Cinta Dipesantren (Completed)

bagian 12

Imam dan Royan berusaha menjelaskan semuanya walaupun mereka tau Ida masih sulit untuk menerimanya.

"Maafkan ayah nduk, atas semuanya tapi ayah yakin ini jalan terbaik untukmu, ini adalah takdirmu jalanilah dengan ikhlas dan sabar, rawatlah suamimu dengan baik" pesan ayah Ida sebelum pulang.

"Bukannya kita gak mau kasih tau tentang pernikahanmu da, tapi kakak juga baru tau tentang pernikahan ini setelah kita sampai disini, jangan menangis  ini semua sudah suratan takdirmu" ucap Royan sambil mengusap airmata Ida.

"Jadilah isteri yang baik, seorang lelaki melakukan hal gila hanya untuk mendapatkan seorang wanita, berarti dia sangat mencintai wanita itu, tersenyumlah" ucap Imam merengkuh adik kecilnya kedalam pelukannya.

Ida hanya bisa diam lalu tersenyum, senyum yang sangat dia paksakan.
Ida hanya merasakan betapa tragis nasibnya, hidup terikat dengan orang asing.
Meskipun Ida seorang santri yang kadang suka membuat ulah, Ida tak akan pernah berani melawan orang tua dan kyainya, Ida yakin orang tua dan pakyai memberikan yang terbaik untuk nya.

#####

Rosyid alkahfi assegaf seorang pria tampan berumur 27tahun, berdarah campuran arab dan inggris, Rosyid anak sulung dari  habib abdul manaf assegaf dan syarifah  auliya habibah, keluarga assegaf adalah salah satu  habaib terkenal dikota pekalongan.

Rosyid dosen dikampus Ida,
Rosyid sangat mengenal Ida karena Rosyid diam-diam selalu memperhatikan Ida dan mencari tahu tentang kehidupan Ida.
Banyak wanita yang selalu mencari perhatian Rosyid, tapi Rosyid tak pernah membalas perhatian ataupun sekedar sapaan dari para wanita itu, selain bosan Rosyid adalah lelaki yang selalu berusaha menjaga mata dan hatinya.
Hingga suatu hari Rosyid bertemu dengan Ida, gadis manis serampangan dan apa adanya ,meskipun terlihat biasa saja seperti mahasiswi lainnya sering berbaur dengan para kaum adam, Rosyid tau kalau Ida selalu menjaga dirinya.

Hari ini Rosyid tau kalau ida akan meninggalkan kota malang Rosyid pun memutuskan untuk mengikuti Ida, sialnya Rosyid hampir ketahuan karena saat Ida diterminal landung  sari tanpa sengaja mereka bertemu, untunglah Ida tak mengenal Rosyid, tepatnya Ida tak pernah mau mengenal kaum adam dia hanya  berkomunikasi jika ada keperluan dengan orang yang dituju.

Rosyid mengikuti Ida sampai kepesantren annur, nasib baik berpihak pada Rosyid karena abahyai munawwir pengasuh pesantren annur adalah sahabat ayahnya.
Rosyid pun mengutarakan maksud hatinya yaitu ingin ta'aruf dengan Ida, dan abah yai menyambut niat baik Rosyid.
Dan abah yai juga bersedia membantu Rosyid.

Flasback

Kring kring

"Assalamu'alaikum" terdengar suara dari seberang.

"Wa'alaikum salam" jawab Rosyid.

"Nak kamu dimana? besog bisa pulangkan?" suara wanita diseberang.

"ada acara apa umi" tanya Rosyid.

"Ingat habib baihaqi kan nak, beliau mau menjodohkan puterinya"

"Maksud umi, puteri habib Baihaqi mau dijodohkan dengan Rosyid?"

"Iya nak, jadi bisakan besog pulang"

"Maaf umi, rosyid tidak bisa, bukannya Rosyid mau menjadi anak durhaka tapi Rosyid mencintai gadis lain umi" ucap Rosyid dengan lembut.

"Apa istimewanya gadis itu, apa dia juga seorang syarifah"

"Dia gadis biasa umi tapi dia gadis yang istimewa"

"Umi tidak mau tahu, besok kamu harus pulang" 

Tututut telfon ditutup dari seberang.

"Maafkan aku umi" ucap Rosyid lirih.
Rosyid anak yang berbakti, dia pria yang lembut dan sangat menyayangi orang tuanya.
Rosyid tau ibunya pasti akan menentang keputusannya untuk menikahi gadis biasa.
Haruskah dia menentang ibunya atau dia harus memperjuangkan cintanya.
Baru kali ini Rosyid merasakan gataran hatinya pada seorang gadis, gadis yang tak mengenalnya.

Siang ini Rosyid berniat berbelanja keperluannya, dia meminjam motor farhan disepanjang perjalanan Rosyid hanya teringat kata-kata ibunya.
Hingga dia tidak menyadari ada sebuah mobil dari arah berlawanan melaju sangat kencang, dan akhirnya  tabrakan pun tak bisa dihindari.

Flasback off

Tiga hari Rosyid koma, selama orangtua Rosyid belum datang Farhan dan santri putera yang menjaga Rosyid dirumah sakit.
Setelah kuarganya datang farhan dan para santri pamit pulang.

Umi habibah sangat terpukul melihat keadaan puteranya, matanya terpejam rapat tubuhnya semakin kurus, wajahnya pucat seperti mayat.

"Abuya ,senadainya Rosyid mencintai gadis biasa apakah abuya akan merestui mereka?" tanya umi habibah.

"Kenapa tidak, Rosyid seorang habib jika dia menikah dengan gadis biasa keturunan Rosyid tetaplah habib dan syarifah, beda kalau seorang syarifah menikah dengan orang biasa maka keturunannya menjadi orang biasa, tapi...keturunan bukanlah yang utama, ahlaklah yang lebih utama jadi siapapun pilihan anakku yang penting dia gadis baik tidak masalah untukku" ucap habib manaf lembut,habin manaf yakin ada sesuatu yang disembunyikan istrinya, tapi habib tidak ingin menanyakannya karena habib istrinya sedang mencari waktu yang tepat untuk berbicara padanya.

####

Farhan tak sengaja menemukan rekaman dilaci meja Rasyid, kemudian Farhan menekan tombol on pada benda kotak tersebut.
Farhan tidak terlalu terkejut mendengar isi rekaman itu, karena ayah Farhan memberitahu farhan tentang niat rosyid dipondok annur.

Farhan segera melajukan motornya kearah rumah sakit,
Sesampainya dirumah sakit Farhan meminta izin pada orang tua Rosyid untuk memutar rekaman itu didekat Rosyid, setelah izin didapat Farhan segera memutar rekaman itu, rekaman diputar berulang-ulang hingga putaran yang kelima Rosyid membuka matanya.
Semua orang yang berada diruangan itu meneteskan airmata kekuatan cinta Rasyid begitu besar.

Umi habibah mengenggam tangan puteranya yang terasa sangat dingin.

"Maafkan umi nak, cepatlah sembuh umi merestuimu" ucap umi habibah dengan air mata mengalir dikedua pipinya.

"Umi, maafkan Rosyid,Rrosyid menjadi anak durhaka...
Umi izinkan Rosyid menikahi Ida
Se ka rang" ucap rosyid dengan nafas tersengal-sengal.

Umi habibah semakin terisak mendengar permintaan puteranya, betapa besar cinta anaknya pada gadis itu.

"Umi akan menjemput gadis itu" ucap umi habibah lirih.

Farhan yang melihat adegan itu langsung mengambil hape disakunya, Farhan menelfon keluarga Ida, setelah itu Farhan segera menghubungi orang tuanya.