4. Flsbck One Love

207 7 0
                                    

Terlepas dari kerjadian kemarin, Sekarang sudah mau pelepasan siswa-siswi kelas 3, berarti sebentar lagi Rendy akan meninggalkan sekolah ini, rasanya aku sedih banget gk lama lagi aku gk bakal bisa sering lihat dia. Udah selama ini aku belum bisa lupa dari dia haha lucu yah padahal beberapa kasus cinta dengan yang lain udah ku coba tapi masih aja tetap hatiku masih untuk Rendy.
Sekarang tepatnya tanggal 16 April 2016 Pelepasan siswa-siswi kelas 3 akan dilaksanakan hari itu juga, untuk jurusan Multimedia sekarang sudah angkatan 5, dan terakhir juga dihari itu aku bisa melihat Rendy. Waktu itu jurusan Multimedia B para cowok-cowoknya memakai dresscode putih dan abu-abu. Saat itu aku gelisah banget, aku bingung mau ngelakuin apa disaat-saat terakhir melihat Rendy seperti ini, gk mungkin kan aku datang kedia terus minta balikkan?, gk mungkin juga aku datang ke dia terus langsung peluk dia?, dia kan bukan siapa-siapa ku lagi? Ahhh terus kenapa aku gelisah.......
Akhirnya aku nemui satu-satunya cara, yaitu foto bareng dengan Rendy sebagai kenangan terakhirku sama dia. Tapi aku malu, aku malu untuk nyamperin dia, dan akhirnya pun Risa dan Roy bantuin aku untuk bisa nemuin Rendy dan minta foto bareng. Alhamdulillah aku dan Rendy akhirnya foto bareng juga walaupun cuman satu foto tapi aku sudah cukup senang setelah sekian lamanya bisa bersampingan foto denganya.
Selesai sudah acara pelepasan siswa-siswi kelas 3 dan sesampainya aku di rumah, aku selalu mandangin foto itu, dan berkhayal kapan yah kita bisa kaya dulu lagi? Kapan yah kita bisa bahagia bareng lagi?. Aku terlalu berharap sama Rendy, mungkin aku bisa dibilang sangat terobsesi sekali denganya. Akun sosmed juga selalu aku stalking, pokoknya semua tentang dia selalu aku kepoin. Setiap cewek yang deketin dia selalu aku halangin sampe-sampe waktu itu aku chat cewek itu dan ngancam dia macam-macam hahaha. Entahlah saat itu aku gk tau apakah yang aku lakukan ini salah atau benar.
Pernah waktu itu aku memberanikan diri untuk menghubungi Rendy lebih dulu, aku meminta agar kami bisa jadi teman yang baik dan tidak bermusuhan lagi, aku tersadar selama ini yang ku lakukan itu salah, dan aku putuskan sekarang aku ingin melupakannya dan mengubur dalam-dalam harapanku untuk balikan sama dia, dan ingin mengajaknya berteman baik. Sekarang aku sudah naik ke kelas 3, otomatis kini sekarang aku harus lebih fokus pada pelajaran.
"Haii gimana kabarnya?" tanyaku.
"baik-baik aja, kamu?" tanyanya
"(Haaahh Rendy tanyain balik kabarku) alhamdulillah baik" jawabku dengan hati yang sangat senang.
"Kenapa yah Vel?" tanyanya.
"Gini loh Ren, aku mau minta maaf sama kamu atas semua kesalahanku selama ini sama kamu yah, bisa gk mulai sekarang kita gk usah sungkan lagi satu sama lain, bisa kan kita jadi temen baik?" tanyaku.
"Astaga Vel kirain apa, aku udah maafin kamu kok, dan aku juga mau minta maaf juga yah atas semua kesalahanku. Iya kita bisa kok jadi temen" jawabnya.
"Alhamdulillah semoga kita selalu jadi temen baik yah" jawabku.
"Oyah Vel, gimana sekolahmu sekarang lancar aja gk?" tanya Rendy.
"Lancar aja kok Ren, kalau kamu gimana tes polisinya?" tanyaku.
"Alhamdulillah lancar Vel, aku ninggal nunggu pengumuman aja nih" jawabnya.
"Alhamdulillah bagus dong Ren" jawabku.
Lama-kelamaan pun kami semakin akrab layaknya seperti seorang sahabat bukan seorang mantan.
"Masih ingat gk dulu?" tanya Rendy.
"Maksudnya Ren?" tanyaku.
"Itu video kita yang dipantai itu" jawabnya.
"Hahaha apaan sih udah masalalu kali" jawabku.
"Cieeeee pasti masih disimpan ni yeee, kirim dong aku mau liat lupa deh apa isinya dulu wkwkwk" candaan Rendy.
"Ih apaan kamu dulu nulis namaku dipasir pantai LOVE YOU VELLIA, haha alay huuu" jawabku.
"Ih gitu-gitu dulu senang juga tuh weekkk" olok Rendy.
"Hahaha apaan nih kasih flsbck mulu euh" jawabku.
"Gak papa lah sekali-sekali kasih flsbck anak orang eaah gakk wkwkwk" jawab Rendy.
"Sial lu Ren, oyah mana tu barang-barang yang gua kasih lu dulu?" tanyaku.
"Ih kepooooo yeee" oloknya.
"Serius ih, masih disimpan gak?" tanyaku.
"Masih dong, tapi sayangnya ketinggalan dirumah yang lama yang banyak kenangan kita beruda Aaassseeekkk" candanya.
"Haha ih reseeehh gk disimpan" jawabku.
"Oyah masih ingat waktu dijemur didepan tiang bendera?" tanya Rendy.
"Apaan sih Rendy udah ah masa lalu kali" jawabku.
"HAHAHAHAH flsbck cieeeee" olok Rendy.
"Kamu kenapa sih ni malam Ren gilaaaaaa deh haha" jawabku.
"Aku gk gila ku, cuman aku niat aja kasih flsbck anak orang ni malam, ehemmm siapa yah?" oloknya.
"Ahhh rese luuuu" jawabku.
Semakin hari pun kami semakin akrab semakin lancar berbicara dan tidak canggung lagi. Rendy malah kelihatan sangat senang sekarang saat kami memutuskan untuk berteman baik. Tetapi aku lemah, iyah aku lemah pendirianku mudai goyah, yang tadinya niat banget move on tapi malah jadi baper. Ahhh sampai kapan sih kaya gini terus. Aku tersiksa banget Tuhan, jujur sampe sekarang aku masih sayang sama dia. Tapi tetap aku gk boleh baper, aku harus tahan gk mungkin kan aku terus-terusan kayak gini, aku harus bisa lawan diri aku harus...
Bulan Agustus, di mana sekarang aku mulai PSG (prakter kerja industri) aku di tempatkan diKanto Bupati bagian DPKAD (dinas pengolahan keuangan aset daerah). Dalam berjalannya PSG tersebut, Rendy selalu ngasih saran untuk aku gimana harus bersikap pada waktu PSG, dan dia juga selalu bantuin aku ngejelasin cara membuat laporan PSG.
"Gimana PSG lu?" tanyanya.
"Awal yang baik, baru awal udah banyak kerjaan" jawabku.
"Emang gitu kalau PSG, entar juga kerjaan lu kosong lagi. Biasain aja orang kantoran itu kadang ada kerjaan kadang gk ada, gk setiap waktu selalu ada kerjaanya paling kebanyakan santainya" kata Rendy.
"Iyah sih tapi aku takutnya entar disuruh perbaiki Komputer atau printer gimana? terus aku belum paham lagi caranya kan malu" tanyaku.
"Alah bilang aja lu gk tau, janga sok-sok tau entar tambah parah tu komputer mau lu wkwkwk" oloknya.
Selama awal PSG aku ngerasa semangat sekali, karna selalu ada Rendy yang selalu jadi moodboster ku. Tapi, seminggu lagi dia akan berangkat untuk mendengarkan pengumuman lulus atau gk nya tes polisi.
"Takecare yah Ren, optimis pasti lulus kok" kataku sebelum dia berangkat.
"Iya Vel doain aku yah (emoticon peluk)" jawabnya.
"Pasti Ren aku doain, Fighthing ya" jawabku.
Akhirnya Rendy pun berangkat, pergi meninggalkan ku, aku sendiri lagi, gk ada temen chat kalau malam, gk ada yang bisa dimintain saran lagi, gk ada yang bikin flsbck lagi, gk ada yang bisa di olok-olok lagi pokoknya sepi deh.
Setelah beberapa hari aku mendengar kabar bawah Rendy lulus, dan aku pun sangat senang sekali mendengar kabarnya. Dan aku pun mencoba menghubunginya, namun semua itu sia-sisa, Rendy sudah bukan Rendy yang dulu. Dia sangat cuek, dan aku merasa tidak nyaman dan canggung untuk berbicara kepadanya. Entah apa yang membuat Rendy seperti itu. Rendy berubah 180 derajat sebelum dia berangkat. Ada apa sih ini semakin hari dia semakin cuek, tidak bisakah dia menghargai sedikit perasaanku. Saat itu aku sangat kecewa padanya, lagi dan lagi aku terjebak dilubang yang sama. "Mengapa sih aku harus baper? Kenapa sih aku harus berharap lagi? Sakit kan? Ujungnya pasti sakitkan?" . Namun kini aku bulatkan niat ku untuk benar-benar akan melepaskannya dan tak ingin lagi berhubungan dengannya.
"Selamat yah, kamu sudah bisa bikin bangga kedua orang tua mu. Seneng deh lihat kamu sukses, akhirnya dulu yang kamu inginkan sekarang tercapai juga. Alhamdulillah doa ku, doa teman-teman mu, terlebih doa kedua orang tuamu terkabulkan, kini doa kami semua dikabulkan sehingga kamu jadi seperti sekarang ini. Oh yah, aku mau bilang sesuatu sama kamu, maaf kalau selama ini aku selalu muncul sesudah kita putus. Maaf yah Ren kalau selama kurang lebih 2 tahun ini aku masih saja berharap sama kamu, setelah saat itu kamu bikin aku flsbck dari situ aku semakin berharap sama kamu, dan maaf selama 2 tahun ini juga aku belum bisa move on dari kamu, maaf juga selama 2 tahun ini aku masih sayang sama kamu. Beberapa pria yang pernah menjalani hubungan dengan aku semuanya hanya sebagai pelampiasanku dan gk pernah bertahan lama, aku selalu mikirin kamu. Semua kenangan kita, entah itu barang2 yang waktu kamu kasih aku, foto-foto kita berdua, screen chat kita beruda dulu, video kita waktu dipantai yang kamu nulis dipasir LOVE YOU VELLIA, semuanya masih ku simpan, berat rasanya untuk menghapus semua kenangan itu. Maaf banget kalau aku selama ini aku terlalu terobsesi sama kamu, aku selalu ngikutin kemana kamu pergi dengan diam-diam. Mungkin selama ini kamu gk tau kalau aku sering mengikutimu mengawasimu dari belakang. Aku tau sekarang mustahil untuk kita bersama, nasi sudah menajdi bubur. Ada cinta yang tidak harus memiliki, itulah aku biarlah aku mencintaimu sendiri entah sampai kapan aku pun tidak tau. Namun sekarang aku hanya mencintai dari jauh, dan aku sudah lelah menunggu cukup sampai disini perjuanganku, mungkin ini akhirnya aku harus berhenti, mungkin ini akhirnya aku harus melupakanmu, mungkin ini akhirnya aku akan hilang dari hidupmu selamannya. Buat kamu Congratulations yah, pesanku jadilah orang yang selalu rendah hati, jadi anak yang berbakti kepada kedua orang tuamu, jangan lupa selalu beribadah kepada ALLAH SWT. Aku pamit yah Ren, aku harap aku bisa jadi seseorang yang selalu kamu kenang, makasih buat semuanya, makasih masa-masa indahnya di putih abu-abu ini"
Itu adalah chat terakhirku yang ku kirim ke Rendy, dan sekarang aku tak akan muncul dihidupnya. Meskipun begitu aku tak janji bila langsung melupakannya, butuh proses yang sangat lama untuk bisa lupa darinya. Mungkin sekarang yang ku rasakan hanya rindu iyah biarkan ku nikmati rindu ini sendiri, dan kau tak perlu tau itu.
Kalau kamu pernah ngerasain hujan waktu langit tidak mendung, berarti kamu tau rasanya air mata turun waktu bibir tersenyum.
3 bulan telah berlalu, dan masa PSG pun sudah berakhir. Sekarang adalah masa dimana semua kelas 3 pada sibuk ngerjain tugas Laporan Prakerin, tapi pikiran ku sangat terganggu, aku tidak bisa fokus mengerjakan laporan. Mungkin karna efek aku terlalu memikirkan Rendy? Dan aku belum bisa melupakannya sampe sekarang.
"Weh Vel murung aja lu" sapa Roy yang melihatku duduk diam dikelas.
"Gk kok" jawabku.
"Lu kenapa sih?" tanya Roy.
"Gakpapa" jawabku.
"Coba deh cerita, siapa tau dengan kamu cerita beban pikiran Lu bisa berkurang" sahut Risa yang datang menghampiriku.
"Gua bingung harus gimana lagi Ris, Gua udah coba berbagai cara tapi tetap aja gk bisa. Gua gk bisa lupain Rendy, bayang-bayang Rendy selalu aja menganggu pikiran Gua" curhatku.
"Astaga Vel, jadi itu alasannya Lu seperti ini? Kamu pikir dong Vel, sampai kapan Lu mau seperti ini terus? Lu terlalu bodoh nyiksa diri sendiri. Masih banyak laki-laki diluar sana yang bisa gantiin Rendy" jawab Risa.
"Tapi susah Ris, gua juga gk tau kenapa" jawabku.
"Kalau kamu bener-bener niat lupain dia kamu pasti bisa kok. Kamu harus niatin dari hati kamu jangan pernah menoleh ke belakang lagi" jawab Risa.
"Tapi dia yang terbaik Ris, dari semua mantan gua dia yang sangat berkesan" jawabku.
"Lu salah, karna yang terbaik gk akan pernah jadi mantan" jawab Risa.
"Tapi dia pernah janji sama aku Ris, entar kalau dia udah sukses dia bakalan cari gua lagi. Tapi gua kecewa banget kenapa dia gk nepatin janjinya" curhatku.
"Alah lu bego percaya janji! Janji jaman sekarang itu bukan dipegang tapi di screenshoot" sahut Roy.
"Iyah Vel jangan percaya janji, janji belum tentu bakal ditepati, gua aja kadang gk bisa nepatin janji gua apalagi Rendy cowok brengsek itu" sahut Risa.
"Tapi dia datang ngasih gua harapan terus gk, dia tuh gk jelas Ris aku capek, tapi aku juga gk tau kenapa aku masih aja sayang sama dia" jawabku.
"Hari gini kemakan harapan palsu?" sahut Roy.
"Iyah Roy aku bodoh banget bisanya kemakan harapan" jawabku.
"Udah, jangan dipikirin lagi, dia aja gk mikirin kamu, mending sekarang belajar move on lagi dari awal" sahut Roy.
Teman-temanku selalu memberiku saran agar aku bisa melupakan Rendy, mereka selalu menguatkan aku, mereka juga selalu ada ketika aku sedang sedih. Aku beruntung punya mereka yang selalu mengerti perasaanku.
Saat itu teman-teman SMP ku dulu Lala, Dewi, Rani dan Yuli pada ngajakin ngumpul bareng buat ngehibur hatiku yang lagi galau.
"Sehat lu" tanya Dewi.
"Gua sih sehat, cuman hati aja yang masih sakit" jawabku.
"Move on dong, jangan mikirin mantan mulu, mantannya juga udah mikirin yang baru tuh" sahut Lala.
"Jangan nyakitin diri lu sendiri dong Vel" sahut Dewi.
"Masih banyak cowok lain kok" sahut Rani.
"Apasih yang lu harapkan dari laki-laki yang gk bisa nepati janjinya. Rendy itu terlalu brengsek buat lu seriusin!" sahut Yuli.
"Tapi aku butuh proses" sahutku.
"Kami bakalan selalu ada buat lu kok Vel, kami bakal bantu lu biar bisa lupain Rendy" Sahut Dewi.
Mungkin untuk sementara kamu akan lupa seseorang itu dipikiranmu tapi tidak dihatimu.

Beralih dari masalah ku dan Rendy, mereka selalu membuat lelucon agar aku bisa lupa dengan masalahku, dan selalu happy dengan adanya mereka. Kini hari-hariku mulai terbantu dengan adanya sahabat-sahabatku yang selalu ada menemaniku.
Sehebat apapun usaha seseorang kalau belum jodohnya pasti gagal juga.

Past Love Part 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang