하녀6

2.6K 240 50
                                    

Baekhyun tengah menonton film kesukaannya ketika meja di depannya di pukul oleh yeoja setengah sinting yang membuatnya meloncat kaget.

"Sialan!" Baekhyun menggeram ke arah Heojoo yang sekarang sedang tertawa terbahak-bahak.

"Kau harus lihat wajahmu! Astaga! Jelek sekali!" Heojoo masih memegangi perutnya lantaran sehabis tertawa terbahak-bahak.

Baekhyun sedikit malu karena menunjukkan rasa kagetnya di depan Heojoo tadi. "Tsk, kau mau apa sih?" Tanya Baekhyun dengan tidak ramahnya.

Heojoo melambaikan lembaran kertas di depannya. "Ini formulirnya. Isi dengan benar dan lengkap. Besok akan kukembalikan." Ia melempar kertasnya di depan Baekhyun yang membuat Baekhyun menahan rasa marahnya.

Kalau saja Tuan Cha tak berbuat baik kepadaku, aku sudah pasti menghancurkan wajah yeoja ini!

Baekhyun menangkap kertas yang tengah melayang di depannya dan hendak mengambil pena di kamarnya ketika Heojoo mengacungkan pena di depannya.

Baekhyun berpura-pura tak melihat tawaran yeoja itu, dan terus berjalan ke kamarnya untuk mengambil pena miliknya, sekalian mengisi formulir tersebut di kamarnya.

"Dasar tak tahu terima kasih! Sudah bagus kupinjamkan!" Heojoo berteriak ke arah Baekhyun yang dengan cuek tetap jalan ke kamarnya. "Hei! Kau bahkan tak mengucapkan terima kasih padaku! Aku sudah jauh jauh ke kampusku untuk mengambil formulir sialan itu!"

Baekhyun dengan tak acuh menaiki tangga, tak mengindahkan satu katapun dari yeoja itu.

Dengan kesal bercampur marah, Heojoo melemparkan pena yang ada di tangannya ke arah kepala Baekhyun, namun tanpa perlu berbalik, Baekhyun menghindari pena itu dan membiarkan pena tersebut terbentur permukaan tangga yang keras, membuatnya hancur berantakan.

Heojoo berteriak kesal sebelum berjalan ke arah kamarnya yang sialnya, tepat di samping kamar Baekhyun.
===

Sore itu, Heojoo lagi-lagi melompat dari kamarnya dan pergi tanpa izin siapapun.

Para maid mulai kewalahan karena lagi-lagi yeoja itu menghilang, namun tentu saja Baekhyun tidak peduli akan hal tersebut.

"Baekhyun, kau siang tadi sempat bersamanya kan?" Tanya Nyonya Choi dengan raut wajah khawatir. Baekhyun bingung mengapa wanita ini bisa merasa khawatir dengan yeoja yang terlihat bisa membunuh siapapun yang mengganggu dirinya.

Baekhyun hanya mengangguk.

"Apa yang ia lakukan setelah kalian bersama?"

Baekhyun mengerutkan kening. Mana kutahu? Ia ingin menjawab begitu namun wanita di depannya ini begitu baik, sehingga ia tak mungkin menjawab tak sopan seperti itu.

"Aku kurang tahu, bibi. Tapi sepertinya ia memasuki kamarnya." Baekhyun menjawab seadanya. Tapi memang tadi setelah ia memasuki kamarnya, ia sempat mendengar pintu di sebelahnya ditutup dengan kasar. Itu berarti yeoja itu memasuki kamarnya, kan?

Nyonya Choi menggigit bibir bawahnya dengan gugup, "Apa kalian tadi.. bertengkar?"

Baekhyun membulatkan matanya, namun sedetik kemudian ekspresinya terlihat normal. "Hanya perdebatan kecil."

Nyonya Choi menghela nafas lelah, "Anak itu luar biasa keras kepala. Namun di lain sisi ia bisa merasa kesepian maka itu ia selalu saja kabur dari rumah ini."

Baekhyun hanya diam mendengarkan.

"Jadi, Baekhyun, apa kau mau menemani Tuan Choi untuk menemukan Heojoo?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

하녀[Maid]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang