Namja bertubuh kecil itu terlihat menghentakkan kakinya gemas ketika ia berjalan di lorong gedung perusahaan milik appanya.
Ketika ia melintasi lorong, para staff dan pekerja di gedung itu membungkukan badannya dengan spontan.
Ketika tiba di lantai teratas, ia membuka pintunya tanpa berusaha untuk mengetuknya.
"Baekhyun." Pria dibalik meja besar berdiri ketika mendengar suara pintu dibuka. "Kenapa kau tidak mengetuk pintu, nak?"
Baekhyun memutar bola matanya, sebelum duduk di kursi yang terletak tepat di depan meja appanya dengan tak sabaran.
Alih-alih menjawab, ia bertanya dengan suara malas yang terlihat dibuat-buat, "Ada apa appa memanggilku ke sini?" Ia mempoutkan pipinya.
Tuan Byun hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan anaknya yang manja, "Appa ingin menyampaikan beberapa hal."
Baekhyun menyandarkan tubuhnya sebelum menghela nafas, "Dan apa itu?"
Appanya terlihat berjalan memutari mejanya sebelum berdiri tepat di sebelah anak semata wayangnya.
"Appa akan menutup perusahaan ini."
"MWO?! WAE?!" Baekhyun yang terkejut setengah mati, berdiri dari tempat duduknya.
Tuan Byun menghela nafas sebelum menyisir rambutnya yang sedikit berantakan ke belakang.
"Baekhyun, appa rasa kau memang sudah seharusnya tahu." Ia menghela nafas sebelum duduk di sofa yang terletak di pojok ruangan.
Baekhyun mengikutinya dengan bingung.
"Perusahaan kita ditipu." Tuan Byun lagi-lagi menghela nafas. Ia menunduk sebelum mengacak-acak rambutnya.
"APA?! DITIPU?!"
"Tolong kecilkan suaramu." Tuan Byun memperingatinya.
Baekhyun terbatuk, "Mian. Tapi kenapa bisa perusahaan appa ditipu dan.. Kenapa appa ingin menutupnya?"
Untuk yang kesekian kalinya, Tuan Byun menghela nafas dengan kasar. "Begini, beberapa waktu lalu suatu perusahaan besar mengajak perusahaan appa untuk bekerja sama mengadakan suatu proyek. Perusahaan itu memberikan identitas dirinya dengan lambang burung dengan coretan 'C' di tengahnya. Dan memang benar, appa cari di google dan itu ternyata adalah C Corporation."
"Entahlah apa yang merasuki appa pada saat itu. Mungkin karena appa membutuhkan uang dan.. sedikit gegabah, appa akhirnya menyetujui proyek tersebut. Perusahaan tersebut meminta appa untuk mengirimkan uang dengan jumlah yang.. besar, sangat besar. Dan anehnya, appa dengan bodohnya mengirim uang tersebut."
Baekhyun menutup mulutnya dengan tak percaya, "Appa!" Ia berdiri dan menghentakkan kakinya kesal.
"Entahlah, Baekhyun. Appa merasa pada saat itu appa bukanlah appa. Appa merasa dikendalikan. Tapi itu tidak masuk akal. Mungkin appa terlalu lelah dan terlalu membutuhkan uang." Ia menghela nafas sebelum memijat keningnya.
"Jadi? Apa yang akan appa lakukan sekarang?" Baekhyun menggigit bibir bawahnya dengan gugup.
"Appa akan memberi penjelasan kepada para pekerja, menutup perusahaan, dan yang pasti.. memecat semua maid yang ada di rumah."
"APA?!" Baekhyun lagi-lagi teriak karena sudah kaget yang kesekian kalinya hari ini.
"Kita tidak punya pilihan, Baekhyun-ah. Kau harus bersabar dan bisa menghadapi semua ini. Kau sudah dewasa, Baekhyun. Appa harap dengan begini kau bisa membantu appa dan eomma dengan cara.."
Baekhyun menutup telinganya ketika ia tahu appanya menyuruhnya untuk 'mencari pekerjaan'.
"Aku tidak mendengar apapun!" Baekhyun menghentakkan kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
하녀[Maid]
FanfictionByun Baekhyun, anak manja dari pemilik perusahaan besar harus menerima kenyataan ketika keluarganya mengalami bencana besar; kebangkrutan yang dialami oleh perusahaan ayahnya akibat penipuan. Sedangkan di tempat lain, Cha Heo Joo, anak tomboy keras...