"Semua yang awalnya biasa saja, mengapa bisa berubah secepat ini?"
••••
Seakan terhanyut oleh pembicaraan mereka serta lelucon yang dilontarkan oleh Aca, Dini pun mulai menyadari akan suatu hal, dimana Iqbaal? Biasanya kalau ada Aca, disitu juga ada Iqbaal.
"Eh Ca, Iqbaal kenapa malah ngelamun di pojokan gitu?" tanya Dini heran.
"Tau dah tuh bocah, Gue juga bingung sama dia hari ini, katanya sih dia lagi badmood. Yaudah gue nggak mau ganggu dia dulu."
"Iqbaal?" celetuk Qila.
Aca mengangguk sembari menunjuk ke arah Iqbaal dengan jari telunjuknya, "Iya, noh anaknya yang duduk di pojokan sambil ngelamun."
"Jadi dia namanya Iqbaal?" tanya Qila lagi dan dijawab dengan anggukan dari keduanya.
"Kenapa emangnya Qil?" tanya Dini heran.
"Hm, enggak."
"Oh iya Ca, Din emang kalian itu tiap hari bareng mulu ya sama si Iqbaal?".
"Ya gitu deh Qil, tapi nggak tau tuh si Ibay tumben banget nggak bareng sama kita," ujar Dini sambil mengangkat bahunya.
"Pms kali dia mangkannya dia jadi kek gitu," celetuk Aca hingga membuat Dini dan Qila terkekeh.
"Tawa ae lu berdua, udah ah gue mau nyamperin Iqbaal dulu bye," balas Aca kemudian kembali menuju bangkunya untuk menghampiri sahabat karibnya yang mungkin sedang pms itu.
••••
Aca yang baru menghampiri Iqbaal pun langsung mempunyai niatan untuk menghibur Iqbaal.
"Woi Baal! Lo ngapa diem gitu? Pms lo?"
"Mana ada cowok pms, dasar bego," desis Iqbaal ketus.
Aca pun langsung melotot mendengar ucapan dari Iqbaal barusan, "Anying gue dikatain bego, jahat amat lo Baal."
"Dasar bocah baperan."
"Nggak peduli, daripada lo irit ngomong."
"Diem lo!" ketus Iqbaal lalu menenggelamkan kepalanya diatas meja dengan lipatan kedua tangannya.
Aca hanya bisa menatap Iqbaal dengan tatapan kasihan, "Sampai kapan lo mau menutup diri lo dari orang lain, Baal," batin Aca.
••••
Iqbaal yang baru saja pulang dari sekolahnya pun berniat untuk mampir membeli ice cream kesukaannya di taman dekat sekolah.
Setelah sampai di tempat tersebut, Iqbaal langsung dibuat kaget. Ia melihat pacarnya sedang bermesraan dengan lelaki lain. Bahkan mereka terlihat seperti mempunyai hubungan special.
Iqbaal yang merasa tidak percaya atas kelakuan pacarnya itupun langsung menghampiri mereka,
"Jadi ini kelakuan lo di belakang gue Zee? Hebat, gue akuin drama lo hebat banget!" teriak Iqbaal tepat di hadapan mereka berdua.
Teriakan Iqbaal barusan sontak membuat Zidny kaget, ia pun langsung berdiri dan mendekat pada Iqbaal, "Aa-ale?"
"Mau bilang apalagi lo hah!"
"Maaf Le, kamu salah paham, aku nggak bermaksud buat selingkuh dari kamu," lirih Zidny sembari mengusap air mata yang keluar dari matanya.
"Terus maksud lo apa Zee!"
"Aku terpaksa Le," lirih Zidny dengan tatapan sendu.
Iqbaal hanya menghela nafas kasar seraya menatap Zidny dalam-dalam, "Zee sekarang terserah lo, gue nggak akan maksa lo, sekarang mau lo apa?!"
"Baal, aku mau kita putus!" teriak Zidny lantang dan langsung berlari meninggalkan Iqbaal.
Iqbaal yang melihat itu hanya bisa terpaku, dan terdiam disana agak lama. Dari dulu ia berharap bahwa Zidny akan menjadi cinta terakhirnya, seseorang yang akan menjadi pasangannya sampai akhir. Namun kini semuanya berubah, Zidny menghianatinya, cinta pertamanya kini sudah bersama laki-laki lain.
Kakinya terasa lemas, Iqbaal pun langsung duduk di kursi taman yang sudah disediakan, "Aku nggak nyangka kamu akan melakukan hal seperti ini Zee," ujarnya lirih.
"Kamu tau Zee, aku dari dulu percaya sama kamu, tapi nyatanya kamu malah ngehancurin kepercayaan aku." Iqbaal mengacak-ngacak rambutnya, kini penampilannya sudah persis seperti orang yang stress berat.
Bagaimana tidak? Iqbaal telah kehilangan orang yang selama ini ia percaya dan ia sayang. Mulai saat itulah, Iqbaal menjadi pribadi yang berbeda.
••••
"Baal bangun! Sampai kapan lo mau tidur gini heh?!" Teriak Aca tepat di telinga kanan milik Iqbaal, pasalnya ia sudah membangun Iqbaal dengan cara apapun tetapi tetap saja Iqbaal tidak mau membuka matanya.
Iqbaal yang merasa risih atas teriakan Aca, ia pun membuka matanya pelan, "Zee," lirihnya.
"Zidny? Gue ini Aca baal, sahabat lo!"
"Sampai kapan sih lo terus-terusan kayak gini Baal? Menutup diri dari orang lain, cuman karena masa lalu. Seharusnya lo bisa ngelupain dia Baal! Karena dia, lo malah gini! Lo bukan kayak Iqbaal yang gue kenal dulu! Iqbaal yang jail, baperan dan-" Aca berhenti sejenak dan menarik nafas panjang,
"-nggak dingin kayak gini," lanjutnya sambil mengingat bagaimana sikap Iqbaal dulu sebelum berubah drastis seperti sekarang.
Iqbaal hanya membuang muka dan kembali menenggelamkan wajahnya pada kedua lipatan tangannya, "Melupakan seseorang nggak semudah itu, lo nggak pernah tau gimana rasanya jadi gue. Karena yang lo tau hanya kebahagiaan, sedangkan gue kebalikannya," desis Iqbaal pelan tetapi masih bisa didengar oleh Aca.
BERSAMBUNG
don't miss it voment:)
Senin, 27 Juli 2020[✅ bab ini telah direvisi ]
See u next part💛 buat yang mau ngasih kritik/saran bisa langsung komen yaa:)) aku butuh banget saran kalian, biar nggak kehilangan arah hehe😂
Iqbaal minta vote boleh nggak nih? Biar Iqbaal bisa ngelupain masa lalunya;v
vote and coment dari kalian aku tunggu!
⬇jangan lupa pencet bintangnya yaa:))
KAMU SEDANG MEMBACA
Between you and me [REVISI]
Fanfiction[ CERITA DALAM TAHAP REVISI! ] Syaqila Vinandia, murid baru di SMAN Cahaya Pelita. Meskipun ia seorang murid baru, ternyata pesonanya berhasil memikat para lelaki di sekolah barunya tersebut. Kecuali, Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan. Lelaki itu selalu...