Chapter 18: Airyl Sang Pangeran Duyung

14.5K 1.9K 100
                                    

Pangeran Arthur membawa Airyl kembali ke istana, menyuruh para pelayan untuk menyiapkan pakaian paling bagus yang ada, sang pangeran juga meminta pelayan menyiapkan kolam mandi diisi dengan rempah-rempah wewangian paling mahal untuk Airyl.

Sementara menunggu para pelayan menyiapkan apa yang sang pangeran perintahkan, ia membawa Airyl bersamanya menemui Zyon sang penasehat. Zyon begitu senang melihat Pangeran Arthur kembali dengan selamat. Ia juga senang Airyl pun kembali bersamanya.

"Badai tiba-tiba datang dan hamba begitu cemas, hamba takut kejadian yang sama terulang lagi namun kali ini, hamba tidak bisa melakukan apa-apa dan sangatlah takut akan kabar buruk yang mungkin sampai ke telinga hamba!" ujar Zyon, memang ia tampak sangat lega sewaktu melihat Pangeran Arthur kembali. "Airyl menyelamatkan nyawaku," ujar Pangeran Arthur, "terima kasih, terima kasih!" Zyon mengambil tangan Airyl sembari mengungkap rasa terima kasihnya. Airyl menggelengkan kepalanya gugup.

"Lalu bukan hanya kabar aku selamat, aku membawa kabar lain yang mungkin akan membuatmu sama terkejutnya saat ini," ujar Pangeran Arthur. Zyon menatap sang pangeran sedikit heran, sang pangeran mengatakan ia membawa kabar lain yang akan membuatnya terkejut, tapi entah mengapa air muka sang pangeran tampak begitu bahagia.

"Kabar apa yang mungkin akan mengejutkan hamba?" tanya Zyon. Pangeran Arthur tersenyum lalu merangkul Airyl mendekat kepadanya. "Zyon, apa kau tahu siapa orang yang menyelamatkan nyawaku pada badai pertama waktu itu?" tanya Pangeran Arthur, "Tanpa mengurangi rasa hormat pada Yang Mulia, tapi hamba tidak tahu siapa penyelamat nyawa Yang Mulia," Zyon menjawab. Pangeran Arthur mendorong Airyl ke depannya, "Dia adalah penyelamatku!" jawab sang pangeran dan terkejutlah Zyon, walau Airyl hanya menatap Zyon bingung.

"Benar kah itu?!"

"Benar! Dia sudah dua kali menyelamatkan nyawaku." Jawab Pangeran Arthur lalu menarik Airyl lagi dan memeluknya. "Dia begitu rendah hati dan tidak membiarkanku mengetahui kebaikannya," ujar Pangeran Arthur. "Tapi sekarang aku tahu, dia adalah orang yang sama." Pangeran Arthur tersenyum, Airyl pun ikut tersenyum tanpa tahu untuk apa ia tersenyum.

"Zyon, aku ingin kau mengirim surat kepada Putri Anette,"

"Apa yang harus hamba tuliskan di sana, Yang Mulia?"

"Katakan pada Anette bahwa aku tidak bisa memenuhi ucapanku untuk menikahinya."

Zyon membelalakan matanya amat sangat terkejut. "Tapi Y-Yang Mulia, bagaimana dengan semua persiapan yang telah kita buat??" Di saar seperti inilah Zyon sering berharap Pangeran Arthur bisa lebih bijaksana.

"Pesta masih akan berlangsung! Tapi aku tidak akan mengambil Anette menjadi ratuku. Melainkan, Airyl-ku, ia akan menjadi ratuku dan aku bersumpah untuk mencintainya," ujar Pangeran Arthur seraya mengecup tangan Airyl. Airyl malu-malu menatap sang pangeran, sudah puluhan kali sang pangeran memberinya kecupan penuh cinta.

"Pangeran, bukannya hamba tidak setuju, tapi apakah anda tahu bahwa pemuda ini laki-laki?" tanya Zyon, Pangeran Arthur mengerutkan alisnya. "Tentu aku tahu dia laki-laki, oleh karena itu aku menyuruhnya tidur di bawah kasurku," jawab Pangeran Arthur. Zyon hanya bisa menghela napas, keputusan Pangeran adalah pasti, ia tidak punya wewenang untuk menolak. Ia hanya punya wewenang memberi nasehat tapi jika sang pangeran tidak mengindahkan nasehatnya, ia tidak punya kuasa untuk memaksa.

"Hamba akan mengirim kabar kepada Putri Anette. Apakah Pangeran juga akan memberitahu Raja dan Ratu soal ini?"

Pangeran Arthur menganggukkan kepalanya tanpa ragu, "Beritahulah seluruh kota kabar ini, aku akan mengadakan jamuan paling mewah karena aku begitu bahagia!"

***

Seusai memberi tahu Zyon, sang pangeran membawa Airyl ke kolam pemandian untuk membasuh diri. Pangeran Arthur menutup pintu kolam, lalu membawa Airyl sampai ke kolam yang harum baunya. Pangeran Arthur meminta Airyl untuk menanggalkan pakaiannya tapi Airyl tidak mengerti bagaimana melepaskan pakaian ini.

The Prince MermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang