Bab 7 [Aneh]

37 2 1
                                    

Do not be followed by its commonplace appearance. Like so many things, it is not what is outside, but what is inside that counts -
Merchant (Aladdin)

💞💞💞

Aya menyelipkan anak rambut dibalik telinga, sembari mengetuk-ngetuk-kan jemari di pagar pembatas balkon. Ia berdiri menatap langit nun jauh disana.

Hal yang selalu ia lakukan, di saat rasa lelah menyergap dari seluruh arah.

Malam ini ia mencoba menghabiskan waktu istirahatnya yang terbuang karena Insomnia. Penyakit yang kerap mengganggu dan menyulitkan dirinya untuk tampil percaya diri didepan banyak orang karena kantung mata yang ia miliki semakin membesar.

Aya menoleh ke dalam kamar, terlihat Gheryl dan Shafa yang sedang tertidur pulas. Ia tersenyum melihat kedua nya. Walaupun dikala sang mentari berkuasa Gheryl dan Shafa sedikit menyusahkan dirinya.

Gadis itu menutup pintu,  Ia tidak ingin angin malam menyelinap masuk ke dalam kamar mengusik ketenangan dua mahluk tersebut.

"Segalak-galaknya gue, masih punya rasa sayang yang gak kalah besar dari orang-orang diluar sana kok. Tapi kenapa sih kalian cuma bisa ngeliat satu keburukan gue aja.  Dan ngelupain semua kebaikan gue?  Emang sih kebaikan gue gaada artinya dimata kalian. Tapi please, gue gak seburuk yang kalian fikirkan" gumam Aya setengah terkekeh.

Ia memang tipe orang yang tidak mudah untuk meluapkan isi hati, selama ini tidak ada yang pernah mengetahui beban hidup yang Aya rasakan, termasuk orang tua nya.

Dimata keluarga, Aya adalah gadis tangguh, tegas, temperamen dan juga keras kepala, semua keputusan yang sudah ia ambil tidak bisa di ubah dalam kondisi apapun, karena itulah hubungan Aya dan Ayahnya kurang baik.

Mereka memiliki watak yang hampir sama, sehingga keduanya sering bersi-tegang mempertahankan apa yang mereka inginkan. Untunglah sang Ibu memiliki watak penyabar, sehingga dapat menjadi penengah diantara mereka berdua.

Hubungan Ibu dan Aya tidak seperti hubungan dengan Ayahnya. Dimata wanita paruh baya itu Aya tetaplah gadis remaja pada umumnya. Ia selalu bercerita tentang apa yang ia lalui setiap hari.  Hanya saja ia menceritakan hal-hal yang baik saja, Nyaris seumur hidup nya ia tidak pernah menceritakan tentang kejadian yang buruk didepan Ibu, ia tidak pernah mengeluh dan selalu tersenyum seolah semua nya baik-baik saja.

Aya menyandarkan bahu ke kursi dan mencoba menyeruput minuman yang berada di dalam mug sapi nya. secangkir Cappucinno hangat yang ia seduh beberapa saat yang lalu pun turut menemani aksi ngalongnya kali ini.

Mahluk Nocturnal itu tersenyum, seraya berbisik "Bahagia itu sederhana, cukup dengan merasakan angin malam dan ditemani secangkir cappucinno goceng udah berhasil bikin hati adem".

*Bib* terdengar notifikasi dari ponsel Aya. Dengan sigap ia meraba meja yang berada tepat disebelahnya.

1 new message

Jemarinya tampak lihai menyapu layar ponsel.

Unknown

" Selamat malam, Mimpi Indah.. "

Aya mengernyitkan dahi, siapakah gerangan yang mengirim pesan sampai se-larut ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Little Monster'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang