Aldric & Arka. Adara selalu tau semua tentang El karena El adalah teman semasa SD nya hingga sekarang. Hanya saja ia tidak dekat dengan El karena menurutnya El itu susah di gapai. Saat sedang menatap El, tiba-tiba El juga menatapnya. Adara merasa malu saat ia tertangkap basah sedang memperhatikan El. El hanya melihat sekilas Adara lalu kembali membaca bukunya. Adara mendesah kecewa melihat itu.

"Emang apa sih yang lo harapin dari El?", gumam Adara pelan "Lo berharap El nyapa lo gitu, mimpi aja Dar" Adara hanya tersenyum miris.

ooooOOOOoooo

Seperti hari biasa setelah pulang sekolah Adara selalu menyempatkan diri membantu ibunya. Maklum, ibunya belum punya karyawan untuk membantu usaha Loundry nya. Seperti saat ini, Adara sedang membatu ibunya menjemur pakaian.

"Dara bisa tolong anterin Loundry ke Tante Rina?", Tiba-tiba Ibu sudah berada di belakang Dara.

Dara yang mendengar sempat ragu untuk mengantarnya karena Tante Rina itu ibunya El, "Gimana kalau mama yang Dara antar kesana? Nanti Dara tunggu di luar aja."

"Nggak bisa Dar, ini masih banyak yang harus di cuci. Lagian masih banyak baju yang belum mama setrika Dar, kamu aja ya yang kesana?", jawab ibunya yang sedang menjemur pakaian untuk menggantikan Dara.

"Ya udah ma, Dara antar sekarang aja ya.", pamit Dara.

Setelah 30 menit perjalanan, akhirnya Dara sampai juga di rumah El. Dara segera turun dari motor matic nya dan membuka pagar rumah El, setelah itu Dara memasukkan motornya. Dara sempat melihata ada motor sport El yang ada di halaman rumahnya, itu tandanya El ada di rumah. Dara menghela napas dan segera mengetuk pintu.

Tok tok tok

Ceklek

Adara sempat menahan napas saat tau kalau yang membuka pintu adalah El. El juga sempat kaget saat tau kalau yang mengetuk pintu itu adalah Adara.

"Eh, Dar. Ada apa kesini?", akhirnya El yang lebih dulu memulai percakapan.

"Em.. itu... aku cuma mau nganterin Loundry aja kok." Jawab Adara gugup sambil menyerahkan Loundry nya ke El.

El segera mengambil Londry dari Adara, "Oh, masuk dulu Dar. Aku ambilin uangnya, soalnya mama lagi gak ada di rumah." Adara hanya mengangguk karena gugup.

El membuka pintunya lebih lebar untuk mempersilahkan Adara masuk. Adara duduk di sofa ruang tamu sambil menggu El. Adara memegang dadanya sambil bergumam, "Duh, gini aja udah deg-deg an, gimana nanti kalau setiap nganter Loundry yang nerima selalu El. Bisa sakit jantung gue."

Adara memang sering ke rumah El jika Tante Rina membutuhkan bantuannya. Tapi Adara berani ke rumah El jika si pemilik rumah itu sedang tidak ada di rumah, jika pun ada di rumah El selalu di kamarnya jadi Adara jarang sekali bertemu dengan El. Tante Rina sering meminta bantuan Adara untuk menjaga Rey adik dari El yang masih duduk di bangku SD kelas 2. Adara memang cukup dekat dengan Rey karena Adara juga suka dengan anak kecil jadi Adara bisa dengan mudah dekat dengan Rey. Sayangnya Adara masih belum berhasil dekat dengan El. Tapi Adara punya keyakinan jika ia tidak bisa dekat dengan El, setidaknya ia bisa dekat dengan keluarganya. Itu sudah lebih dari cukup buat Adara.

Setelah menunggu akhirnya El datang kembali menemui Adara sambil menyerahkan uang seratus ribuan, "Nih Dar uang Loundry nya, kembalian nya simpan aja."

Adara segera menerima uang itu, "Makasih banyak ya El."

"Iya. Gue juga makasih udah di anterin loundry nya."

"Kalau gitu gua pamit ya. Titip salam buat Tante" jawab Adara sambil tersenyum manis. Adara berdiri dan berjalan keluar rumah.

Saat sampai di depan pintu El berkata, "Iya hati-hati Dar. Gue juga Titip salam buat Tante Dira."

Adara hanya membalas dengan senyuman dan segera menaiki motornya untuk pulang. Selama perjalanan Adara sering tersenyum karena bisa bertemu langsung dengan El sekaligus berbicara berdua walaupun itu hanya berbicara mengenai topik yang biasa. Selama berbicara dengan El tadi, Adara berusaha mengontrol debaran jantungnya agar ia tidak gugup saat berbicara dengan El.

ooooOOOOoooo

Akhirnya selesai juga prolognya. Maaf kalau pendek dan ceritanya gak menarik. Maklum baru pertama kali Author bikin cerita di Wattpad. Walaupun udah sering baca cerita di Wattpad tapi Author masih amatir dalam bikin cerita. Ini Author nyoba bikin cerita karena pengen nyoba hal baru dan sebenernya cerita ini itu bener-bener cerita nyata dari Author sendiri. Jika ada yang mau ngasih kritik & saran jangan ragu-ragu ya ^^

Jangan lupa kasih vote dan comment nya ya Readers!! 

Vote & comment kalian sangat berharga bagi Author ^^

Open Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang