Part 11

9 3 0
                                    

"Halo, pak ini saya bu nila wali kelasnya Alveno" kata bu nila yg sedang menghubungi ayah Alven via telfon
"Halo, Oh bu nila, iya ada apa bu? Apa Alven buat ulah lagi disekolah?" Kata Arya (ayah alven)
"Oh tidak pak, saya mau memberitahu kalau sekarang anak bapak mengalami kecelakaan disekolah dan sekarang sedang dirawat di RS Medica Kencana" kata bu nila
"Apa? Anak saya masuk RS. Kok bisa, ini pasti akibat kelalaian pihak skolah, pkoknya saya tidak mau tau kalau sampai terjadi sesuatu pada anak saya, saya akan tuntut pihak sekolah" kata Arya dengan sangat emosi
"Iya, bapak tenang dulu kami pasti akan bertanggung jawab" kata bu nila
"Ok. Saya pegang omongan ibu, kalau begitu saya kesana sekarang" jawab Arya.

30menit kemudian...
Dokter keluar dari ruang UGD.
"Dok gimana keadaan teman saya" tanya stella dengan penuh rasa khawatir
"Maaf mbak saya akan memberitahu kondisi pasien hanya pada keluarganya" kata dokter
"Permisi dok saya gurunya, apa info kondisi pasien bisa disampaikan pada saya saja? Karena kedua ortunya sedang berada diluar negeri, mungkin besok baru bisa sampai kesini" kata bu nila
"Baik, ibu ikut keruangan saya" kata dokter, dan bu nila pun langsung ikut masuk keruangan dokter.

10menit kemudian...
Bu nila keluar dari ruangan dokter dengan ekspresi menyedihkan.
"Bu, bu nila gimana bu? Apa kata dokter? Alfen baik-baik saja kan bu? Bu tolong jawab saya bu" tanya stella
"A-alfen, al-fen di-dia buta" jawab bu nila yg membuat stella pingsan seketika, eza dan rio pun langsung membawa stella kembali keruang tunggu, mytha mencoba menyadarkan stella dengan minyak angin dan aroma theraphy yg diberikan oleh dokter.

15menit kemudian...
"Pasien sudah bisa dijenguk tapi tolong jangan mengganggu istirahatnya" kata dokter, saat itupun stella sadar dan langsung lari masuk menemui alven yg masih tak sadarkan diri. Saat melihat kondisi alven yg masih terbaring lemah dan seluruh tubuh kekarnya masih dipenuhi selang-selang infus, air mata stella tak lagi dapat ditahan langsung terjun bebas membasahi pipinya.
Ia berjalan mendekat dan duduk dikursi tepat disamping alven serta memeluk tubuh kekar laki-laki yg baru saja ia kenal tapi mampu membuatnya jatuh cinta itu...
"Ven bangun, gue mohon lo bangun sekarang dan bilang kemereka semua kalo lo baik-baik aja, pleas bangun ven bangunnn" kata stella sambil menangis tanpa henti dan sama sekali tak mendapat jawaban apapun dari alven, sampai tiba-tiba...
"L-la jangan nangis alven nggak suka" kata alven sambil membuka matanya perlahan.
Stella langsung mendongakkan kepalanya dan betapa bahagianya dia melihat alven sudah siuman
"La tolong nyalain lampunya dong, alven pengen liat wajah stella, alven kangen" kata alven yg langsung membuat stella kembali menangis dan bahkan semakin deras
"La kok nangis? tolong nyalain lampunya dong la ini gelap" kata alven lagi
"Ven ini udah terang" jawab stella dengan isak tangis yg semakin keras
"Ini gelap la, semuanya gelap, bahkan gue gak bisa lihat lo" kata alven sambil mengucek matanya
"L-lo...Lo b-buta vennn..huaaaa" tangisan stella makin menjadi-jadi
Dan tiba-tiba...
"Apa anak saya buta" kata arya yg tiba-tiba masuk ke dalam kamar rawat "dok-dokterrr" teriak arya
Dan tidak lama kemudian dokterpun datang...
"Iya pak ada yg bisa saya bantu?" Tanya dokter
"Dok saya akan bayar berapapun biayanya asalkan anak saya bisa melihat lagi dok, tolong lakuin apapun dok asal anak saya bisa melihat dok" kata arya sambil berteriak memohon pada dokter
"Maaf pak kami sudah berusaha semaksimal mungin tapi memang diRS kami tidak menyediakan donor mata dan peralatan medis diRS ini juga kurang mendukung.. jadi kalau bapak ingin mas alven bisa melihat lagi.. saya sarankan mas alven berobat ke RS di singapura saja" kata dokter
"Singapura? Baik kalau itu yg terbaik besok saya akan bawa putra saya kesana" kata arya dan langsung pergi untuk melunasi administrasi alven.
Sementara stella dan teman-temannya masih berada disamping alven.
"Gue bakalan pergi kesingapura guys gk lama mungkin 3bulan.an, tapi gue janji gue bakal balik lagi kesini setelah pengobatan gue selesai" kata alven
"Lo harus balik bro, venus nggak bakal lengkap kalo gk ada lo" kata rio
"Iya bro lo harus cepet balik, kita nunggu lo disini" kata eza
"Elahh kok kalian jadi mellow gini sih, iya gue pasti balik kok tenang aja.. lagian gue pergi juga gk lama" jawab alven
"Semoga pengobatan lo berhasik ven, dan lo bisa lihat lagi" kata mytha
"Thanks ya myth, gue titip stella yah selama gue pergi" kata alven
posisi gue bener-bener udah ditempati sama orang lain -batin mytha dlm hati.
"Iya gue jagain kok stellanya" jawab mytha
"Elahh pake dititipin segala.. sok sweet dah, jadian aja belom" sindir rio
"Iri mulu lo" kata alven
"Nikung masih halal kan ven selama lo gakada, kan stella juga masih jomblo" goda eza
"Bener-bener yah lo berdua sebenernya kawan atau lawan sih" kata alven
"Cielah cemburu dia, mangkannya ven gercep dong keburu diambil orang" kata rio
"Iya, lu cowok bukan sih? Nembak aja maju mundur, malu-maluin venus tau gak" kata eza
"Brisik dah" kata alven
"Elah bercanda kali ven" kata rio
Sementara yg dibicarakan hanya diam saja dan tentunya bulshing level tinggi, siapa lagi kalo bukan stella.

#ok guys sampe sini dulu yak part kali ini'🤗
#penasaran kan kelanjutan hubungannya alven sama stella?🙄
#terus ikuti klanjutan ceritanya, smoga gk bosen😊
#dan jangan lupa Vote+Comentnya😁
#terimakasih,.😉







YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang