Dear Noona - 3

38 7 1
                                    

Seogyu terkejut saat Hyuk mendorongnya hingga jatuh ke atas tempat tidur. Hyuk menghadangnya.

"Anak kecil? Aku bisa buktikan kalau aku bukan anak kecil." desis Hyuk dengan nada dingin.

"Sanghyuk-a, kau mabuk?" tebak Seogyu asal. Ia pikir Hyuk hanya bercanda.

Tangan Seogyu kembali mencoba mendorong Hyuk, tetapi pria itu menahannya. Ia coba lagi lebih kuat, dan Hyuk masih menahannya. Mata pria itu hanya menatap dirinya dengan tajam.

Pintu kamar Hyuk masih terbuka. Seogyu benar-benar khawatir jika Ibu Hyuk melihat mereka seperti ini.

Hyuk memajukan wajahnya, kemudian tangan kirinya menyingkap kerah kaos yang dipakai Seogyu.

PLAK!!

Saat itu juga Seogyu menampar pipinya dengan keras. Keduanya masih terdiam. Beberapa detik kemudian Hyuk menjauh dan menjatuhkan dirinya duduk ke lantai.

Hyuk melihatnya, tanda memar di pundak Seogyu.

***

Jantungku berdebar sangat kencang. Aku benar-benar takut, sampai ingin menangis rasanya.

Takut dengan Hyuk yang bersamaku sekarang. Takut jika Hyuk mengetahui sesuatu tentangku. Aku takut melukainya lagi saat menamparnya barusan.

Hyuk menjatuhkan dirinya ke lantai. Dengan cepat aku bangun dari tempat tidur sambil menata bajuku.

"Jangan pernah ikut campur." ujarku dingin walaupun hatiku tidak ingin berkata seperti itu.

Aku langsung pergi dari kamar Hyuk.

Saat menuruni tangga, Ibu Hyuk menungguku.

Aku hanya bisa tersenyum kecil dan mengatakan Hyuk sudah baik-baik saja. Aku melakukan hal yang sama ketika sampai di rumah. Aku tau Ibuku pasti bertanya-tanya tentang sikapku. Tapi aku tidak peduli.

***

Ayah Hyuk meninggal saat ia berusia 8 tahun. Setahun setelahnya, Hyuk dan Ibunya memutuskan pindah dari Jeju ke Seoul.

Saat itulah ia bertemu Seogyu dan keluarganya. Rumah mereka berada tepat di depan rumah Hyuk. Gadis itu sangat ramah padanya. Bahkan ia menganggap dialek Jeju Hyuk keren, disaat teman-teman dan orang lain mentertawainya -yang mereka sebut dengan 'bahasa planet asing'-.

Di sekolah, orang-orang menganggap mereka pasangan kakak-adik yang aneh. Anak pindahan dari Jeju yang galak, berteman dengan Noona pendiam dan kuper. Seogyu benar-benar tidak punya teman selain Hyuk.

Hyuk sering menjahili dan berkelahi dengan anak-anak yang mengejek mereka. Untungnya prestasi Hyuk di sekolah termasuk 'aset berharga' bagi sebagian besar guru-guru. Hyuk bahkan mengikuti kelas akselerasi saat di SMP.

Awalnya Hyuk hanya menyukai Seogyu sebatas Noona. Tetapi, perasaannya semakin lebih dari itu.

Hyuk benar-benar menyukainya. Bukan sebagai Noona, tapi sebagai wanita.

Di SMA, Seogyu mulai mendapat beberapa teman -tapi Hyuk masih menjadi teman terdekatnya. Tidak jarang teman-teman Seogyu bercanda dengan bertanya kenapa dia masih bergaul dengan adik kelas, seakan meremehkan.

Komentar mereka menohok harga diri Hyuk. Itu adalah salah satu alasan Hyuk kembali mengambil kelas akselerasi.

Kelas akselerasi di SMA jauh lebih sulit daripada di SMP. Hyuk mengurangi waktunya bersama Seogyu dan lebih fokus belajar. Ia merasa sedikit tertolong karena Seogyu makin banyak teman, Seogyu pun lebih sibuk bergaul dengan teman-teman barunya. Makin lama mereka makin jarang berkomunikasi. Bahkan sampai tidak pernah sama sekali, sampai akhirnya mereka seperti orang asing bagi satu sama lain.

Saat memasuki masa kuliah, Hyuk sengaja memilih universitas yang sama dengan Seogyu. Bahkan ia menolak beberapa universitas yang menawarkan beasiswa padanya. Yang tidak disangka Hyuk, ternyata Seogyu memilih jurusan yang sama dengannya, Teknik Arsitektur.

Hyuk bingung bagaimana cara mendekati Seogyu. Wajar saja, sudah hampir 4 tahun mereka 'putus komunikasi'.

Sampai akhirnya Seogyu berpacaran dengan Jooyoung.

Hyuk terlambat.

Tapi Hyuk bukan pria brengsek yang mau merebut pacar orang lain demi kepentingannya sendiri.

Kalau jodoh, mereka pasti ketemu. *cliche but true*

Hyuk berharap suatu saat dirinya bisa menceritakan semuanya pada Seogyu. 4 tahun yang terlewati, dan juga perasaannya.

***

To Be Continued...

Call It Love • ㅎㅅㅎTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang