Allah punya beribu cara untuk mempertemukan kita dengan pasangan kita.
Tapi Allah juga punya beribu cara untuk memisahkannya.
*********************
"Daripada kehujanan, lebih baik lo bareng gue. Gue bawa mobil kok."
Adara menengok ke sebelahnya untuk melihat siapa yang menawarinya pulang bersama. Saat tau siapa yang menawarinya, Adara merasa terkejut. Karena orang tersebut tidak pernah mengajaknya pulang bersama.
"Arka?" guman Adara.
Entahlah, gumaman Adara yang terlalu keras atau memang pendengaran Arka yang tajam. Arka mengangguk menjawab gumaman Adara, "Iya ini gue Arka. Emang di sekolah ini ada ya cowok yang wajahnya sama kayak gue?"
"Enggak ada sih" Adara menggaruk tengkuk nya karena malu.
Arkan terkekeh kecil melihat Adara, "Jadi gimana? Mau pulang bareng gue nggak? Hujannya deres lho."
"Hmm, gimana ya. Nanti ngerepotin elo lagi, setau gue rumah kita kan gak searah." Jawab Adara bingung. Ia juga tau kalau rumah Arka itu beda arah dengan jalan ke rumah Adara. Kalian pasti bingung ya, gimana bisa Adara tau kalau rumahnya dengan Arka itu gak searah. Jadi Adara tau karena Arka itu sahabat El dan El itu sering main ke rumah Arka, Adara kan tau banyak tentang El jadi Adara tau kalau rumah Arka tidak searah dengannya.
Arka mengangkat bahunya dengan santai, "Gapapa lah santai aja. Lagian rumah kita emang gak searah tapi kan gak jauh-jauh banget."
Yaelah Dar, mau rumah lo sejauh apapun juga gue jabanin. Karena gue sayang sama lo batin Arka.
Adara menatap Arka dengan ragu, "beneran nih gapapa?"
Arka segera menarik tangan Adara menuju parkiran, "Iya gapapa, ayok! Kelamaan nunggu lo mikir"
Parkiran di SMA Bunga Bangsa memang ada kanopinya jadi kenderaan mereka tidak akan kehujanan.
Saat mengobrol tadi mereka tidak sadar jika dari kejauhan ada sepasang mata yang menatap mereka. Ya, orang itu adalah El. Awalnya El memang akan menghampiri Adara untuk menawari tumpangan pulang bersama karena El tau kalau Adara selalu pulang menggunakan busway.
Tapi ternyata El kurang cepat dengan Arka. Ia kalah cepat dengan Arka. El mendengar semua percakapan mereka termasuk interaksi mereka berdua, entah kenapa El merasa aneh dengan perasannya. Satu yang El yakini kalau Arka tidak main-main dengan perkatannya untuk pdkt dengan Adara.
ooooOOOOoooo
Suasana di dalam mobil sangat canggung. Entahlah, mereka berdua sibuk mencari topik apa yang tepat untuk dibicarakan.
"Arka" panggil Adara. Akhirnya Adara yang memulai percakapan terlebih dahulu.
Arka menoleh sekilas kearah Adara lalu kembali fokus untuk melihat depan, "Iya Dar. Kenapa?"
Adara memilin jari-jarinya gugup, "Kok lo baru pulang? Emang ada kegiatan apa?"
Karena setau Adara jadwal ektrakulikuler hari ini cuma jurnalistik dan teather. Dan Adara juga yakin kalau Arka itu tipe-tipe cowok yang gak suka drama. Jadi tidak mungkin kan kalau Arka ikut ektrakulikuler teather.
"Ooh, gue tadi ada rapat OSIS buat bahas prom night kelas XII. Kalau lo kenapa baru pulang?" Tanya Arka.
"Gue ada kumpul jurnalistik tadi. Kalau boleh tau prom nightnya kapan?" Adara menatap Arka dari samping.
Arka melihat Adara sekilas dengan senyum manisnya, "3 hari setelah kelas XII UN. Tapi nggak tau juga sih, masih belum pasti kok."
Adara hanya menganggukkan kepala karena ia bingung harus menjawab apa. Seketika suasana kembali sunyi. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

KAMU SEDANG MEMBACA
Open Your Heart
Novela Juvenil[SLOW UPDATE] Open Your Heart "Jika aku sudah berusaha keras untuk membuka hatimu, tapi kamu tidak mau memberikanku kuncinya. Bagaimana bisa aku membuka hatimu?" a novel by Mochimochi Selalu menjadi yang terlupakan itu sudah biasa bagi Adara. Sem...