-Selamat Membaca-
Dibalik masa lalu yang kelam,
Selalu ada kebahagian sebelum ke kelaman itu terjadi~~~~~
Jam pelajaran terakhir membuat Amel segera membereskan bukunya dan bergegas menuju keruang OSIS. Bukan tanpa alasan ia menginjakan kakinya ditempat itu, tapi ketika jam istirahat tadi kak Beni selaku anggota OSIS menyuruhnya untuk kerungan itu ketika pulang sekolah.
Line.
Suara notifikasi baru, membuat Amel buru-buru merogoh handphone miliknya yang berada disaku baju. Tertera dengan jelas nama abang kesayangannya.Kevinadrian : mel gue gak bisa jemput, gak papa kan?
Amelshera : iya bang, gue pulang naik taksi aja.
Kevinadrian : lo hati-hati ya..Read.
Amel menghela nafasnya. Terpaksa uang jajan yang ia mau tabung harus dipakai untuk membayar taksi.
---------
Adrian menaruh kembali handphone miliknya ke kantong celana. Pulang sekolah hari ini ia dan teman-temannya rencanakan untuk menyerang SMA Tunas Bangsa. Tepukan dibahunya membuat Adrian menoleh dan mendapati Vian yang sedang menatapnya.
"Gimana Amel udah pulang?" Tanya vian dan dibalas anggukan dari Adrian.
"Jadi kita udah boleh berangkat?" Adrian menggelengkan kepalanya."Tunggu 15 menit lagi, biar murid cewek yang ada disana pada pulang" vian yang mendengan ucapan Adrian hanya menganggukan kepalanya.
"Amel kenal sama Naufal" ucap Vian entah kepada siapa. Semantara Adrian yang berada disampingnya terkejut bukan main. "Dia bahkan udah pernah diantar pulang sama Naufal" lagi ucapan yang dilontarkan Vian membuatnya terkejut bahkan membuat Adrian mengepalkan kedua telapak tangannya kesal.
----------
Jam menunjukan pukul 14:30. Bel pulang sudah berbunyi sejak 30 menit yang lalu, tapi bukannya pulang kerumah Naufal dkk malah berkumpul dilapangan basket.
"Ini si Bento kemana sih? Kok lama banget!" Ucap Deva kesal.
Naufal bangkit dari duduknya dan melangkah menjahui teman-temannya.
"Fal mau kemana lo!?" Tanya Reza.
"Mau ngebawa Beni! Lo sama yang lain tunggu situ" jawab Naufal tanpa membalikan badan.
Jarak ruangan OSIS dan lapangan basket memang tidak terlalu jauh, jadi tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai ketempat itu.
"Ben kok lo lama bange- eh ada Amel, ngapain mel?" Pertanyaan yang ingin ia lontarkan ke Beni malah berubah haluan untuk menyapa Amel.
"Dia gue tunjuk buat jadi panitia ulang tahun sekolah" jawab Beni. Naufal yang mendengar jawaban Beni hanya mendengus kesal.
"Gue bukan nanya lo Beni januari!" Ucap Naufal dan dibalas Beni dengan mengangkat kedua bahunya. Tanda ia tak peduli.
"Emang bener yang dibilang Beni, mel?" Tanya Naufal lagi. Amel yang mendengar pertanyaan menganggukan kepalanya.
"Emang bener ya kata Deva, orang jomblo mah selalu jadi obat nyamuk" ucap Beni dan hanya dibalas kekehan oleh Naufal, ia menggelengkan kepalanya dan segera melenggang pergi menghampiri teman-teman yang berada dilapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wild Boy
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang kapten basket bernama Naufal Ditya Arkana jatuh cinta kepada anak baru bernama Amel Sheranina. Bermula dari pertemuan keduanya dipinggir jalan sampai kejadian-kejadian yang membuat keduanya dekat. Cinta itu kadang hita...