2. Two Love

530 10 2
                                    

Tidak terasa kini sudah 6 bulan aku putus dari Rendy. Dan sekarang aku pun sudah kelas 2, meskipun sudah lama aku masih saja tidak bisa melupakannya. Akhirnya aku coba mencari-cari cara atau kesibukkan lain agar tidak terlalu fokus memikirkannya. Aku pun minta tolong sama salah satu teman dibm untuk promot pin bmku tujuannya sih hanya untuk mencari moodboster yang bisa temenin chat siapa tau aja ada yang nyangkut kan hehe. Tak lama kemudian sekitar 12 lebih orang yang invite, tapi hanya satu yang aku konfir dan namanya Damar Gunawan, entah apa yang membuatku tertuju untuk mengkonmfirnya.
“Suka standup?” bm Damar.
“Suka” balasku.
Karna pada saat itu kami membuat pm yang sama yaitu “Stand Up Comedy” makanya dia menanyakan hal itu. Dan dia juga seorang comica, jadi yang menjadi topik pembahasan kami malam itu semuanya tentang Stand Up. Dia sangat lucu dan seru, sepanjang chat denganya aku terus tertawa dan itu sedikit membantuku mengurangi pikiran tentang Rendy. Sekitar pukul 09:00-11:00 kami chat, aku pun mulai mengantuk.
“Aku tidur yah, lanjut besok aja lagi” bmku.
“Sebelum kamu tidur aku ingin perkenalin diri soalnya tadi lupa hehe.
Namaku Damar Gunawan
Aku anak bungsu
Aku kelas IX IPA
Sekolah di SMA negeri 11
Aku anaknya Humoriz
Dulunya aku menjabat jadi ketua osis tapi sekarang sudah dipecat
Sekarang aku menjadi Ketua eskul STANDUP disekolahku
Senang bisa kenalan sama kamu Vellia, selamat tidur” balasnya.
Aku senyum-senyum sendiri membaca bmnya dan aku merasa terhibur saat hadirnya Damar.
Pagi hari tiba matahari mulai terbit, disekolah aku senyum-senyum sendiri mengingat chatku dengan Damar semalam. Berulang-ulang ku baca membuat aku ketawa-ketawa sendiri dan aku gk sabar apa yang akan kami bahas selanjutnya nanti malam. “Kring kring kring” bel masuk berbunyi, aku pun segera ke kelas. Tiba-tiba Pak Bambang masuk dan minta semua tugas dikumpulkan, “Hah” aku lupa kerjain tugas aduh pasti gara-gara keasikan semalam chatan dengan Damar nih “Apeeesss deh” ucapku sambil memegang kepalaku. Karna yang tidak mengerjakan tugas hukuman adalah berdiri ditengah lapangan dan hormat bendera aku pun jadi flsbck kemasa lalu saat aku dan Rendy dihukum bersamaan karena telat. Ah sudahlah itu sudah menjadi masa lalu gk perlu ku ingat-ingat lagi.
Hari itu pun berlalu, sekarang sudah pukul 07:00 malam. Hp milikku sedang ku charger dikamar, lalu ku tinggal kedapur untuk makan malam bareng ayah, ibu dan adik. Tidak sampai 10 menit aku sudah selesai makan dan langsung berlari kekamar.
“Cepat banget” teriak ibu.
“Ada tugas bu, Vellia mau kerjain dulu” jawabku.
Padahal sampainya aku dikamar aku hanya mengecek hp apa ada bm dari Damar, pas aku lihat ternyata ada.
“PING!”.
“Iyah kenapa mar?” tanyaku.
“Gk papa cuman kalau gk ada kamu tu rasanya sepi deh, kuat juga daya tarikmu ini hehe” balasnya.
Dan kini aku mulai akrab dengannya, aku merasa nyaman dengannya, dia juga sangat asik orangnya dan tidak membosankan. Setiap malam kami selalu chatan dan selalu aja ada suatu hal yang kami bahas yang bikin aku ketawa sendiri dan setiap bangun pagi juga aku selalu semangat, riang, senang malah ke sekolah aku jadi rajin semuanya karna Damar.
3 hari kami dekat Damar sudah ngajak ketemu katanya sih dia pengen lebih kenal denganku. Aku pun langsung mau bertemu dengannya disebuah kafe. Malam minggu kami bertemu dan aku sampai deluan. Sambil menunggu Damar aku memesan minum setelah 10 menit ku menunggu akhirnya Damar datang dengan kedua temannya.
“Hei Vellia yah?” sambil mengulurkan tangannya.
“Iyah, duduk mar. Ini siapa?” tanyaku ketemen-temennya Damar.
“Oh ini temenku namanya Joni dan Panji” jawab Damar.
Pertemuan itu pun berlangsung sangat seru, aku hampir ketawa terus setiap pembicaraan kami. Mereka seru banget diajak cerita dan cerita yang mereka ceritakan sangat lucu mungkin emang begini kali yah anak-anak stand up hehe. Sambil siPanji meneruskan ceritanya aku merhatiin Damar dan Joni yang sedang berbisik membicarakan sesuatu, dan kalau tidak salah sempat terdengar olehku sekilas katanya “Huusttt mar, kami udah tampil biasa aja ni, malah udah kami jelek-jelekin diri kami ni depan Vellia demi eluu, nah makanya lu traktir kami yah” kata Joni. “Iyah udah diam aja lu” jawab Damar.
Hahaha, aku mulai geer loh dan pikiranku “Rupanya Damar nyuruh temenya buat tampil biasa aja biar aku melihat kedia aja gk ngelirik-lirik lagi hahaha Damar damar”
Semenjak malam itu kami semakin dekat dan Damar makin perhatian sekali sama aku. Lama-kelamaan aku semakin nyaman berada didekatnya, kami juga sekarang sudah punya nama panggilan masing-masing. Kalau aku dipanggil cicak, aku juga bingung kenapa bisa cicak? pas aku tanya dia  hanya bilang kalau aku memang mirip cicak dan Damar ku panggil monyet hehe, habisnya dia bawel terus gk bisa diam kaya monyet. Setiap kali aku mengingatnya aku ketawa karna aneh aja yang biasanya pasangan lain manggil beb, hany atau apalah itu tapi kalau kami yah itu, malah panggil-panggilan nama hewan hahaha. Kadang itu yang membuat Damar beda dari yang lainnya.
“Nanti nonton aku futsal yah” bm Damar.
“Beneran nih?” balasku.
“Iyah cak, dari jam 07:00-08:00” balasnya.
“Yaudah nanti aku nonton yah” balasku.
“Bawain air yah cak hehe” balasnya.
“Iyah nyeet” balasku.
5menitt....
“PING!”
“Iyah kenapa lagi nyeet?”
“Cak aku langsung tutup poin aja yah, aku sudah nyaman banget sama kamu, kamu mau jadi pacarku?”
“Serius? Kok tiba-tiba sih nyet?”
“Iyah serius cak, aku takut telat, takut kamu diambil orang nanti makanya tiba-tiba”
“Jangan main-main sama aku loh nyeet”
“Aku janji cak gk akan kok, percaya yah”
“Yaudah deh aku percaya sama kamu”
Tanggal 19 November 2015 tepatnya hari jumat pukul 06:00 sore itu adalah hari yang sangat berkesan buat aku. Tanpa pikir panjang lagi aku langsung terima Damar, aku juga heran kok bisa yah aku langsung nerima dia? padahal kami belum terlalu lama kenal dan waktu pdkt kami pun bisa dibilang singkat. Tapi yah sudahlah yang penting sekarang aku sudah dapat penggantinya Rendy dan gk galau-galau lagi.
Baru beberapa hari pacaran denganya, rasanya udah kaya pacaran 1 tahun lamanya, memang sih agak lebay tapi itulah yang ku rasakan saat itu. Damar adalah cowok kedua yang berani aku kenalkan dengan teman-temanku dan dia cepet banget akrabnya, alhamdulillah respon teman-temanku sangat bagus, banyak juga komentar yang baik mengenainya. Beberapa teman-temanku  yang sudah kenal akrab dengan Damar itu Galih, Ridho, Jum, Risa dan Risky mereka semua adalah teman sekelasku di SMK. Mereka punya sifat yang unik-unik banget dan sangat asik kalau berteman dengan mereka. PERTAMA, Risa dia adalah teman pertamaku waktu baru masuk SMK, sebelum aku kenal dengan yang lainnya, waktu itu aku sering bersama Risa, aku dan dia itu selalu gk istirahat, gk waktu jam pelajaran, tetap gk bisa lepas dari novel kami yang tentang cinta itu loh haha. KEDUA, Jum itu anaknya sangat bijak apalagi kalau dia sudah berkata-kata membuat aku termotivasi, dia juga suka mengajarkan aku tentang nilai hidup, usaha gimana caranya kita menjalani hidup dengan banyaknya masalah dan dia juga sering menasehatiku pokoknya pemikirannya paling dewasa deh diantara kami semua. Dan yang terakhir Galih, Ridho dan Risky mereka itu asli banget anaknya pada jail tapi mereka juga suka ngelawak sih seru aja kalau bisa dekat dengat mereka. Kini aku sangat bahagia pacarku dan teman-temanku bisa akrab dan enaknya lagi kalau kerja tugas bareng teman-teman sambil bawa pacar itu gk perlu takut lagi dicuekkin karna Damar sudah sangat akrab sama mereka. Selain itu aku juga dekat kok dengan kakaknya Damar, orangnya asik banget dan kami itu punya kesamaan loh seperti kami suka banget nonton drama korea dan nonton smackdown. Kata kak Andin (kakaknya Damar) wajib banget nonton smckdown gk boleh ketinggalan hehe.
“Nyeet?” bmku.
“Iyah cicak manis imut by Andin kakaknya Damar” balas kak Andin dihpnya Damar.
“Hehe Damarnya ada kak?” balasku.
“Damarnya lagi keluar dek, hpnya dia charger dikamar kakak” balasnya.
“Kok Damar gk kabari aku sih kalau mau keluar kak?” tanyaku.
“Mungkin tadi Damar buru-buru dek sampai lupa kabari kamu” balas kak Andin.
“Oh gitu yah kak” balasku.
“Kapan-kapan main kerumah dong dek, kakak pengen ketemu kamu nih” balasnya.
“Hehe iya kak kalau ada waktu aku pasti kerumah kok” balasku.
“Oke dek” balasnya.
Aku dan kak Andin selalu curhat-curhatan dibm, kadang curhatan kami itu gk penting-penting amat sih, palingan yang kami bahas itu seputar drama korea dan smackdown. Masih ku ingat waktu itu kak Andin bilang Peige adalah divas smackdown favoritnya, terus Damar juga suka ikut nonton smackdown bareng kak Andin dan kata Damar dia gk suka Peige karna terlalu putih, dia sukanya dengan The bela twins. Dan itu sama dengan aku, aku juga suka The bela twins & Aj lee.
Keluar dari pembahasan itu kak Andin juga pernah ngebm aku kaya gini “Kamu itu dek pacar kebanggaanya Damar, dia selalu cerita semua tentang kamu ke kakak dan dia selalu muji-muji kamu didepan kakak. Untuk mantan-mantanya lewat dek karna baru kamu ini yang kakak dengar ceritanya dari Damar”
Aku bacanya aja sudah pengen terbang. Rasanya aku bahagia banget dan sampai-sampai aku kepikiran, “Ah senengnya” kataku. Aku juga sampai dibilang gila sama temenku karna suka senyum-senyum sendiri. Yah terserah mereka lah, yang penting hatiku saat ini lagi senang banget.
Hubunganku dan Damar berjalan sangat asik, asik maksudnya seperti santai gk terlalu tegang, seru ketawa terus, kocak pokoknya asik lah aku suka dengan cara pacaran Damar. Dia memang gk romantis tapi dia humoriz, kalau pun dia sewaktu-waktu pengen romantis pasti khas humoriznya itu gk bakal ketinggalan akhirnya itu pasti lucu deh, dia juga suka jail orangnya tapi bukan berarti nakal yang gimana yah,  dia nakalnya nakal baik kok hehe. Tiap  pagi sebelum kesekolah dia pasti bm aku untuk ngucapin “Selamat pagi cicakku” dan itu membuatku jadi semangat kesekolah juga. Damar selalu bikin aku senang terus selama 2 minggu kami pacaran. Selama 2 minggu juga aku belum melihat sisi jeleknya ataupun sifatnya, hanya saja aku terus terhibur saat bersamanya “Mungkin ini baru awal gk tau kalau sudah lama apa dia tetap begini atau berubah? Yah semoga aja dia begini terus gk berubah-berubah amin” kataku.
Malam sabtu tepatnya pukul 07:00 Damar ngajak aku dinner, wah aku senang banget karna baru ada cowok yang ngajak aku dinner untuk pertama kalinya. Aku jadi sibuk memilih-milih baju yang mana akan ku pakai nanti, semua baju yang ada dilemari aku coba tapi akhirnya yang aku pilih adalah baju pertama yang aku coba, sumpah ribet deh namanya juga cewek yah hehe. Setelah aku siap aku langsung menghubungi Damar untuk segera menjemputku.
“Nyeet aku sudah siap ni”
“Oke tunggu bentar yah, oyah aku bawa temen ni cak satu orang aja”
“Oh yaudah gk papa nyeet”
Tidak lama kemudian Damar datang menjemputku dengan motornya dan temannya juga naik motornya sendiri. Selagi dijalan aku tanya ke Damar
“Emang gk kesian teman kamu jadi obat nyamuk nanti”.
“Biarin aja deh cak, pas aku masih jomblo dia juga sering bawa aku jadi obat nyamuk sama pacarnya. Nah kali ini giliran dia lagi hahaha”.
Aku pun ketawa sambil mencubit perutnya “Hahaha kamu ini nakal yah”.
Setelah beberapa menit akhirnya kami sampai disebuah warung nasi goreng, lalu aku dan Damar duduk berdua yang berhadapan dengan temannya Damar si Jono yang duduk sendiri hehe. Selagi kami menunggu pesanan, Damar dan Jono itu sempat-sempatnya stand up, pokoknya yang mereka bahas itu semua sih bisa dibilang gk penting-penting amat tapi yah itu mereka buat cerita itu menjadi lucu banget, salah satunya yang masih aku ingat tentang temen mereka yang namanya Rian.
“Cak tau kan temanku yang namanya Rian?” kata Damar.
“Haha gk tau, emang dia kenapa nyeet?” jawabku.
“Itu loh cak yang mukan hitam lehernya hijau, dia itu  naksir sama teman kamu yang namanya Ana” kata Damar.
“Kok bisa gimana ceritanya?” jawabku.
“Jadi gini waktu ban motor siRian kempes dia singgah dibengkel dekat rumahnya Ana, terus siAna itu tiba-tiba lewatkan nah disitu si Rian langsung jatuh cinta pada pandangan pertama” kata Damar.
“Segitu aja ceritanya, pendek amat hahaha” ketawaku.
“HAHAHAHAHA” Damar dan Jono.
Begitulah Damar selalu aja ada yang dia buat untuk bikin orang ketawa, malam itu pun jadi seru banget. Biasanya yang namanya dinner itu kan dikafe atau restoran yang bikin suasana jadi romantis dan cuman berdua aja, tapi kalau sama Damar lain halnya, malah dibuat jadinya tiga orang makan diwarung nasi goreng terus sambil stand up sedikit hahaha itulah dinner versi Damar. Seperti yang aku bilang Damar itu gk bisa romantis dia mah humoriz jadi hal yang berbau romantis itu kalau sama dia pasti dibuat kesannya malah jadi seru dan lucu deh.
Sekarang tinggal seminggu lagi kami sudah sebulan menjalin hubungan, masa itu aku masih ingat, Damar jarang sekali hubungi aku dia sering hilang-hilang gk jelas. Aku risih banget, aku bete dan aku takut Damar tu ada yang lain lagi, yah pokokya pikiranku sudah kemana-mana. Tapi akhirnya Damar bilang gini sama aku “Maaf cak, aku sekarang jarang kasih kabar sama kamu, aku hanya ingin fokus kepelajaran aja sebentar lagi sudah mau UTS (ulangan tengah semester) nanti kalau sudah selesai semuanya baru aku kabari yah cak. “I love you” . Karna waktu itu hari Senin sudah UTS jadi yah aku ngerti aja dengan Damar dan aku bisa fokus ke UTS juga. Sudah dua hari UTS dan dua hari juga aku tidak komunikasi dengan Damar, tapi malam Rabu itu Damar telpon aku tanyain kabarku, mungkin dia lagi kangen hehe. Kami pun bicara banyak diselingi dengan candaan kecil yang buat aku sedikit terhibur sekaligus menjadi semangatku untuk ulangan besoknya.
Kini ulangan pun telah selesai sekarang kami tinggal menunggu hasilnya saja. Karna selama ulangan berlangsung kami gk pernah ketemu Damar pun ngajakin aku jalan berdua, katanya kali ini benar-benar berdua, gk bawa teman lagi. Selagi jalan kami sambil cari-cari tempat makan tapi makananya itu yang ringan-ringan aja, kalau dikafe sudah bosan aku pengen yang beda aja lagi. Akhirnya kami singgah ditokoh ice cream, Damar membelinya dengan mencampur banyak rasa terus dia minta dibungkusin. Terus Damar mengajakku makan sate dipinggiran jalan, selagi kami menunggu satenya daripada nanti cair kami makan aja ice creamnya terus baru dilanjutin dengan satenya. Sesudah kenyang kami pun bergegas pulang tapi sebelum itu aku minta Damar singgah diwarung beliin aku susu beruang. Aku ingat Damar pernah bilang sama aku waktu aku lagi sakit “Jangan suka makan sembarang, jangan jalan-jalan, istirahat yang cukup terus minum susu beruang dua kali sehari yah cicak biar gk sakit lagi”
Tepat tanggal 19 Desember kami anniv yang sebulan, gk kerasa kami menjalin hubungan sudah sebulan. Karna Damar bukan Rendy yang suka rayaiin anniv setiap bulan, aku dan Damar hanya saling mengucapkan saja.
“Selamat tanggal 19 yang pertama kalinya nyeet, semoga kita makin langgeng yah” ucapku.
“Selamat tanggal 19 juga cicakku, semoga ini menjadi awal yang baik buat hubungan kita yah” balas Damar.
Setelah anniv itu Damar berubah makin soswit aja, aku senang banget waktu damar bilang “Cak kamu jangan pernah ada niat tinggalin aku yah, aku tu sayang betul sama kamu” . Huuh jantungku rasanya mau copot pas dengar Damar bilang begitu, aku seneng banget aaaahhh seneng banget deh pokoknya. Aku suka dengan kata-katanya  yang dia bilang “Jangan ada niat” kata niat nya itu loh yang buat aku jadi berkesan banget aah Damar. Dan itu membuatku yakin banget kalau Damar itu betul-betul tulus sama aku.
Seminggu sudah anniv kami berlalu tiba-tiba Damar tu jadi beda banget, dia sering hilang-hilang gk jelas, dia juga jarang kasih kabar dan kami sudah jarang ketemu. Aku gk suka Damar yang sekarang dia lebih cuek. Aku takut aja dia bosan sama aku, biasanya kalau dia lagi hilang-hilang gini pasti dia kasihtau aku alasanya kenapa? Kaya waktu itu dia kasih tau kalau dia fokus ke ulangan dulu jadi aku kan gk khawatir juga, nah kalau jadinya gini gimana dong ah Damar kamu ini kenapa sih?.
Tiba-tiba ada bm dari Damar.
“Maaf cak, akhir-akhir ini aku jarang kasih kabar. Mungkin sekarang menurutmu aku seperti iblis yang suka hilang-hilangan” bmnya.
“Iyah gk papa, tapi maksud kamu kek gini apa? Kalau misalkan kamu lagi sibuk kasihtau aku dong aku juga pasti bakalan bisa ngerti nyeet” balasku.
“Gimana yah cak, aku juga jarang ada waktu buat kamu, setiap kamu butuh aku jarang ada belum lagi aku sudah larang kamu jalan atau keluar rumah tapi kamu tetap aja jalan terus. Aku juga takut kamu sakit gara-gara banyak jalan gk pernah istirahat tapi disisi lain aku juga kasian liat kamu mungkin masalah dalam keluargamu membuat kamu gk betah dirumah, kamu juga jarang dengerin aku kalau aku larang jalan” balasnya.
“Loh nyeet? Kalau itu alasannya kamu bisa langsung terus terang aja sama aku gk perlu hilang-hilangan gini, aku minta maaf aku salah dan aku janji bakal berubah dan satu masalah keluargaku gk usah dibahas lagi aku gk minta kamu kasihani aku bisa urus sendiri kok” balasku.
“Tapi aku bingung cak?” balasnya.
“Kenapa bingung nyeet?” tanyaku mulai tegang.
“Perasaanku saat ini hanyalah terasa sangat hambar, aku gk tau kenapa seperti ini” balasnya.
“Maksudnya kamu udah gk sayang lagi?” tanyaku dengan mata yang berkaca-kaca.
“Aku belum bisa menjelaskannya, maaf cak”
Air mataku sudah mulai turun, aku sedih banget saat itu.
“Kenapa kaya gini sih? Apa aku ada salah?” tanyaku lagi.
“Gk tau cak” dengan simpel balasan dari Damar.
“Atau aku buat kamu gk nyaman?”
“Apa kasih tau aku biar aku bisa merubahnya?”
“Nyeet aku sayang sama kamu, aku tulus sama kamu, kalau aku ada salah aku minta maaf. Tolong jangan seperti ini”
Aku terus-terusan bm Damar, tapi dia cuman read doang dia gk balas sama sekali. Aku terus mengeluarkan air mata aku takut hubungan ku dengan Damar berakhir, aku gk mau itu terjadi.
Setelah 8 menit Damar pun membalasnya.
“SELAMAT ANDA MASUK SUPERTRAP”
“Ciee nangis dia ni”
“Hehe maaf cicakku, aku cuman mau ngetes aja rupanya beneran tulus dia eeh”
Aku kaget  banget aku terdiam dannnnnnn......
“Ih jahat kamu monyet, reseh banget aku sudah nangis kaya gini malah dikerjain iiiiihhhh” balasku kesal.
“Cup cup cup sudah jangan nangis cicakku, hehe maaf yah cak” balas Damar.
“Jahat jahat jahat!” balasku yang masih jengkel.
“Pasti tadi nulis-nulis namaku dibantal terus ambil pisau tusuk-tusuk dibantal bilang Damar jahat Damar jahat hahaha” balas ejek Damar.
“Bukaaaan, handset aku malah yang jadi korban aku gigitin sampai putus” balasku.
“Hahaha korban pertama handset”
“Maaf yah cicak cuman becanda aja kok”
“Aku sayang kamu bah Vellia septy amanda yang kaya cicak”
“Iyaaah aku juga sayang monyet” balasku.
Perasaanku saat itu bercampur semuanya rasa jengkel, kesal, marah, sedih, senang itu semuanya jadi satu. Aku gk kepikiran kalau Damar bakal ngerjain aku seperti itu aduh Damar kamu itu ihhh bikin gregeeett iiihh.
Selama aku dengan Damar, dia selalu aja buat sesuatu yang gk terduga banget, dia tu beda banget dari yang lain dan gerak-geriknya susah banget diamati. Kalau kamu pikirnya pasti dia ke A eh malah jadinya dike B pokoknya susah ditebak deh. Yah itulah siDamar Gunawan manusia Humoriz.
Kini menjelang akhir tahun sekarang sudah banyak terompet dan petasan yang dijual dipinggiran jalan, sampai teman-temanku sekelas juga ikut jualan petasan buat nambahin uang saku katanya. Malam tahun baru kali ini pun gk seperti malam tahun lalu yang kami merayakannya dengan teman-teman, tahun sekarang semua pada sibuk dengan pacarya masing-masing ada juga yang dengan keluarga besarnya. Aku sih berharap banget malam tahun baru bisa bareng Damar, katanya orang kalau sepasang kekasih itu sama-sama menghitung mundur dimalam akhir tahun baru sepasang kekasih itu bakalan langgeng, tapi bukan karna itu aja sih, alasan lain aku pengen lewati malam akhir tahun bersama orang yang spesial itu impianku sejak SMP tapi belum pernah kesampaian makanya aku berharap banget Damar bisa luangin waktunya.
Tiba saatnya malam diakhir tahun 2015 ini aku menunggu bm dari Damar yang berharap dia bakalan ngajak aku jalan-jalan keliling kota atau ngajakin kesesuatu tempat.
“PING!”
“Iyah nyeet” balasku dengan semangat.
“Malam ini aku bareng teman-teman yah cak” balasnya.
“Iyalah” balasku cuek.
Aku bete banget padahal aku berharap banget kalau malam ini Damar bisa temenin aku tapi dia malah sama teman-temannya. Karna aku juga gk suka ngelarang dia jadi aku diam aja walaupun aku gk suka, aku bete, aku marah paling aku hanya bisa pendam aja. Tapi aku malah berubah jadi cuek malam itu walaupun aku gk marah tapi sikapku seperti itu memberi kode pada Damar dan akhirnya Damar pun mengerti.
“Cak nanti habis antar mamah, aku kerumah yah” bm Damar.
“Mau ngapain?” balasku cuek.
“Kerumah aja tungguin didepan yah bentar lagi otw” balasnya.
Selama 15 menit aku menunggu didepan rumah gk lama kemudian Damar datang, dan ku sambut dia dengan raut muka yang bete.
“Kenapa sih cak?” tanya Damar sambil mencubit hidungku.
“Gkpp” jawabku.
“Maaf deh, soalnya aku sudah janji sama teman-teman” katanya.
“Iyah udah tau” jawabku.
“Udah dong jangan bete cak, aku loh udah nyempetin waktu sebentar buat bareng kamu dulu” rayunya.
Lama-kelamaan aku malah jadi ketawa-ketawa dan rasa bete ku hilang, Damar terus-terus godain aku sampai aku tu gk kuat nahan tawa. Walaupun bareng Damar cuman sebentar, aku sudah merasa terhibur banget. Cukuplah untuk malam tahun baru itu aku merasa senang sekali Damar masih bisa nyempetin waktunya buat aku. Gk lama kemudian Damar pamit pergi, meskipun sedikit berat ku lepaskan tapi Damar tiba-tiba ngusapin kepala ku dengan lembut sambil katanya “Aku pergi dulu yah cak, kamu jangan jalan-jalan bahaya banyak yang ngebut-ngebutan jadi dirumah aja yah”. Aku langsung mengambil tangannya untuk menyalimnya sebelum dia pergi. Untungnya setelah Damar pergi ketempat teman-temanya aku gk sendiri aku ditemenin dengan sepupu-sepupuku yang pada saat itu juga mereka galau banget. Yang satu jomblo yang satunya lagi berantem sama pacarnya, dan hasilnya malam akhir tahun 2015 kami julukki CNS (Causien Night Sad).
Tepat pukul 12:00, Damar ngebm aku “Happy New Year cak”. Aku seneng orang pertama yang ngucapin selamat tahun baru adalah Damar. Malam akhir tahun 2015 ini gk buruk juga sih tapi gk luar biasa juga. Tapi sangat berkesan dan spesial karna dimalam itu aku masih sama-sama dengan Damar. Semoga aja ditahun berikutnya aku juga bisa sama-sama Damar terus amin.
Sekarang sudah masuk tanggal 1 awal tahun 2016. Aku berharap ditahun ini kehidupanku menjadi lebih baik lagi. Malam pun berganti pagi, hari pertama ditahun 2016 ini aku bangun pagi sekali, ku buka jendela kamarku dan menatap langit yang indah dipagi hari. Sambil ku lihat hp ku apakah ada ucapan dari Damar, ternyata tidak ada mungkin karna dia kecapean kali semalam kan semua orang tidur larut malam, orang dirumahku saja belum ada yang bangun, terus kompleks rumahku juga masih sangat sepi. Selagi menunggu ayah, ibu dan adek bangun aku membersih rumah, dan menyiapkan sarapan. Setelah semuanya beres aku kembali kekamar untuk mengecek kembali hpku apakah sudah ada kabar dari Damar atau belum, ternyata masih belum ada juga. Aku menunggu sampai siang hingga akan tiba waktunya sholat jumat Damar juga belum ada kabar, akhirnya aku ngebm dia deluan.
“Jangan lupa sholat jumat nyet” bmku.
“Iyaiya cak” balasnya.
Kok dibaru dibales? Baru ada kabar? Berarti udah bangun dong? Kenapa gk dari tadi kasih kabar sih? Pikiranku mulai rusuh dan pengen banget marah tapi karna aku orangnya sabar banget dan suka banget pendam-pendam sesuatu, jadi aku tahan-tahan aja lagian ini sudah waktunya sholat jumat bukan waktu yang tepat kalau aku marah. Akhirnya aku menunggu sampai sholat jumat selesai, setelah pukul 01:00 orang sudah pada pulang dari masjid ayah juga sudah pulang, dan Damar juga belum kasih kabar hingga sampai pukul 03:00 aku menunggu belum ada kabar juga dari Damar, aku bete banget kenapa sih dia ini?. Aku hubungi malah nomernya itu gk aktif aku bm-bm juga gk masuk-masuk, aku kepikiran terus dengan sikap Damar yang begini padahal baru semalam kami ketemu kok dia berubah begini. Hari pun sudah mulai gelap yang telah berganti malam dan Damar juga belum ada kabar, hingga larut malam aku menunggu juga sama sekali gk ada kabarnya. Karna lelah menunggu aku pun tertidur lelap dan besok paginya aku terbangun, aku langsung mengecek hp ku ternyata ada “PING!” dari Damar, setelah ku coba menghubunginya lagi nomernya sudah tidak aktif. Sumpah hari itu aku kesal banget dan aku pengen marah. Sangking kesalnya aku pengen nyamperin aja kerumahnya sekalian juga silaturahmi sama kak Andin dan mamahnya. Aku pun kabari kak Andin kalau aku mau kerumah sekalian juga aku membawa dvd k-drama niatnya sih sekalian nonton juga bareng kak Andin hehe.
Sesampainya aku dirumah Damar ternyata hanya ada kak Andin dan Damar tidak ada dirumah katanya dia lagi keluar sama siJono, itu buat aku makin naik darah “Aaaaaarrrgghhhh!”. Yasudahlah dari pada mikirin Damar mending aku bareng kak Andin nonton k-drama aja, oyah sebelum kami nonton kak Andin ajak kewarungnya dulu katanya disitu ada mamahnya yang lagi bikinin sukun bukat kami. Sampainya disana aku dikenalin sama mamahnya Damar ah aku senang banget, mamahnya baik banget dan ramah orangnya. Sehabis dari rumah Damar tu rasanya aku semakin nyaman sekali dengan keluarganya, mama dan kakaknya pun sangat baik kepadaku.
Sepulangnya dari rumah Damar aku pun juga belum mendapat kabar darinya, aku sudah tak tahan dengan tingkah Damar. “Maksudnya seperti ini apa? Dia gk hargai aku lagi? Kenapa sih dia berubah? Emang kalau sibuk masa bm ku sempat diread tapi gk dibalas! Kan bete” omelku. Karna aku sudah muak dengan tingkahnya akhirnya aku putuskan untuk mendodor hpnya sebanyak mungkin.
“Damaaaaarrrrrr”
“Kamu kemana sih?”
“Aku tu khawatir nyariin kamu”
“Kamu kenapa begini”
“Heiiii Jangan bikin aku marah”
“Damaaaaaaaaarrrrrrr........!!!!!”
Sebanyak-banyaknya aku ngebm, dia hanya di Read nya saja dan hatiku sangat sakit sekali, sampai aku berkata “Kamu senang yah bikin cewek nangis”. Setelah ku kirim Damar langsung menresponya.
“Sudahlah Vellia, aku cape kalau kamu mau tau kenapa aku begini aku hanya minta, AKU MAU KAMU BILANG PUTUS SEKARANG!” balasnya.
Whaaaatttttt..... aku kaget banget ngebaca bmnya Damar seperti itu dan aku udah gk tau harus gimana lagi air mataku sudah mulai banyak yang menetes. Tapi aku coba untuk tegar, aku coba untuk nahan semuanya, karna aku sudah pernah merasakan hal yang seperti ini, aku cape menghadapinya, jadi aku putuskan untuk menerima saja semuanya dengan ikhlas.
“Jadi ini alasan kamu gk ada kabar? Jadi ini yang kamu mau? Jadi kamu suka bikin cewek nangis? Yah sudahlah aku ikuti kamu aja, aku udah cape sabar juga dan kalau memang kamu ingin kita putus okey kita PUTUS” balasku dengan menahannya perih.
“Bukan maksudku bikin kamu nangis Vel, aku minta maaf. Kamu gk cocok sama aku karna aku bukan laki-laki yang baik untuk kamu, masih banyak diluar sana yang mau sama kamu kok” balasnya.
“Iyah aku mau bilang makasih selama ini tipuanya good Damar” balasku dingin.
“Maaf fel, aku tau kamu tu cewek baik dan aku gk mau hubungan kita berakhir sampai disini aja tapi kita masih tetap bisa temanan kan Vel?” balasnya.
“Apapun kesalahan kamu aku maafin kok, iyah kita masih tetap bisa temenan” tegarku membalasnya.
Gimana sih perasaan kita, “saat pacar suruh kita mutusi dia dan jadinya mantan sekarang malah minta kita tetap masih bisa temenan”. Gilaaa itu aneh banget, rasanya semua itu seperti adonan yang enak dicampur bahan yang ini dan bahan yang itu.
”Makasih Vel, sekarang kamu tidur gih udah malam, jangan nangis yah vel” balasnya.
“Oke” balasku.
Aku gk bisa tidur, padahal baru tadi siang aku sudah merasa senang sekali bertemu dengan mamah dan kakaknya bukan hanya itu, aku juga sudah merasa nyaman sekali dengan mereka. Baru saja aku merasakan kebahagian itu tapi malamnya berakhir seperti ini, aku gk habis pikir air mataku terus mengalir sehinga saat malam itu aku kelihatan seperti orang yang sangat-sangat trauma sekali dengan cinta. Dan akhirnya aku mencurahkan semuanya sama kak Andin, aku cerita semuanya apa yang sebenarnya terjadi.
“Kok bisa putus dek? Padahal kakak senang sekali sama Vellia dan kakak sudah anggap Vellia itu kaya ade kakak sendiri”
“Aku juga gk tau kenapa kak, yah mungkin ini memang jalannya kak”
“Gk bisa kah kalian balikan dek? Soalnya mamah tu suka sama Vellia, katanya Vellia itu cantik, baik dan sopan dek”
“Kita juga gk bisa paksa Damar kan kak? Kalau hatinya memang udah gk bisa kita gk punya hak buat paksa dia balikan. Tapi ya sudahlah semuanya sudah lewat kak yang penting sekarang meskipun aku dan Damar sudah putus, kita masih tetap bisa berhubungan baik kan kak?”
“Iyah deh pasti bisa, kita jaga silaturahmi yah jangan sampai putus dek dan Vellia juga sering-sering kerumah yah”
“Iyaah kak pasti. Aku senang bisa kenal sama kakak”
“Kakak juga dek”
Setelah curhat dengan kak Andin aku merasa lega sekali dan sedikit bebanku terlepas. Meskipun sekarang aku sudah tidak bersama Damar lagi tapi aku masih bersyukur karna masih ada kak Andin yang selalu membuatku semangat, kak Andin yang selalu menasehati dan aku sangat sayang sekali sama kak Andin sudah seperti kakak ku sendiri.
Beberapa minggu putus dengannya kini aku masih saja sering mengingatnya, wajarlah karna baru putus masih hangat-hangatnya galau. Aku selalu aja ingat waktu itu....
Pertama, waktu Damar temenin aku ngerjain tugas dirumah Risky, pada saat itu dia lagi pakai sendal mamahnya katanya sih sendalnya hilang. Yang buat aku ketawa, dengan pedenya dia memakai sendal itu padahal sedikit kakinya mendahului sendal itu.
Kedua, waktu aku nonton Damar main futsal lawan teman sekalasku, nah katanya waktu aku gk nonton pertandingan sebelumnya Damar cetak 4 gol, jadi sekarang aku pengen liat Damar cetak gol. Tapi anehnya pas aku nonton sampe detik-detik terakhir Damar sama sekali gk cetak gol, sahut temannya “Huuussss, siDamar kemarin gk ada Vellia cetak 4 gol pas ada Vellia eh malah gk ada bikin malu ajaaa ni. Kalian kasihin tu siDamar bola jangan cegat dia sampai Gawang biarin aja sampe gol biar dapat satu ciuman hahaha”.
Ketiga, waktu Damar ngajakin aku makan nasi kucing bareng temannya, nah aku sudah stand by nungguin dia  dan ternyata sejam kemudian dia baru nongol, aku kan bete banget tuh jadi aku suruh aja dia pulang. Dia terus-terusan ngerayu agar aku jadi makan nasi kucing dengannya, tapi aku tetap kokoh gk mau akhirnya dia hanya pergi berdua dengan temannya. Terus pas besoknya Damar cerita “Tadi malam cak aku kan pesan teh panas tuh, terus pas aku mau ambil teh panas itu tumpah dipahaku, aku berteriak cak “Panaaasss!” sakit betul sampai merah pahaku. Terus aku bilang nah sicicak disumpahinnya sudah aku gara-gara buat dia bete hahaha”.
Itulah yang bikin aku masih galau, aku kangen dengan kejadian-kejadian itu, aku kangen cerita-cerita kocak dia dan sekarang yang hanya bisa ku lakukan hanya kangen kangen dan kangen.
Semua pun telah berlalu,sekarang sebulan sudah aku berpisah denganya. Aku belum bisa melupakannya, aku masih sangat  sayang sama Damar. Sesuatu yang berkesan, sesuatu yang bisa disimpan, dikenang atau dijadiin motivasi. Dan aku pikir sesuatu itu adalah sebuah bingkai disertai foto Damar yang ku edit jadi satu dengan menggabungkan logo standup dan sedikit ucapan kata untuk dia. Semoga itu bisa menjadi motivasinya untuk bisa jadi comica yang terbaik. Hadiah itu pun aku hanya menitipkannya kepada kak Andin untuk dikasih ke Damar tepat pukul 12:00  malam. Karna aku tidak punya keberanian untuk memberikannya langsung ke Damar, aku takut saja saat melihatnya aku semakin sakit.
“Makasih kadonya Vel” bm Damar.
“Iyah sama-sama mar” balasku.
Aku senang saat dia bilang makasih, tandanya dia masih menerima pemberianku. Saat itu aku merasa lega, setidaknya meskipun aku tidak lagi dengannya tapi aku masih tetap bisa memberikan dia sesuatu, yah harapanku semoga aja hadiah dari aku dia simpan baik-baik.
Kini aku mulai membiasakan hari-hariku tanpa Damar, aku berusaha tegar menjalani semua ini meskipun masih terselip sakit dihatiku tapi itu tidak mematahkan diriku untuk terus melangkah kedepan. Perlahan aku mulai belajar untuk melupakannya dan perlahan aku mulai menghindar dari apa yang semua berhubungan dengan dia. Sampai suatu seketika aku lagi dalam proses untuk melupakannya, tiba-tiba digrup bm sekelasku pada heboh membahas sesuatu hal, karna penasaran aku buka dan yang mereka bahas adalah sebuah foto Damar lagi boncengan dengan cewek. “Hah!” Aku kaget banget dan saat itu pun air mataku menetes begitu aja, gimana sih perasaan kamu waktu lagi dalam proses melupakan seseorang tiba-tiba kamu lihat dia dengan orang lain? Yah pasti masih sakit perasaan ini, apa lagi kalau putusnya belum lama dan yang ada aku malah jadi gagal melupakan dia. Tapi dibalik sakit hatiku itu ada yang lucu, yah aku gk habis pikir aja kenapa bisa sempat-sempatnya foto itu diambil sama Galih dan ridho teman sekelasku yang waktu itu gk sengaja ngelihat Damar lagi sama cewek lain dijalan, gimana yah gaya mereka waktu itu dan kebayang gk lu mereka jadi mata-mata sampai ngikutin si Damar sepanjang jalan hahaha. Gk kebayang aja mereka bakal senekat itu. Mereka berdua memang suka iseng, sampai fotonya dimasukkin digrup kan heboh jadinya, tapi yah aku juga gk sampai marah sama mereka malah yang ada aku bersyukur, karna dengan adanya foto itu aku bisa tau perasaan Damar sekarang gimana sama aku?, dan terbukti dia sudah melupakanku dengan begitu cepatnya. Karna kejadian itu pun besoknya sepulang sekolah aku dan Jum ingin mencari Damar dijalan, berharap aku bisa bertemunya dan berharap ngelihat dia boncengan dengan cewek lain secara langsung, biar rasa sakit hatiku jadi puas dan bisa segera secepatnya bisa lupa dari Damar.
Setelah beberapa menit kami mengelilingi jalan dan berhenti sejenak karna lampu merah...
“Vel, ini bukannya Damar di depan kita?” kata Jum sambil menunjukknya.
“Eh iya, tasnya mirip sama yang difoto, keknya Damar deh ini motornya persis kok” sahutku.
“Iya beneran itu Damar, itu KT nya ada namanya” sahut Jum.
Ternyata bener itu Damar, tapi sayangnya dia sendiri padahal aku berharap banget bisa liat dia sama cewek yang difoto itu biar rasa sakitku puas. Setelah lampu hijau, aku terus mengikutinya dari belakang bukannya jadi rasa sakit yang puas malah jadinya aku makin kangen dengan dia, aku jadi flasback dan semuanya itu buat aku jadi sedih banget “Kenapa sih jadinya gini? Kenapa sih harus berakhir?” sahutku dalam hati.
Beberapa minggu setelah kejadian itu aku mendengar kabar akan diadakan kompetisi lomba stand up comedy dan Damar ikut serta dalam lomba itu. Kalau gk salah waktu itu tempat diadakannya acara tersebut disebuah kafe yang terbuka dipinggiran jalan jadi siapa aja bisa menyaksikannya. Malam sabtu dan minggu lomba itu sudah dimulai, aku penasaran banget pengen ngelihat Damar stand up, karna aku sama sekali belum pernah ngelihat dia stand up secara langsung, tapi karna aku takut jika aku melihatnya malahan yang ada aku jadi tambah susah move on dan akhirnya pun malam sabtu itu aku urungkan niatku untuk pergi melihatnya. Besok malamnya dimalam minggu pun temanku Risa dan Risky mengajak aku untuk nonton kompetisi itu karna Damar masuk final dan malam itu pun adalah penentuan siapa yang akan menjadi juaranya.
“Ayoo dong Vel nonton” ajak Risa.
“Gk mau ah males” sahutku.
“Yaelah lu mah gitu, sekali-sekali aja gk papa lah lagian ini diadakn gk tiap hari Vel. Kapan lagi coba lu nonton secara langsung Damar stand up” sahut Risky.
“Iya ni Vel, ini final loh jangan sampai lu nyesal gk liat dia. Gua tau kok lu masih sayang sama dia” sahut Risa.
Sebenarnya aku juga pengen banget lihat Damar, tapi gimana yah? aku gk punya keberanian. Sampai akhirnya Risa dan Roy terus membujukku dan karna aku gk mau menyesal aku terpaksa ikut menontonya. Sesampainya aku disana tiba-tiba aja pembawa acaranya manggil nama Damar Gunawan, “Hah kok pas banget aku baru nyampe pembawa acaranya langsung manggil namanya Damar Gunawan. Ih kok bisa yah, apa ini tanda aku berjodoh dengan Damar atau ini pertanda aku bakal balikkan?” sahutku dalam hati. Pikiranku mulai kacau, mulai berharap yang enggak-enggak dan aku jadi baper banget. Tapi tiba-tiba aku sadar semua itu gk mungkin paling itu hanya kebetulan saja.
Damar pun naik keatas panggung dan mulai ber stand up. Karna aku gk punya nyali untuk lebih dekat melihatnya aku pun mengambil sedikit jarak yang agak jauh, aku bangga denganya dan aku juga ikut senang dia mendapat juara pertama. Saat menyaksikan dia pun rasa tawa dan haru mulai mengihasi diriku, tawa karna bahagiaku melihatnya kini sukses dengan karirnya dan haru karna sedihku sekarang tidak lagi berada disampingnya.
Malam itu pun membuat aku puas serta menjadikan malam terakhir dimana aku tidak lagi ingin tau tentang dia, aku ingin pergi dari dia, aku ingin melupakanya. Mungkin malam itu lah malam terakhirku untuk mengakhiri semua ini, membuang semua rasaku yang masih tersisa dan pokoknya aku ingin lepas dari semua yang berhubungan dengan dia. Karna aku sudah terlalu lelah, sudah terlalu cape dan sudah terlalu sakit untuk mengharapkan dia lagi. Mulai dari situ aku betul-betul berhenti dan aku menyerah terhadap Damar.
Dan....
Menurutku cinta itu pendek
Dan sayang sedikit lebih panjang
Sebulan aku mencintainya
Sampai sekarang aku menyayanginya.
“Move on itu susaaaaahhh dan susaaaah banget, dari TK, SD,SMP sampai sekarang gua SMK pun yang dipelajari cuman menghafal dan mengingat bukan melupakan”.
Mungkin aku butuh waktu, tidak mungkin secepat itu aku move on darinya semua juga butuh proses iyakan?. Maka dari itu aku perlahan-lahan belajar melupakanya dan melewati hari-hariku dengan warna yang baru lagi. “Fighting!!!!”

Past Love Part 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang