Tim pemadam kebakaran terlihat sibuk berusaha memadamkan api yang membesar dari dalam gedung suci itu. Namjoon memijit keningnya menyalahkan kebodohan yang ia lakukan. Hoseok dan Yoongi hanya pasrah menatapi hari yang seharusnya bahagia bagi mereka. Semua keluarga terlihat sedih kecuali satu orang yang berdiri di pinggir jalan menatap dua pasang pengantin tersebut. Itu adalah Kim Taehyung. Dia sedang menertawakan nasib buruk bosnya, itu disebut karma bukan?!.
" Nona Kim!" panggil suara familiar seorang gadis, Tae menoleh dan mengerutkan kening. Itu Jeon Jungkook, asisten Direktur Min.
"Ne!"
"Saya membawa pembagian jadwal untuk company gathering yang kemarin anda minta." Jelas Jungkook membuat Tae bingung. ia bingung mendengar suara Jungkook. Tae jelas mendengar Itu bukan suara Jeon Jungkook tapi Nayoung, sekertarisnya.
"Menejer Kim!?" Tegur Jungkook dengan suara Nayoung lagi. "Menejer Kim anda tertidur?"
Ada apa dengan ini semua? Kenapa aku harus datang ke gereja? Kini Taehyung bingung dengan keadaan sekitarnya.
Ting! bak sihir mata Tae terbuka, ia melihat sekeliling dan melihat sekertarisnya berdiri dengan sebuah map di depan mejanya. "Nayoung-ssi?!"
Nayoung tersenyum dan meletakan map itu di meja Tae. "Saya membawa pembagian jadwal untuk company gathering yang kemarin anda minta. Saya fikir anda tidak tidur karena menjawab pertanyaan saya tadi. Maaf!" Jelas Nayoung ramah.
Tae mengumpulkan kesadarannya. "Aku tadi mimpi? ya sepertinya Mimpi!" Tae mur-mur lalu menatap sekertarisnya "Ya Trimakasih Im Nayoung-ssi. Kau boleh kembali ke mejamu!" Perintah Tae langsung dipatuhi sekertarisnya tersebut yang pamit kemudian pergi keluar ruangannya.
"Mwoya?! Tadi aku hanya mimpi?!" Tanya Tae pada dirinya sendiri. Ia membuka map dari Nayoung dan berfikir. "Benar! Aku pasti terlalu membencinya sampai aku bermimpi indah tentang Min Yoongi."
.
-RT-
.
"Wah!" Seorang dokter terkagum melihat catatan yang ia baca. "Ini seperti keajaiban. Kesehatan Jantung anda terus meningkat setiap kali check-up. Jika seperti ini. Ada kemungkinan anda bisa sembuh!"
Yoongi dan Jungkook tersenyum puas.
"Trimakasih Dokter!" ucap Yoongi bangga.
Jungkook sedang menyetir untuk mengantar bosnya pulang ke kediaman Jung untuk persiapan menikah besok.
"Saya senang mendengar anda bisa sembuh." Ucap Jungkook tulus.
"Ini karena aku punya keyakinan untuk sembuh Dan semua berkat Jung Hoseok." Jelasnya bangga. Yoongi tersenyum menatap udara, membayangkan cantiknya Hoseok saat mencoba gaun pengantin kala itu. "Setelah aku menikah. Kau bisa libur saat aku berbulan madu."
Penjelasan Yoongi membuat Jungkook tersenyum senang "Trimakasih sajangnim!". Ia senang karena ia akhirnya bisa liburan. Jungkook terus memikirkan pulau Jeju dari sebulan lalu. Selesai mengantar bosnya ke rumah. Jungkook langsung memesan tiket pesawat untuk penerbangan lusa pagi sesampainya ia di apartemennya. Ia berencana pergi setelah menghadiri resepsi pernikahan bosnya besok malam. Selesai memesan tiket kakanya menelfon untuk mengajaknya ke bar langganan mereka untuk menemaninya mabuk dan Jungkook juga kebetulan ingin memberi tau kakaknya perihal liburannya. Jungkook pergi setelah berganti pakaian yang lebih santai.
Mrs. Jung melihat seluruh gedung yang sudah dihiasi bungan dan berbagai macam benda penghias ruangan dengan nuansa putih dan anggun. Deretan meja dan kursi yang ditutupi kain putih dengan hiasan pita terlihat memenuhi seisi ruangan. Mrs. Jung tersenyum puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Thread
Fanfiction"Sebuah benang merah yang tidak terlihat menghubungkan mereka yang ditakdirkan untuk bertemu, terlepas dari waktu, tempat, atau keadaan. Benang itu dapat regang atau kusut, tetapi tidak akan pernah putus." Kakek tua dibawah sinar bulan tersenyum mem...