8; secarik kertas, aqua

455 80 33
                                    

'Setidaknya, lo nggak separah yang gue pikirkan. Dan kini saatnya gue ngembaliin sikap lo yang beberapa tahun ini mulai hilang.'

- Syaqila Vinandia -

••••

Tak terasa waktu istirahat pun tiba, para siswa/i langsung keluar meninggalkan ruang kelas dan menuju ke kantin untuk mengantri makanan. Tetapi berbeda dengan Qila, ia sedang tidak berminat menuju ke kantin

"Kantin nggak Qil?" tanya Dini yang baru selesai merapikan buku biologi nya

"Nggak deh din gue lagi males ke kantin,  lo sendirian nggak apa-apa kan?" tolak Qila halus

"Iya nggak apa-apa koq, gue duluan ya." jawab Dini sembari berlari menuju ke kantin

'ngeliatin anak basket latihan, enak nih kayaknya.' batin Qila seraya memejamkan matanya dan menarik napas panjang

••••

Sesampainya dilapangan, Qila pun mulai mencari bangku kosong yang nyaman untuk ia duduki

"Duduk disana enak deh kayaknya." gumamnya lalu berjalan menuju bangku kosong penonton yang terdapat dipinggir lapangan

Setelah menduduki bangku tersebut, Qila pun langsung membuka botol aqua yang ia beli di koperasi siswa tadi.

Namun, saat Qila ingin meminumnya tiba-tiba saja ada yang mengambil minuman miliknya,

"Ee-- eh woi!" pekik Qila kaget

"Ah seger, akhirnya tenggorokan gue ada rasanya juga." ujar seseorang yang mengambil minumannya lalu mengusap keringat yang ada didahinya

Qilq hanya bisa menatap Iqbaal dengan tatapan kaget, bisa-bisanya lelaki itu mengambil minuman miliknya, "Loh, Iqbaal?"

"Nih gue balikin, tadi gue cuman minta dikit doang koq." ujar Iqbaal sambil memberikan botol aqua milik Qila yang masih tersisa lumayan banyak

(Namakamu) hanya bisa menatap botol aqua nya dengan tatapan aneh, 'Ini cowok nggak waras kali ya? minuman gue kan abis dia minum, koq dikembaliin lagi sih? Heran.' batin Qila

"Kenapa? Jijik bekas gue?" tanya Iqbaal sambil menautkan kedua alisnya

"Ah, enggak koq."

"Yaudah, kalau lo nggak jijik kenapa ngeliatinnya kayak gitu?"

Mendengar pertanyaan dari Iqbaal, Qila hanya bisa menatap lelaki itu dengan tatapan bingung, "Gitu gimana?"

"Lupain aja, gue duluan." pamit Iqbaal lalu meninggalkan Qila yang masih duduk dalam keadaan bingung disana

'Koq dia nggak bilang makasih?' batin Qila sambil menatap kepergiaan Iqbaal dari lapangan

"Ah, bodoamat deh." ujar Qila lalu kembali asik dengan dunianya.

Ya, Qila sangat suka dengan semua yang berhubungan dengan bola basket, maka dari itu Qila lebih memilih menonton pertandingan basket dilapangan daripada jajan dikantin.

Kalau kata Qila sih, biar hemat uang jajan, lumayan kan bisa beli tiket konsernya suami gue tahun depan.

••••

Dini yang tadinya asik main hp, pun langsung bertanya pada Qila yang baru saja kembali dari lapangan, "Dari mana Qil? Tadi koq pas gue balik dari kantin lo nggak ada dikelas?"

"Oh itu, gue tadi habis nonton pertandingan basket dilapangan."jawab Qila dengan santai lalu mengambil novelnya yang berada di loker mejanya

Namun, Qila merasa ada yang aneh, 'koq di loker gue ada botol aqua yang masih utuh sih? Punya siapa nih? Perasaan punya gue udah gue buang deh tadi.'

Dan pertanyaan Qila barusan telah terjawab oleh secarik kertas yang berada tepat diatas novelnya

______________
Ini aqua lo udah gue gantiin. Gue tau lo nggak kebiasa minum bekas orang lain, jadi tadi gue beliin yang baru dikopsis.

Btw, makasih buat aquanya tadi.

-idr.
______________

Dengan cepat Qila langsung mengalihkan arah tatapannya kearah Iqbaal dan melemparkan senyum manisnya

Iqbaal yang mengerti maksud dari Qila pun hanya membalas dengan mengangkat kedua alisnya lalu kembali terfokus pada game dihpnya

"Ah, baal gue menang dapet mvp!" teriak Dito dengan lantang, hingga mendapatkan tatapan tajam dari yang lain

Berbeda dengan Iqbaal, Iqbaal hanya menatap Dito dengan tatapan malas dan berdecak sebal. Pasalnya teriakkan Dito tadi telah mengganggu permainannya

"Main mobile legend nggak apa-apa, tapi jangan berisik ngapa." sindir Vinay yang berada tepat disebelah Dito

Dito pun segera mengeluarkan game tersebut lalu terfokus pada Vinay, "Iya sayang nggak teriak keras-keras lagi koq, maaf ya." balas Dito lalu mengacak gemas rambut panjang milik Vinay.

"Dito! sekali lagi lo ngacak-ngacak rambut gue, kita putus!" tegas Vinay sambil menekankan kata putus dan kembali merapikan rambutnya yang baru saja diacak-acak oleh Dito

"Ampun-ampun, iya enggak ngacak-ngacak lagi koq." ujar Dito lalu menjauhkan tangannya dari rambut Vinay

"Jauh-jauh lo dari gue, mulai sekarang kita perang!" ujar Vinay lantang, lalu beranjak pergi meninggalkan bangkunya

Dito mencoba santai, lalu berkata, "Okay, siapa takut."

"Awas lo ngajak ngomong gue!"

"Cuman sehari doang kan beb?"

"SELAMANYA DITO!" teriak Vinay dari kejauhan

"Yang ngajak ngomong duluan kalah, dan itu artinya dia harus traktir yang menang." lanjut Vinay seraya mengibaskan rambutnya lalu duduk didepan bangku Qila dan Dini

'Mampus, dompet gue jadi taruhannya nih kalo gue sampe ngajak dia ngomong duluan. Tahan Dito, lo pasti menang.'

BERSAMBUNG

don't miss it voment:)
Selasa,10 April 2018

[✅ bab ini telah direvisi ]

Kurang apa lagi aku hari ini😂

selamat membaca semuaa😚 part selanjutnya gatau bakal aku publish kapan? Kalo besok emang kuat buat publish, bakal aku publish besok. Selamat menunggu BYAM lagi:"

Kalo kepala lagi pusing, enaknya ngapain?😌 gakuat buka hp:" tapi demi kalian apa ya nggak:(

Dito boleh minta vote ga nih? Biar dia ga kalah saing sama pacarnya, si Vinay😂

vote and coment dari kalian aku tunggu!

jangan lupa pencet bintangnya yaa:))



Between you and me [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang