"Sha, tadi lu diapain sama bu Uli? Kok lama banget? Sampai istirahat pula" tanya Bianca sambil berjalan beriringan dengan Sasha menuju ke kantin.
"Ya ada lah pokoknya. Lu ga perlu tau karena ini rahasia" balas Sadha sambil tersenyum jahil.
"Ih apa ihh? Lu kan tau gue ga suka digituin!"
"Sekali kali boleh lah..hahahaha"
"Ish gitu lu ya?"
"Iya, gue gitu hahah..oh iya, tadi ngapain aja di kelas?"
"Hmm...tadi cuma free time sih. Ga penting banget"
Hahah..dasar Bianca. Kalau udah ganti topik, pasti perhatiannya teralihkan.
"Oo gitu..udah yuk buru. Laper nih gue"
Tanpa menunggu balasan Bianca, Sasha langsung menarik tangan Bianca agar berjalan lebih cepat.
Perfect
Sesampainya di kantin, Sasha langsung memesan soto kudus bu Markonah yang biasa dipanggil bu Mar. Sedangkan Bianca hanya memesan batagor.
"Sha" panggil Bianca.
Sasha masih melahap sotonya dengan lahap tanpa menghiraukan panggilan Bianca.
"Shaaaa"
Panggilannya masih ia tak hiraukan.
Merasa tak ditanggapi, Bianca mulai tak sabar.
"SASHA MALDIVE JOVANCA!!!"
"IHH! APA SIHH?! LAGI MAKAN NIHH!" teriaknya.
"Hih! Sasha jahat!" ujarnya dengan wajah cemberut.
"Eh sorry, lagi dapet" bisiknya.
Trik yang sangat bagus, Bi.
Sasha memang tak suka melihat sahabatnya cemberut. Alasannya hanya satu, karena jelek. Ia kasihan pada Bianca jika wajahnya yang seperti itu dilihat orang lain.
"Giliran sekarang aja baru deh kayak orang baru sadar kerasukan"
"Hehe..maaf yaa. Ntar gue traktir deh batagornyaa"
Senyum Bianca langsung merekah.
"Tadi mau ngomongin apa?"
"Oh iya! Tadi gue mau bilang, Aaron daritadi liatin lu tuh!" ucapnya sambil menunjuk tempat Aaron dengan dagunya.
Sasha tidak menjawab namun mengikuti arah tunjukan Bianca.
Dan pandangan mereka bertemu.
Seakan akan terhipnotis, Sasha tidak dapat melepaskan pandangannya dari laki-laki itu. Semakin lama, tatapannya semakin dalam, membuat Sasha tenggelam di dalamnya.
"Woi! Liatin aja ya terus. Sahabatnya yang disini dicuekin"
Untungnya sahabatnya menegur. Kalau tidak, tidak jamin acara tatap tatapan itu akan berlangsung cepat.
"Eh, sorry sorry ga denger tadi lu manggil"
"Iyalah, lu natapin tu orang terus! Udah buru abisin sotonya! 5 menit lagi masuk loh!" ucapnya sebal.
"Hah?! Cepet amat! Baru juga makan 2 mangkok!"
Bianca geleng-geleng kepala. "Yaelah bu, 2 mangkok itu banyak keless"
"Heheh...buat gue itu dikit! Gue kan biasa makan 5 mangkok!"
"Rakus lu!"
"Hehe..eh Bi, lu duluan aja ke kelas ya! Tiba-tiba alam memanggil!" ucapnya langsung berlari menuju toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect
Teen FictionSasha, murid kelas 3 SMA yang berparas cantik namun 'playgirl' kini jatuh hati terhadap Aaron, teman sebangkunya yang terkenal pendiam namun populer di kalangan siswi. "Kadang, cinta gabisa diduga. Tiba-tiba datang, tiba-tiba pergi" -Sasha Maldive J...