3; Dasar manusia es

666 110 51
                                    

"Gue dingin bukan karena ga peduli, tetapi gue cuma pengen dimengerti."

••••

"ELO LAGI!" Teriak mereka berdua secara bersamaan dan sempat menjadi pusat perhatian oleh siswa/i di dalam kelas, termasuk Aca.

"Ada apa kalian berteriak seperti itu? Kalian berdua ada masalah?" tanya bu Dona bingung dan menatap keduanya secara bergantian.

Dengan cepat mereka berdua pun menggelengkan kepalanya.

"Lo kenal dia Baal?"

"Hm, menurut lo aja gimana Ca," ketus Iqbaal.

Emosi Qila meluap-luap saat pandangannya tertuju pada Iqbaal, lelaki itu sama sekali tidak mempunyai rasa bersalah atas tindakan yang diperbuatnya.

"Semuanya harap diam ya, Qila silahkan perkenalkan dirimu," ujar Bu Dona dan ditimpali dengan anggukan dari seluruh anggota XI IPS 1.

"Kenalin nama gue Syaqila Vinandia kalian bisa manggil gue Qila, gue pindahan dari Bandung dan semoga kita bisa jadi teman baik, terima kasih."

"Baiklah anak anak, apakah ada yang ingin kalian tanyakan kepada Qila?"

Pertanyaan bu Dona barusan membuat kelas menjadi sedikit ricuh, pasalnya para kaum adam di kelas pun langsung melontarkan berbagai pertanyaan.

"Qil minta id line lu dong, sapa tau kita jodoh."

"Ryan, lo bilang jodoh ke dia, kita putus sekarang!"

"Mampus lu Ry, mangkannya jangan serakah!"

"Qil masih jomblo nggak?"

"Pacaran sama gue sini, tar gue traktir bengbeng!"

Qila tersenyum tipis saat menanggapi berbagai pertanyaan yang dilontarkan oleh teman-temannya. Baru saja Bu Dona ingin menyudahi sesi tanya jawab, langsung dihentikan dengan pertanyaan milik Aca.

"QILA MAU GUE HALALIN NGGAK?" teriak Aca sambil menatap mata Qila dan langsung saja semua murid di kelas menatap ke arah Aca lalu menyorakinya.

"Alay dasar, malu-maluin gue aja lu Ca," ujar Iqbaal kesal setelah mendengar pertanyaan Aca barusan, pasalnya setelah kejadian tadi pagi mood Iqbaal sudah hancur dan sekarang? Orang yang telah menghancurkan moodnya itu malah terdaftar pada kelas yang sama dengan dirinya.

"Yeh, sirik ae lu Baal," balas Aca yang sedari tadi menatap Qila dengan tatapan kagum.

"Sudah sudah, Qila sekarang kamu bisa duduk sama eum?" Bu Dona mencarikan bangku kosong untuk Qila dengan mengedarkan pandangannya pada seluruh sudut di dalam kelas.

Dini pun langsung mengangkat tangannya seraya berkata, "Bu, kursi sebelah saya kosong, Qila biar duduk sama saya aja bu!" Seru Dini.

"Baiklah Qila, kamu duduk sama Dini ya," ucap Bu Dona dan dibalas anggukan oleh Qila, gadis itupun berjalan menuju ke arah bangku kosong di sebelah Dini.

"Okay anak anak, ibu akan kembali ke ruang guru dulu dan kalian tidak boleh ribut ya!"

Iqbaal yang teringat akan suatu hal pun langsung mencegah Bu Dona keluar dari kelas dan langsung mengambil barang ya ada di tasnya untuk diberikan kepada Bu Dona.

Between you and me [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang