'Jangan anggap perubahan gue jadi sesuatu yang harus dipermasalahkan, percayalah disetiap perubahan seseorang pasti ada hikmah di dalamnya.'
- Dari Iqbaal, untuk kalian yang mulai menyadari perubahannya. -
••••
Esoknya, Qila yang baru sampai dikawasan sekolah langsung berjalan menuju ke kelasnya.
Tetapi saat ia berada didepan ruang BK, ia tidak sengaja melihat seseorang sedang dimarahi habis-habisan oleh seorang guru. Hal itu membuat Qila memberhentikan langkahnya dan berjalan mendekat ke arah pintu.
"Loh itukan Iqbaal, kenapa lagi tuh anak?" Lirih Qila yang masih mengintip dari luar pintu ruang BK.
••••
"Kamu itu ya Baal, kalau ada orang ngomong didengerin terus dijawab bukannya diem aja kayak tadi!" Omel Bu Virda sambil menatap ke arah Iqbaal dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan lagi.
Iqbaal yang sudah bosan mendengar omelan dari Bu Virda pun hanya bisa menjawab dengan deheman, "Hm iya bu."
"Saya ulangi lagi Iqbaal, Kemarin malam saya dihubungi oleh orang tua dari Rio Verdino Riyansyakh, anak XI IPS 1 dan mereka bilang bahwa kamu sudah memukuli Rio habis-habisan, apa benar itu Iqbaal? jawab!" jelas bu Virda yang diakhiri dengan bentakan.
"Bu, saya tidak bermaksud untuk memukuli Rio tapi-"
"Tapi lo iri sama Rio karena dia udah berhasil ngerebut semua kebahagiaan lo? iyakan Baal?" Tanya seseorang yang baru muncul dari pintu belakang ruang BK.
"WOI! APAAN SIH LO, TIBA TIBA NGEFITNAH GUE GITU!" Bentak Iqbaal tidak terima dan mendorong dada bidang lelaki tersebut.
"Halah! Ngaku aja lo cupu!"
Iqbaal merasa semakin kesal, ia pun langsung menarik kerah seragam lelaki itu, "Gue nggak akan berantem sama dia, kalo bukan dia yang mulai duluan!" Tegasnya.
Lelaki itu melirik Iqbaal dengan tatapan sinis sambil mencoba melepaskan tangan Iqbaal dari kerah seragamnya, "Cih, alasan lo!"
"Kalau lo nggak tau apa-apa, jangan asal jeplak dulu bro!"
Sedari tadi Iqbaal sudah berusaha menahan emosi dengan cara mengepalkan tangannya, tapi kini emosi tersebut sudah tidak bisa ditahan lagi.
BUGH!
"IQBAAL DEVON CUKUP!" Teriak bu Virda dengan lantang.
"Ibu sudah lihatkan bagaimana kelakuan anak kesayangan ibu sekarang? udah skors aja bu." ujar Devon sambil mengusap ujung bibirnya yang sobek hingga mengeluarkan darah
"Di skors?" lirih Iqbaal
"Sudah-sudah, Iqbaal kamu sekarang hormat dibawah tiang bendera sedangkan kamu Devon bersihkan lukamu di UKS." ujar bu Virda seraya memijat pelipisnya, entah harus bagaimana lagi iya menghadapi sikap para muridnya yang semakin kesini, semakin tidak jelas
"Iya bu, terimakasih." ujar mereka berdua lalu keluar dari ruang BK
•••
Sedangkan Qila yang mendengar bahwa Iqbaal akan keluar dari ruang BK pun langsung berlari menuju ke kelasnya
Sesampainya dikelas, Dini yang melihat Qila dengan keadaan ngos-ngosan pun mendadak bingung
"Ngapa lo Qil koq kayak dikejar setan gitu?" tanya Dini heran
Qila yang masih berusaha mengatur napasnya pun langsung menggelengkan kepalanya dan berkata, "Ah, gue nggak kenapa-kenapa koq din."
Seolah tak percaya oleh jawaban yang Qila lontarkan, dini pun menaikkan satu alisnya dan memastikan lagi, "Bener?"
"Iyaa Dinii." jawab Qila
Dini pun mengangkat bahunya dan kembali mencontek tugas temannya, "yaudah kalo gitu."
Setelah berpikir cukup panjang, Qila pun menghadap kearah Dini dan menarik napasnya,
"Eh din, gue mau nanya dong."celetuk Qila tiba-tiba, karena rasa penasarannya tidak bisa dibohongi lagi
"Mau nanya apaan?" jawab Dini tanpa menoleh kearah Qila karena masih terfokus pada tugasnya
"Lo kenal kenal sama Rio anak XI IPS 1 nggak?" tanya Qila seraya memiringkan kepalanya menghadap kearah Dini
Dini yang mendengar pertanyaan dari (Namakamu) pun langsung terkejut dan memberhentikan tugasnya, "Hah?" pekik Dini lalu menoleh kearah Qila sepenuhnya
"Ada yang salah sama pertanyaan gue?" tanya Qila heran
"Rio Verdino Riyansyakh, bukan?"
"Eee, iya." jawab Qila ragu karena ia tak mendengar dengan jelas siapa nama panjang Rio
"Bentar, gue mau tanya sama lo."
"Ih gue kan lagi nanya, koq lo malah balik tanya gini sih." gerutu Qila
"Gue serius Qil."
Qila memutar kedua bola matanya malas, "Okay gue ngalah, lo mau nanya apa?"
"Lo kenal Rio darimana?"
Qila pun kembali menarik napasnya dalam-dalam, dan menceritakan apa yang terjadi tadi pagi pada Dini
Setelah mendengar penjelasan dari Qila, Dini hanya bisa menganggukan kepalanya seraya menjawab, "Oh jadi gitu."
"Sekarang gantian lo jawab pertanyaan gue." pinta Qila tidak sabar
"Rio itu sahabatnya Iqbaal dari bayi, dulu mereka akur banget bahkan nggak pernah berantem sama sekali. Tapi tiba-tiba ada satu masalah yang ngebuat mereka jadi saling menjauh dan acuh, bahkan mereka nggak cuman sekali dua kali berantem sampai babak belur dan masalah itu juga yang ngebuat sikap manis Iqbaal berubah menjadi dingin selama 4tahun ini."
Qila mendengar cerita Dini dengan seksama, "Masalah apa?"
Dini pun hanya bisa menjawab dengan gelengan kepala, karena Dini memang tidak tau apa masalah yang terjadi antara Iqbaal dan Rio
Qila yang mulai paham kemana arah pembicaraan antara dirinya dan Dini pun langsung berbicra to the point, "Jadi dulu Iqbaal nggak secuek ini?"
"Nggak Qil bahkan Iqbaal dulu sangat terbuka pada siapa pun, Iqbaal dulu humble banget dan Iqbaal yang dulu, nggak sekasar yang sekarang."
"Ya walaupun, Iqbaal kasarnya sama orang tertentu aja tapi percaya deh sama gue Iqbaal nggak pernah ngebiarin seseorang yang dia sayang disakitin sama orang lain."
Setelah mendengar penjelasan dari Dini, Qila hanya bisa diam dan menundukkan kepalanya. Ia mencoha mencerna apa yang Dini ucapkan, 'Iqbaal yang dulu nggak sekasar Iqbaal yang sekarang? Jadi dulu sikap Iqbaal seperti apa?'
BERSAMBUNG
don't miss it voment:)
Selasa,10 April 2018[✅ bab ini telah direvisi ]
hari ini hasil revisi BYAM di up dua kali yaa! sore ini dan nanti malem, jadi pantengin terus lapak acuu😚
ayo main teka-teki, kira-kira Rio siapanya Iqbaal nih?
Qila minta vote dari kalian boleh? Biar bisa mecahin teka-teki dari iqbaal? :v
vote and coment dari kalian aku tunggu!
⬇jangan lupa pencet bintangnya yaa:))
KAMU SEDANG MEMBACA
Between you and me [REVISI]
Fanfic[ CERITA DALAM TAHAP REVISI! ] Syaqila Vinandia, murid baru di SMAN Cahaya Pelita. Meskipun ia seorang murid baru, ternyata pesonanya berhasil memikat para lelaki di sekolah barunya tersebut. Kecuali, Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan. Lelaki itu selalu...