Yo! Gimana kabar kalian para readers? Gimana kabar kalian juga para silent readers? Baik lah ya... oh iya! Berhubung kayaknya banyak yang ga paham tentang kegiatan MOS nya kayak gimana, gw kasih gambarnya deh nanti (bukan di chapter ini tapi, gatau di chapter berapa).Udah. Gaada lagi yang mau gw omongin. Langsung aja deh. Enjoy!
•••
"Oh iya! Jadi ngomongin ibu kan! Udah ayo mulai!" ucap bu Natalie.
"Bu, saya harus persiapan mental dulu. Ini cobaan berat bu! Bukannya saya suka sih bu sama dia, tapi kan satu kelas ini udah tau kalo saya udah punya gebetan. Entar muncul gosip gosip ga bener lagi bu." ujar Sasha dengan nada khawatir.
Meski Sasha playgirl, ia tidak mau merusak reputasinya lagi. Cukup dengan satu sekolah ini tau kalau ia playgirl.
"Gaada persiapan mental. Kalau tidak mulai sekarang, waktu akan ditambah 3 menit." balasnya tegas.
"Nah, ayo anak anak! Kita hitung bersama!" ucapnya lagi.
Sasha melirik kearah Aaron. As expected, wajahnya hanya datar.
"Satu....dua....tiga!" seru satu kelas.
Sasha menelan ludah dan memajukan kepalanya perlahan. Ia menatap Aaron yang juga sedang menatapnya. Entah kenapa, ia merasa kalau tatapan Aaron sangat dalam. Merasa tidak enak, ia mengalihkan perhatiannya namun tetap memajukan kepalanya.
Namun tiba tiba ia merasa kepalanya langsung bergerak cepat. Bukan, bukan karena kemauannya sendiri, tapi karena ada sesuatu yang mendorong kepalanya. Lalu ia merasa dahinya membentur sesuatu yang ternyata adalah dahi Aaron.
"Lama lu, gemes gue!" ucap Yoel.
"Heh upil kuda, sabar dikit bisa kali ya. Sakit nih!" ucap Sasha geram namun masih dalam posisi yang sama.
"Oke, ibu hitung waktunya dari sekarang ya! Yang lain silahkan bebas ngapain aja. Aaron dan Sasha juga kalau sambil mau ngobrol juga boleh." Jelas bu Natalie sambil menyalakan timer di HP nya.
Yakali ngobrol. Ngomong aja ngirit ngirit kayak anak kos pas lagi tanggal tua, gimana mau ngobrol.
Anak anak lain pun awalnya ikut meyaksikan. Banyak yang memotret kejadian tersebut, banyak juga yang menjodohkan mereka berdua. Namun karena bosan, mereka akhirnya memilih untuk kembali ke tempat duduk mereka dan bercanda dengan temannya.
Kampret, pada fotoin gue lagi! Siap siap gosip nih!
"Ya, waktu hukuman masih 10 menit lagi. Anak anak selain yang kena hukuman boleh ke aula untuk melakukan kegiatan lain. Sementara yang kena hukuman, tetap di dalam kelas. Saya akan menunggu kamu." Ucap bu Natalie.
Anak anak pun mulai berhamburan keluar kelas. Sampai akhirnya hanya ada Aaron, Sasha, dan bu Natalie.
Perfect
"Gila gila gila gila! Lu gatau Bi gimana rasanya! Itu tuh kayak lu lagi makan bakso favorite lu, trus di jejelin jelly yang rasanya beda banget sama baksonya!" celoteh Sasha tanpa jeda.
"Udah sih, lu sama Aaron aja. Tinggalin Darron. Gantengan juga Aaron" balas Bianca dengan malas karena ia sedang membaca buku.
"Iihh, kok lu ikutan kayak mereka sihh? Lagipula gue gamau gosip buruk tentang gue beredar lagi! Cukup gosip kalo gue playgirl aja" ucap Sasha tidak terima.
"Well, kalo lu playgirl, harusnya lu deketin semua cowo di sekolah terus tunggu mereka nembak, terus lu terima dan lu putusin lagi satu satu. Dan bakal begitu terus sampe semua cowo disini udah jadi mantan lu" ucap Bianca dengan gemas.
Sasha terdiam.
Bianca menutup bukunya. "Lagipula lu itu playgirl macam apa sih? Masa deketin cowo cuma 1 aja? Itu mah namanya setia" tanya Bianca.
"Ya gue kan juga lagi belajar jadi playgirl. Gue gamau kejadian yang dulu terulang lagi. Biarin aja gue yang bikin sakit mereka. Daripada gue yang sakit lagi?" ucap Sasha dengan tatapan sendu.
Bianca tidak menjawab. Hanya menatap sahabatnya itu dengan kasihan.
"Oke anak-anak. Briefing untuk kegiatan satu tahun ini akan dimulai" ucap kepala sekolah yang bernama bu Uli.
Awalnya Sasha mendengarkan. Tapi karena mengantuk, Sasha pun tertidur. Berhubung tempat duduk mereka adalah tempat strategis untuk tidur-yaitu berada agak pojok dan agak belakang-jadi Sasha tidak ketahuan ketiduran.
"Sha, bangun sha! Aaron ada di panggung tuh Sha!" seru Bianca sambil menggoncang tubuh Sasha.
"Ah, kirain ada apaan! Bodo amat lah! Gue kan gaada hubungan apa apa sama dia" ucapnya sambil mengucek matanya.
"Bodo amat tapi bangun juga" ucap Bianca dengan wajah jahil.
"Ya kan karena lu bangunin gue bego!" geram Sasha sambil mencari posisi yang nyaman untuk tidur lagi.
"Eh, jangan tidur lagi Sha! Liat tuh! Si Aaron ngeliatin lu!" ucap Bianca sambil menggoncang tubuh Sasha lagi.
"Ihh, lu salah liat kali! Ga mungkin lah dia ngeliatin gue!" ujar Sasha gemas namun segera mengalihkan perhatiannya pada cowo yang berdiri di depan ruangan yang sedang menatapnya.
Glek. Ngapain dia ngeliatin gue?
"Baik, ada pertanyaan lagi untuk Aaron?" tanya bu Uli.
Suasana hening.
"Jika tidak, silahkan duduk Aaron" ucap bu Uli.
Aaron kembali ke tempat duduknya. Namun melirik Sasha sesaat kemudian ia memandang lurus ke depan.
"Baik anak anak, briefing sampai disini saja. Silahkan kalian kembali ke kelas" ucap bu Uli sebelum turun dari panggung yang ada di depan ruangan.
Sasha dan Bianca pun segera berdiri dan mengantri untuk keluar dari aula berhubung aula ramai.
"Sasha dan Aaron harap tunggu di aula sebentar. Ada yang perlu saya omongin sama kalian" ucap bu Uli dari panggung menggunakan mic sehingga suaranya terdengar jelas.
Glek. Apalagi ini?
•••
Hey guys! To the point aja yah, gw mau minta maaf ke kalian. Gw minta maaf karena gw mau hiatus dulu sebulan.
Bercanda deng :p
Wkwkwk tenang, gw ga berniat hiatus kok ;)
Okok, yang ini serius. Gw mau minta maaf karena gw ga berhasil nemuin foto yang cocok buat deskripsi in kegiatan MOS nya. Well, gw sih sempet bikin, tapi kyknya ga terlalu mirip 😅 tapi intinya sih dapet :v so, kalo gw udah ngerti cara masukin gambar dari Microsoft Word ke sini, gw bakal masukin. Mungkin diantara kalian tau caranya? Kalo tau plis comment disini ya :)
Oke, itu aja. Hope you like it!
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect
Teen FictionSasha, murid kelas 3 SMA yang berparas cantik namun 'playgirl' kini jatuh hati terhadap Aaron, teman sebangkunya yang terkenal pendiam namun populer di kalangan siswi. "Kadang, cinta gabisa diduga. Tiba-tiba datang, tiba-tiba pergi" -Sasha Maldive J...