5. Ulang Tahun Dewi

263 4 0
                                    

Setelah lepas dari soal percintaan, kini aku lebih fokus kesekolahku dan sekarang aku mencoba menulis novel. Sudah banyak hal yang aku alami mulai dari sedih dan senang, sakit hati dan bahagia, itu semua aku jadikan pelajaran. Semakin aku menjadi dewasa semakin aku bisa bersikap sebagaimana seharusnya, aku juga semakin bisa mengontrol diriku.
Masih ingatkan sahabat SMP ku Dewi, sudah lama aku gk berjumpa dengannya karna kesibukan kami dengan tugas sekolah masing-masing, terakhir kami bertemu waktu pendaftaran sekolah menengah ah udah lama banget yah. Tapi untungnya komunikasi kami masih berjalan lancar sampai sekarang, aku juga sering curhat lewat telpon dengan Dewi soal Rendy karena dia adalah seseorang yang paling berkesan dalam hidupku. Rendy iyah dia adalah cinta pertamaku yang paling tidak bisa aku lupakan, dan sampai sekarang pun perasaanku masih sama seperti dulu waktu saat bersamanya beda dengan halnya Damar, dia hanya lewat sesaat yang bisa menutupi sementara perasaanku sama Rendy, namun setelah Damar meninggalkan ku perasaanku ke Rendy terbuka lagi dan masih bertahan sampai sekarang.
Hari Sabtu 16 April adalah hari ulang tahun Dewi ke-17. Karna ulang tahunnya kali ini menunjukkan kalau dia sudah menjadi dewasa dan bukan anak-anak lagi Dewi merayakanya dengan membuat Party.
“Hallo Vel?”
“Iya Wi ada apa?”
“Ntar malam jadi datangkan ke party ku?”
“Yah jadi dong wi, masa acara sahabat sendiri aku gk datang ih”
“Hehe gk Vel, aku cuman pengen kenalin kamu sama seseorang aja”
“Eheem pacar yah? Jiahaha pandai yah kamu wi sekarang udah berani pacaran, dulu aja diSMP...”
“Ah Vellia kan, emang sih di SMP aku gk pacaran tapi masa mau seterusnya aku gk pacaran sih hahaha”
“Yaudah deh aku penasaran juga liat selera cowok pertama pilihan kamu wi hahaha”
“Hihi jangan ngolok ah Vel, pokoknya kamu dateng aja deh okey”
“Sip wi”
Dewi ingin mengenalkan aku dengan pacar barunya dimalam ulang tahunnya, aku sangat senang karna baru pertama kali aku mendengar Dewi berpacaran. Untuk itu aku mencari suatu kado yang bisa dipakai untuk pasangan, setelah mencari-cari akhirnya aku menghadiakan sebuah Jam tangan yang simple, bisa dipakai cowok-cewek. Setelah mendapatkan kado lalu aku pergi mencari baju untuk ke acara Dewi ntar malam.
Pukul 07:00 acaranya sudah dimulai aku datang terlambat sekitar 20 menit, Dewi sudah menungguku dari tadi.
“Vel, aku nunggu kamu dari tadi loh” sambut Dewi didepan pintu.
“Hei yang ulang tahun Happy Britdhay yah sahabatku panjang umur dan sehat selalu semoga selalu menjadi yang terbaik dan selalu menjadi kebanggan orangtua, maaf yah aku telat tadi sudah setengah perjalanan aku muter balik lagi soalnya kadonya ketinggalan sih hehe” ucapku sambil memeluknya.
“Makasih doanya sahabatku, yaelah gk usah repot-repot kali Vel bawa kado segala lagi” jawabnya.
“Udah gkpapa kok, untuk sahabat spesial ku itu gk ada yang merepotkan kok” rayuku.
“Hehe bisa aja kamu, yuk masuk” ajak Dewi.
Didalam rupanya sudah banyak yang dateng entah itu teman sekelas dewi, kerabat dekatnya dan itu dia temen-temen alumni di SMP kami. Aku pun menghampiri mereka rupanya disitu ada Tono, Rani, Anto, Yuli, Lala, Jepri dan Kevin haha iyaa itu Kevin cowok yang aku dan Dewi taksir waktu di SMP dulu sekarang dia agak gemukkan ah udah gk seganteng dulu hehe. Aku mengobrol bareng mereka bercerita tentang masa lalu kami diSMP dulu, kami sangat rindu kenangan itu sayangnya kami sekarang beda-beda sekolah. Dewi, Rani dan Tono di SMANSA NEGERI 1. Sebenarnya di SMANSA NEGERI 2 ada Yuli, Lala, Anto dan Kevin tapi karna Jepri baru pindah dari Jakarta akhirnya dia sekolah diSMANSA NEGERI 2 juga. Sedangkan aku hanya sendiri yang diSMK. Tapi meskipun begitu kami juga tidak pernah putus komunikasi.
“Eh kalian tau gk ada pasangan yang baru jadian nih?” kata Anto.
“Ah siapa tuh?” sahut Yuli yang pura-pura tidak tahu.
“Emang siapa sih?” tanyaku.
“Iyas siapa sih?” tanya Rani, tono dan kevin.
“Masa kalian gk tau sih?” Sahut Yuli dan Anto.
“Siapa-siapa buruan deh kasihtau” seru Rani.
“Tuh siLala sama siJepri” jawab Yuli.
“Hah” kami pun serentak kaget dan melihat kearah Lala dan Jepri.
“Oh pantes siJepri jauh-jauh pindah sekolah dari Jakarta rupanya disini ada yang nungguin hahaha” olok Tono.
“Haha yaiyalah Ton, merekakan pasangan yang gk bisa jauh-jauhan” sahutku.
“Tapi benerkan dugaanku lu pindah kesini gara-gara Lala?” tanya Tono ke Jepri.
“Kepo lu Ton?” sahut Rani.
“Emang kalau karna Lala kenapa? Masalah buat kalian? Dia kan wanita yang aku cinta wajar dong kalau aku gk bisa jauh-jauh darinya” jawab Jepri sambil memegang tangan Lala.
“Apaan sih kalian ini” sahut Lala dengan ekspresi yang sedikit malu.
Selagi asik-asiknya cerita, suara dari mic pun berseru menyuruh kami duduk rapi dikursi yang telah disediakan karna sebentar lagi akan diadakan acara tiup lilin dan potong kue. Untuk kami khusus sahabat-sahabatnya Dewi, disediakan tempat paling depan karena kami adalah tamu special kedua setelah pacar Dewi. Pukul 08:00 acara pun dimulai kami beramai-ramai menyanyikan Happy Britdhay untuknya, setelah lilin sudah ditiup sekarang Dewi akan memotong kue nya dan menyuapi untuk siapa potongan kue pertamanya.
“Suapan kue pertama ini akan ku persembahkan untuk orang yang special yang telah memiliki hati ini” Kata Dewi sambil memegang kue yang ditangannya.
Dewi pun berjalan menuju kursi paling belakang sambil membawa kue lalu ia pun berhenti didepan seorang cowok dan dia menyuapi kue kemulut cowok itu. Aku sangat terkejut cowok yang mendapatkan suapan pertama itu adalah Damar mantanku. Aku tak menyangka kalau sahabatku pacaran dengan mantanku, tapi disitu aku tidak langsung berpikir yang macam-macam karna aku tau Dewi tidak mengetahui kalau Damar itu mantanku dan selama ini aku sering curhat tentang Damar dengannya itu tanpa menyebutkan kalau namanya itu Damar, wajar saja kalau jadinya bakal seperti ini. Dengan kejadian itu aku menjadi diam sepanjang acara bukannya karna aku cemburu tapi aku merasa aneh saja dan sangat terkejut “kok bisa yah?”.
“Hei kalian sini deh” Dewi memanggil kami.
“Kenapa wi?” sahut kami.
“Aku mau ngenalin Damar pacar aku kekalian hehe” jawab Dewi.
Dan akhirnya kami semua pun berjabat tangan dengan Damar, tapi waktu aku...
“Eh Vel apa kabar, kok bisa kebetulan yah?” tanya Damar
“Hehe iya baik kok” jawabku.
“Kalian udah saling kenal yah”? sahut Dewi.
Aku pun bingung harus bilang apa, kalau aku jujur sama Dewi aku takut dia kecewa dan bisa-bisa acaranya jadi rusak.
“Iyah sayang, maaf sebelumnya nih aku ingin jujur aja kalau Vellia ini mantan aku” spontan Damar menjawabnya
Dan semuanya pun pada kaget mendengarnya “Hah”.
“Astaga (Dewi sambil menutup mulut dengan kedua tangannya) kok bisa kebetulan begini sih? Maaf Vel aku gk tau, aduh aku gk enak banget sama kamu nih Vel” ujar Dewi.
“Astaga Dewi gk papa kok, itukan semua masa lalu wi lagian salah ku juga tidak pernah memberitahu mu, udahlah tenang aja kita kan sahabat lagian aku gk cemburu sama sekali malahan aku senang kalau kalian itu pacaran” ujar ku.
Suasana malam itu pun menjadi aneh dan terasa kurang nyaman sekali, Dewi terus-terusan merasa gk enak sama aku tapi aku bingung harus bagaimana. Aku sudah jelasin kalau aku gk papa tapi Dewi tetap aja begitu. Akhirnya aku mengajak Dewi untuk bicara empat mata dan aku menjelaskan semuanya kepada Dewi.
“Wi aku gk papa lagi, aku sama Damar tu sudah masalalu” kataku.
“Tapi Vel, tetap aja mau bagaimana pun Damar pernah jadi bagian dari hidup kamu dan aku gk enak banget sama kamu” jawab Dewi.
“Sumpah aku udah gk punya rasa apa-apa lagi sama dia Wi, malahan aku senang kamu bisa sama dia. Sudahlah kamu jangan seperti ini” kataku.
“Tapikan Vel....” belum selesai Dewi bicara.
“Sudah sudah Wi, pokoknya aku mau kamu tetap lanjutin hubungan kamu dengan Damar” kataku.
Setelah beberapa menit aku coba meyakini Dewi dan Allhamdulillah Dewi mau mengerti dan akan tetap melanjutkan hubungannya dengan Damar.
Semuanya pun kini telah teratasi dengan baik, yah sekarang kami semua sekarang merasa lebih nyaman, dan malam itu berubah menjadi sangat happy sekali apa lagi temen kami siKevin melakukan sesuatu yang nekat banget, dan membuat kami pada heboh banget ngeliat tingkahnya. Masa dia nembak Rani cewek yang dia taksir dari SMP dengan nekat mengatakanya lewat mic, haha apa gk kedengaran sama banyak orang tuh, yah tapi aku salut sama Kevin akhirnya dia bisa nembak Rani juga setelah 3 tahun lamanya dia pendam rasa itu. Alhamdulillah Rani pun menerima cintanya dan rupanya Rani selama 3 tahun juga menunggu hal ini. Yah beruntung sekali siKevin, karna Rani terima cintanya kalau tadinya gk keterima gimana dong, haha pasti hanya malu yang dia dapat.
Buatku malam ulang tahun Dewi adalah malam yang sangat mengejutkan, banyak hal-hal yang tak terduga sebelumnya olehku. Dan malam itu juga sangat berkesan sekali membuat kami semua merasa sangat bahagia.
Setelah acara malam itu pun, 2 hari sesudahnya aku diajakin reunian bareng temen-temen sekelasku waktu SMP dulu, dan kami pun berkumpul dirumah Lala seperti biasanya dulu kami juga sering ngumpul bareng dirumah Lala kalau ada tugas atau kerja kelompok dari guru.
“Eh.. eh.. gosip” sahut Rani.
“Apaan?” sahut Dewi dan Yuli.
“Masih ingat kan Rosa sleting kita kelas 9 B?” tanya Rani.
“Iyaaah gua masih ingat, emang dia kenapa?” tanya Yuli.
“Dia dulukan jelek banget, hitam terus gayanya gk banget deh, sekarang perubahannya 180 derajat asli sekarang dia makin cantik dan kulitnya juga memutih” jawab Rani.
“Masa sih?” Sahut Dewi.
“Iyah beneran kemarin dulu gua sempet ketemu dia ditokoh buku, beneran kok yang dulunya buruk rupa sekarang jadi cantik rupa. Tapi gila sombong amat dia gua tegur aja gk ditegur balik ih reseh benget dah” sahut Lala.
“Yaelah mentang-mentang udah cantik sombong euhh” sahut Yuli.
“Reseh emang, waktu itu gua gk sengaja tabrakan sama dia pas lagi jalan mau ke butik Mamah Delmon, eh terus dia langsung negur gua katanya gini ‘ih apaan sih entar kulit gua rusak, entar jadi kaya lu lagi jadi gelap’ Gilaa dia bilang gitu sama gua, asli gua emosi banget. Terus gua tarik Rambutnya nah disitu deh kami sempet berantem tapi malah dihalangin orang-orang disitu, kalau aja gk udah luka tuh wajahnya gua cakar” sahutku dengan nada yang marah.
“Ih sok putih banget sih dia itu, mendingan hitam dari pada putih tapi kaya racikan sianida fakk” sahut Yuli.
“Woooyyyy, dari pada bibir kalian dipake buat ngomongin orang, mending sini pake ciuman sama aku biar lebih bermanfaat wkwkwkwk” sahut Tono.
“Reseeehhh lu” serentak kami para cewek-cewek menjawab dan melemparkan kertas ke arah Tono.
“Udah kalian gausah pada sirik deh” sahut Jefri.
“Yang sirik siapa sih, kita cuman gk suka aja dia belagu banget” jawab Dewi.
“Ngapain ngurusin orang sih, dibalik wanita seperti barbie ada om om kaya babi wkwkwkw” sahut Kevin.
“Yaelah paling mainannya om-om liat aja tu gayanya udah kaya ****. Cantik sih cantik tapi sayang harganya murah banget” sahut Jefri.
“Faaakkkkkk bener juga lu wkwkwkwk” ketawa kami semua.
“Ah udahlah, kalian cowok kok ikutan pada ngegosip sih” sahut Anto.
“Maklum to, terbawa suasana haha” sahut Tono.
Itulah kelakuan kami dari SMP sampai sekarang gk pernah berubah, kami itu kalau ngomong ceplas-ceplos aja, gk peduli itu bahasa kasar atau gk yang terpenting kami gk pernah ambil hati setiap perkataan kami antara satu sama lain.

Past Love Part 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang