5; Hujan, nggak tau diri

538 91 30
                                    

Bunuh orang dosa nggak sih? Tangan gue udah gatel nih mau bunuh si manusia gatau diri itu

- Syaqila Vinandia -

••••

Di sinilah mereka berdua sekarang, tempat yang selalu dijadikan sasaran bolos para murid karena letaknya yang strategis dan tentunya Wi-Fi banter banget brou.

Sebenarnya, sekarang mereka berdua tidak bolos melainkan sekolah mereka memang memulangkan muridnya lebih awal. Dikarenakan ada rapat guru yang tidak bisa ditunda.

"Jadi, Iqbaal sedingin itu karena mantannya din?" Tanya Qila sambil meminum milkshake strawberry yang ia pesan.

"Ya gitu deh, lo tau kan kalo orang patah hati bakal berakibat ke sikapnya. Kalo nggak bunuh diri, ya dia akan jadi bad dan jadi sosok yang dingin."

"Gila aja bunuh diri, sadis amat." Pekik Qila tak percaya.

"Namanya jaman now. Jaman dimana pas awal pacaran bilang, aku nggak akan bisa hidup tanpa kamu eh taunya pas udah putus ternyata masih hidup aja."

"Mabok micin itumah, haha." Twa Qila menjadi pecah hingga banyak orang yang menatap dirinya kesal karena suara tawanya itu.

Dini yang melihat itupun langsung menatap Qila tajam, "Ketawanya biasa aja kek, nggak usah banter-banter gitu coy."

Qila terkekeh dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Hehe sorry sorry."

"Eh Qil balik kuy, kita udah sejam nih disini. Gue pegel duduk dari tadi," ujar Dini.

"Yaudah deh, udah dibayar juga kan."

Mereka berdua pun langsung beranjak keluar dari cafe. Ya cafe milkshake ini letaknya tidak jauh dari area sekolah, jadi tidak heran jika cafe ini selalu ramai.

••••

Siang pun berganti malam, kini keluarga Qila sedang makan malam bersama. Setiap malam pasti ada saja canda tawa yang menyelimuti acara makan malam mereka.

Keluarga yang sangat harmonis, dan penuh canda tawa itu selalu saja membuat siapapun iri melihatnya.

Bagaimana tidak, mempunyai Orang tua yang sangat ramah dan suka bercanda, mempunyai kakak lelaki yang selalu menjaga dan menjahili adiknya. Memang lengkap bagi mereka, ya bisa di ibaratkan seperti family goals.

"Jadi pas berangkat sekolah tadi lo diserempet sama motor?" Tanya Kemal, abangnya Qila.

"Ya gitu deh bang, untung aja gue strong jadi nggak kenapa-kenapa," balas Qila dengan menyombongkan dirinya.

"Dasar songong," desis Kemal.

"Mangkannya dek, kalo di jalan hati-hati. Jangan ngebut, kalo berangkat juga jangan mepet waktunya, ntar kalo telat kamu malah nyalahin abang kamu lagi." Kini Mamanya pun angkat bicara setelah mendengar cerita dari putri bungsunya itu.

Qila menganggukkan kepalanya kemudian hormat ke arah mamanya, "Siap mama!"

Kemal yang mendengar penjelasan mamanya itupun langsung mencium pipi mamanya penuh kemenangan, "Ah, mama perhatian deh sama Kemal, jadi makin sayang mamaa!"

Qila memutar bola matanya malas, "Terus aja manja, terus aja. Inget umur kali bang."

"Dasar sirik mulu jadi adek," lirih Kemal.

"Udah udah, jangan berantem. Kamu juga Mal, jangan nyium mama tanpa seizin papa. Mama itu punya papa, jadi kalo kamu mau nyium mama kamu harus izin dulu."

Penjelasan yang dilontarkan oleh Rozzan barusan membuat Kemal dan Qila cengo. Bisa-bisanya papanya itu berbicara seperti itu.

Keira pun mencubit pinggang Rozzan dengan gemas, "Ih apaan sih pa, salting nih mama. Papa jangan gitu kek, nanti abis papa baperin mama, papa ninggalin mama lagi."

"Aws, sakit mah. Nggak mungkin lah papa ninggalin mama, kan kebahagiaan papa cuman ada di mama," balas Rozzan sambil mencium kening istrinya itu.

"Ampun emak bapak gue berasa kea belom punya anak, romantis banget buset kek pasangan baru jadian," ujar Qila secara tak sadar.

"MAMA PAPA KEMAL POKOKNYA MINTA PAJAK NIKAHH!" Teriak Kemal dengan keras, hingga membuat Rozzan kesal.

"Mal, lo teriak kayak gitu lagi, nggak bakalan gue akuin jadi anak gue lo!"

"Ampun paa.."

•••••

"Udah satu tahun Zee, satu tahun setelah kamu ngekhianatin aku disini."

Ya, kini Iqbaal berada di taman. Tempat dimana ia melihat Zidny bersama lelaki lain sedang bermesraan. Entah apa yang memasuki pikiran Zidny hingga ia tega menduakan Iqbaal.

"Aku bodoh zee, karena aku masih belum bisa ngelupain kamu. Aku masih terus-terusan mikirin kamu, padahal kamu udah tega ngekhianatin hubungan kita."

Tes!
Satu persatu rintik air hujan yang berasal dari langit pun terus berjatuhan. Mungkin semesta tau, bahwa seseorang sedang bersedih dan membutuhkan hujan untuk menutupi jika ia sedang menangis.

"Selama ini gue udah berusaha ngelupain dia, tapi ternyata hasilnya sama aja," lirihnya sambil menatap kearah langit, membiarkan mukanya basah terkena tetesan air hujan.

"Eh, lo apa-apaan sih! Mana hujan-hujanan gini lagi, lo pengen sakit hah?!" Teriak seseorang yang datang menghampiri Iqbaal sembari memayungi Iqbaal yang sudah basah kuyup.

Iqbaal yang mendengar ucapan itupun langsung membuka matanya dan menatap ke orang itu, "Lo ngapain disini? Pergi lo!"

"Gue ngapain? Ya mayungin lo lah! Lagian lo juga sih, udah tau hujan bukannya malah neduh malah ujan-ujanan," balasnya kesal.

"Gue nggak peduli!"

"Tapi gue peduli sama orang di sekitar gue! Udah sini ikut gue!"

Ia pun langsung menarik Iqbaal untuk meneduh di toko dekat taman. Ya walaupun toko itu tidak seberapa luas, tetapi masih bisa digunakan untuk berteduh.

"Nih gue bawa minyak kayu putih, bisa buat sedikit ngehangatin badan lo sama ngilangin bentol-bentol di tangan lo karena gigitan nyamuk," ujar Qila sembari memberikan sebotol minyak kayu putih berukuran kecil.

Iqbaal menepis tangan Qila kasar, "Nggak perlu!" Elaknya.

Qila yang mulai frustasi pun langsung menghentakkan kakinya kesal, "Lama-lama gue cekek juga lo baal, maunya lo apaan sih astaga!"

"Gue mau lo pergi," usirnya lagi.

"Tapi sekarang masih hujan," lirih Qila.

"Siapa yang bilang sekarang panas."

"Ada kok yang bilang."

"Siapa?"

"Elo, kan lo barusan bilang gitu."

"Dasar nggak pernah lulus TK."

Qila menatap Iqbaal dengan tatapan terkejut, "Kok lo tau gue nggak lulus TK?!"

"Lo manusia atau apaan sih, bego banget."

"Ish, jahat," desis Qila kemudian pergi meninggalkan Iqbaal sendirian di sana.

Iqbaal hanya bisa memutar bola matanya kesal saat melihat Qila berjalan meninggalkannya, "Lah ngambek dia."

BERSAMBUNG
don't miss it voment:)
Rabu, 29 Juli 2020

[✅ bab ini telah direvisi ]

See u next part💛 buat yang mau ngasih kritik/saran bisa langsung komen yaa:)) aku butuh banget saran kalian, biar nggak kehilangan arah hehe😂

Bang kemal minta vote dari kalian boleh kali yaa😂

vote and coment dari kalian ku tunggu!

jangan lupa pencet bintangnya yaa:))

Between you and me [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang