Chap 6 (bagian 2)- Do not open this book 2

11 1 0
                                    

Oke... chap kali ini, author akan membahas tentang kelanjutan cerita kemarin. Oke happy reading dear readers

Jung Yong Jin POV

"ehm? Suara siapa itu?" kataku. Aku terkejut dengan teriakan itu lantas menutup buku itu, mengurungkan niatku untuk menjelajahi buku itu. Aku mencoba untuk melihat ke arah orang itu. Namun sinar matahari yang terik di siang hari menghalangi penglihatanku dan lebih parahnya orang itu dikelilingi oleh para wanita. Entah dari kalangan remaja hingga tua.

Author POV'S

Lee Sang Hoon mencoba melepaskan jeratan maut dari para fansnya. Ia memandang gadis yang membawa buku itu lekat-lekat, berharap gadis itu menuju ke arahnya dan mengembalikan bukunya. Tapi itu semua hanya khayalan belaka, karena gadis itu malah meninggalkan Lee Sang Hoon yang sedang berjuang hidup dari jeratan maut........ SENDIRIAN.
"Yaish!!! Memangnya apa salahku!!!!!" Teriak Lee Sang Hoon

.
.

"Eonni? Kenapa kita meninggalkan tempat itu?" Tanya Pang Li Mei

"Entahlah" jawab Jung Yong Jin singkat dan terus menatap buku itu lekat-lekat.

"Eonni... kayaknya tadi itu Lee Sang Hoon" kata Pang Li Mei ragu

"Ehm? Mana mungkin! Dia pasti sedang latihan vokal untuk konser 4 hari lagi kan?" Kata Jung Yong Jin acuh.

"Iya sih... kenapa gak kepikiran ya... hmm... eonni...." kata Pang Li Mei ragu.

"Hmm?" Kata Jung Yong Jin acuh.

"Hm... *kinjana ne eonni." Kata Pang Li Mei tersenyum manis kepada Jung Yong Jin, tetapi tidak ditanggapi oleh Jung Yong Jin.
(*Nb : tidak apa-apa kak)

Sepanjang perjalanan terasa hening, karena tiada orang yang berusaha membuka topik pembicaraan. Semua terdiam. Jung Yong Jin sibuk menatap buku itu lekat-lekat, sedangkan Pang Li Mei sibuk memikirkan tentang bagaimana menceritakan sebuah pernyataan yang terus berputar di kepalanya.

Tak berasa, waktu berjalan begitu cepat. Mereka telah sampai di pertigaan sebuah jalan. Rumah Jung Yong Jin ke sebelah Utara dan rumah Pang Li Mei berbelok ke arah Barat.

"Eonni..." kata Pang Li Mei
"Hem?" Sahut Jung Yong Jin acuh
"Kinjana.... eonni!! Ketemu lagi besok di sekolah... bye!!" Kata Pang Li Mei tersenyum, melambaikan tangannya dan menjauh.
Jung Yong Jin menoleh dan melambaikan tangannya lalu bergumam...
"Entah apa yang sedang dipikirkannya...... hah... aku lelah"
Jung Yong Jin memutar bola matanya malas dan kembali terpaku pada buku itu.

Pang Li Mei POV

Setibanya dirumah, aku langsung membaringkan diri di kasur Queen Sizeku dan mulai mempekerjakan ribuan sel di otakku untuk berpikir.

"Bagaimana caranya memberitahu Jung Yong Jin?" Ucapku bingung.
Mataku terpaku kepada sebuah amplop putih yang ada disana. Aku memposisikan diriku untuk duduk dengan posisi yang benar dan bergumam....
"Eonni... apa ada cara yang harus kutempuh untuk memberitahumu tentang ini... bahwa.... bahwa.... bahwa kamu sekarang ini memang benar-benar eonniku.... anak angkat dari keluarga ini."

Jung Yong Jin POV

Setibanya dirumah, aku langsung merebahkan diriku di kasur kecilku. Aku berfikir tentang perkataan menggantung Pang Li Mei tadi, juga masalah suara orang misterius yang ada ditaman kota tadi.

"Hah.... eottokeee???" Kataku sambil memegangi kepalaku yang terus berdenyut keras, membuatku pusing.
Dengan sangat terpaksa, aku bangkit berdiri dari posisiku dan mengambil buku itu. Aku menatap buku itu lekat-lekat. Aku sangat penasaran dengan isinya itu.
"Buka? Atau tidak?? Aku penasaran dengan isinya!!" Kataku sambil mengacak rambutku frustasi.
Aku lalu memutuskan untuk membuka buku itu. Kubuka sedikit... lalu....
"JANGAN BUKA BUKU ITU!!"
Suara misterius berdengung keras di pikiranku. Aku langsung mengerutkan dahi dan mengurungkan niat untuk membuka buku itu... lagi...
"Kenapa suara itu terus berputar-putar di kepalaku... siapa sebenarnya orang itu?" Tanyaku dalam hati sambil memegangi kepalaku yang kini berdenyut kepanasan akibat pemikiranku yang tak berujung bagai rel kereta api. Aku mengacak rambutku frustasi lalu memustuskan untuk tidur siang dan berharap agar semua masalah yang dipikirkannya dapat hilang dalam seketika.

Author POV

"Fiuh..untungnya kamu menyelamatkanku tepat pada waktunya. Kamu memang yang paling baik... bukan... bahkan terbaik..." kata Lee Sang Hoon kepada manajernya.

"Haha... memang... apa kamu baru sadar bahwa aku ini memang yang terbaik?" Kata manajer Lee Sang Hoon.

"Ee... baru digituin aja udah seneng banget!" Ucap Lee Sang Hoon menahan tawa.

Ciiitttt.... suara ban mobil terdengar jelas.

"Ya!! Hati-hati dong!" Kata Lee Sang Hoon memanyunkan bibir pinknya itu.

"Hmm... kurasa sebaiknya aku meninggalkanmu disana saja ya... biar kamu menjadi santapan lezat para fans-fansmu itu" ucap manajer Lee Sang Hoon tak mau kalah...

"Yaish.... *mianhe... jeongmal..."ucap Lee Sang Hoon tertegun
(* Nb: maaf... sungguh...)

"Baguslah kamu sudah bisa mengucapakan kata-kata itu..." ucap manajer Lee Sang Hoon malas lalu menjalankan kembali mobilnya.

"Oh, karena jadwal meet and greet kamu batalkan, jadi nanti malam kamu akan berurusan dengan PD Gong Hyo. Selamat bersenang-senang" sindir manajer Lee Sang Hoon.

"Ha?? PD Gong? Mulut bebek itu? Aish... Ahjussi... aku boleh dihukum, tapi jangan PD Gong.... aku mohon.... " kata Lee Sang Hoon.

"Dasar aneh... memang kenapa sih? APA YANG SALAH?" ucap manajer Lee Sang Hoon memberikan penekanan pada kata terakhirnya.

"Soalnya... kalo PD Gong ngomong dia sering menyembur dan lebih lagi kata-katanya yang tak berujung seperti rel kereta api.... haish!! Sepertinya nasib buruk memang sedang menimpaku.." gerutu Lee Sang Hoon panjang lebar.

Manajer Lee Sang Hoon hanya tertawa bahagia mendengar temannya ini menderita.

"Dasar orang tak berempati! Temannya susah malah diejekin, bukannya di supportin atau dibantu gitu!" Kata Lee Sang Hoon marah.

"Oh support? Oke nih supportnya..... semangat ya Sang Hoon! Kamu harus kuat dan tabah mendengar pelajaran sejarah PD Gong. Hwaiting!!" Kata manajer Lee Sang Hoon menahan tawa, lalu menambahkan "ya itu support dariku.... sebenernya bukan support sih... tapi lebih ke kata sindiran, dan untuk masalahmu.... itu kan masalahmu, pecahkanlah sendiri Lee Sang Hoon yang pandai dan pintar... hahahaaaha."

"Yaish!! Hmph.... eottokeee!!!" Teriak Lee Sang Hoon sambil mengacak rambutnya frustasi.
Manajer Lee Sang Hoon hanya tersenyum acuh dan menambah kecepatan berkendaranya menuju ke tempat latihan vokal.

Hai!!!hai!! Welcome back to my story!! Gimana ceritanya? Anehkah? Author bingung gimana cara menceritakannya dan bahasanya udah author buat seringan dan sesimpel mungkin. Semoga readers tidak bingung dan doakan author agar tidak terkena Writer Block.. oke...
Oh iya... jangan lupa juga vote dan commentnya ya... ngomong-ngomong chap ini mencapai 1000 kata loh! Oke sampai disini dulu ya... bye! Bye!!
사랑헤!( saranghe!)




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STRANGE WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang