Keesokan harinya...Kini stella sedang berada didlm kelasnya.
"Woiii gaes kita bebasss, bu nilam lagi ada tugas keluar negri" teriak azaSementara rio sedang berjoget ria diatas meja, merayakan ketidak hadiran bu nilam. Dan tiba-tiba...
"La...stella...woiii stella" panggil rio yg berusaha membangunkan stella dari lamunannya
"Eh iya apa?" Jawab stella kaget
"Pagi-pagi udah nglamun aja, nglamunin apa.an sih? Serius banget" tanya rio
"Ada apa rio?" Tanya eza yg tiba-tiba datang
"Ini si stella pagi-pagi udah nglamun aja ntar kesambet, kita juga yg repot" oceh rio
"Cielah lo kayak gak tau orang lagi kingun aja, rindu berat tuhhh" goda eza
"Apa.an sih" kata stella
"Kingun? Lo kingun sama sapa la?" Tanya rio
"Elah pake ditanya lagi, ya pasti kingun ama bos kita lah yak, si bang alpen... ya kan la?" Goda eza lagi
"Kalian apa.an sih sapa juga yg kangen sama si alven!" Omel stella
"E.ewhh udah la, ngaku aja. Mulut lo bisa bo'ong... tapi pipi lo udah kaya tomat tuh, merah banget" goda rio
"Tenang aja kingun lo gk bertepuk sebelah tangan kok, si alpen juga slalu kepoin lo" kata eza
"Ha? Bneran? Kepo.in gimana? Lo gak bo'ong kan?" Tanya stella dengan penuh semangan
"Tuh kan, tuh kan... katanya gk kangen? Ngapain kepo?" Ejek rio
"Ehmm iya la gue beneran, si alpen slalu kepo.in lo kok tiap pagi, siang sore, malam bahkan" kata eza
Dan kini kemerahan pipi stella sudah tak bisa dibendung lagi.
"Ecieee yg lagi bulshinggg" goda rio
"Apa.an sih" omel stella dengan tersipu malu
"Udah la gapapa, pkoknya kalo udah jadian. Jangan lupa PJ nya" kat eza
"Yapstulll" kata rio
"Apa'an sih pj, pj" omel stella, sambil berjalan menuju koridor.Tanpa ia sadari dari tadi ada seseorang yg sedang memperhatikannya, dan juga mendengan percakapan antara stella, rio dan eza.
Ok la kalo emang dia orang yg beneran lo cinta, gue nyerah. Dan asal lo bahagia apapun bakal gue lakuin la...
-Gumam affan dalam hati.Setelah bel pulang sekolah berbunyi affan segera melaju menuju suatu tempat, dan sesampainya disana...
"Saya mohon tolong terus cari pendonor untuk anak saya dok! Berapapun biayanya saya tidak masalah dok asalkan anak saya bisa melihat lagi" kata arya kepada seseorang lewat telfonAlven belum dapat pendonor' nggak stella gak boleh tau tentang ini, gue gk mau liat dia sedih lagi -gumam affan sambil berjalan masuk.
"Permisi, sore om" sapa affan
"Sore, oh kamu temannya alven ya. Ayo kemari masuk saja" kata arya
"Iya om, makasi" jawab affan
"Maaf om sebelumnya, tadi saya sempet dengar kalo alven belum dapat pendonor mata. Apa itu benar om?" Tanya affan
"Owh iya memang benar, alven belum dapat pendonor yg sesuai" kata arya
"Kenapa om?" Tanya affan
"Ya mungkin belum ada yg cocok, sebenarnya ada anak yg pasti matanya sama seperti alven, tapi sayangnya saya sendiri tidak tahu anak itu ada dimana. Dan jujur saya tidak akan tega untuk meminta anak itu mendonorkan matanya untuk alven" kata arya
"Emangnya dia siapa om?" Tanya affan lagi
"Kembarannya alven" jawab arya
"Kembaran? Alven punya kembaran?" Tanya affan kaget
"Ya dia punya kembaran namun tidak identik, jadi wajah mereka tidak sama. Tapi sayangnya saya tidak tahu anak saya yg kembarannya alven itu kini berada dimana" kata arya
"Maksud om?" Tanya affan lagi
"Dia hilang waktu usianya masih 7
Thn, waktu itu ia dan alven sedang mengikuti camping di puncak bersama teman-teman sekolahnya. Memang walaupun mereka kembar namun tingkah mereka sangat bertolak belakang. Dia anak yg sangat aktif dan periang, sementara alven dari kecil ia memang anak yg pendiam, cuek, dan bisa dibilang dingin" kata arya
"Trus om,." Kata affan
"Yah karena terlalu aktif itulah akhirnya ia tersesat waktu camping berlangsung, saya dan pihak sekolah sudah berusaha keras untuk mencarinya, namun takdir berkata lain, saya tidak tau keberadaan dan kondisinya saat ini" kata arya.Tiba-tiba affan merasa kalau cerita anak om arya yg hilang ini, sama persis dengan cerita masa lalunya, sebelum akhirnya ia diangkat menjadi anak dari sepasang suami istri yg kebetulan menemukannya dipuncak waktu itu.
"Ehmm maaf om kalau boleh saya tahu anak om yg hilang itu dulu sekolah dimana ya om?" Tanya affan
"Di SD cempaka putih" jawab arya
Dan seketika affan terkejut...
Cempaka putih itu kan SD gue dulu, ehmm gak-gak, mungkin cuma kebetulan aja sama -batin affan
"Ehmm namanya siapa om? Maaf kalo saya lancang" tanya affan lagi
"Iya gapapa, namanya alvino ardiansyah" jawab arya
Dan seketika itupula dunia seakan berhenti berputar bagi affan...
Alvino ardiansyah? Itu? Itukan. Na-nama masa lalu gue, dan ce-ceritanya juga sama, SD nya pun sama. Jadi alven itu a-adik g-gue -batin affan
"Nak, nak affan, nak" panggil arya
"Eh iya ada apa om?" Tanya affan
"Kamu kenapa kok nglamun? Pasti lagi nglamunin pacarnya yah" goda arya
"Ehm enggak kok om" jawab affan sambil tersenyum
"Jadi ingat alven, om ingin sekali bisa tau siapa wanita yg bisa membuatnya jatuh hati" kata arya
"Emangnya alven gak pernah bawa pacarnya ke om?" Tanya affan
"Dia anaknya dingin sekali sampai-sampai dia belum pernah punya pacar" kata arya sambil meminum kopi miliknya
"Owh gitu, padahal satau saya disekolah alven itu selalu jadi mostwanted para cewek om" kata affan
"Oh ya?" Tanya arya
"Iyya om, tapi entah kenapa belum ada satupun yg bisa merebut hatinya" kata affan
"Hmm ternyata selain dingin dan cuek dia juga tipe pemilih banget, hahaaha" kata arya sambil tertawaDia adik gue, dan gue kakaknya. Kita suka sama perempuan yg sama. Gue akan relain stella buat lo ven. -gumam affan dalam hati.
"Ehmm yaudah om kalo gitu saya permisi pamit pulang dulu yah om, saya doain supaya alven cepet dapet pendonor matanya" kata affan
"Amin, iyaa terimakasih nak" kata arya
"Sama-sama om, yaudah saya permisi pulang dulu, assalammualaikum" pamit affan
"Iyaa waalaikumsalam" jawab arya.#holaaa sampe sini dulu guys part kali ini'😀
#terus ikuti kelanjutan ceritanya🤗 #semoga pada suka dan gk bosen😁
#maapkan typo berhamburan😂
#jangan lupa juga vomentnya guys😊
#terimakasih😉
KAMU SEDANG MEMBACA
You
Teen Fiction"Menunggu adalah hal yang setimpal untuk sebuah perasaan, berapapun waktu yang terlewati tak kan pernah sia-sia dan percayalah bahwa cinta tak pernah salah"