MFL - Chapter 5

234 31 2
                                    


   Pagi ini Joon Pyo berniat menemui Joon Soo yang masih terbaring koma selama 4 bulan terakhir, ia tak tahu pasti kenapa Joon Soo selaku ayahnya tiba tiba bisa mengalami nasib seburuk ini. Mungkin semuanya ada hubunga dengan dirinya yang mulai mengigat kembali semua yang telah terjadi 18 tahun yang lalu, walaupun tidak semuanya yang diingatnya, tapi Joon Pyo yakin orang yang telah membuat  Joon Soo seperti ini pasti adalah orang yang menculiknya dulu saat masih kecil.

Joon Pyo tiba dirumah sakit dan segera menuju kamar inap tempat  Joon  Soo dirawat, ia begitu sedih saat harus melihat  aboji nya dengan kondisi yang memprihatinkan. Joon Pyo terduduk dikursi depan kamar inap Joon Soo dengan lemas dan lesu, ia tak tahu harus bagaimana lagi menghadapi semuanya. Tiba tiba dokter  Kang keluar dari ruangan tempat  Joon Soo dirawat. Joon Pyo tidak diam saja, ia langsung menanyakan bagaimana kondisi Joon Soo saat ini.

"Kondisi appa mu benar benar memprihatinkan, aku tak tahu sampai berapa lama ia akan bertahan dengan semua alat itu." ucap dokter Kang terdengar sangat prihatin. " hanya keajaiban yang akan menyelamatkan nyawanya. Teruslah berdo'a dan tetap bersabar."

Joon Pyo yang mendengar hal itu merasa benar benar sedih dan kecewa, semua terjadi karena dirinya tidak bisa melindungi ayahnnya dari orang sialan itu.
Seandainya waktu bisa diputar ulang, mungkin Joon Pyo akan langsung kembali dan memperbaiki semuanya.

Disisi lain, Eunha yang tengah sibuk dengan ponselnya tak mrnyadari kehadiran Yerin yang kini sedang menatapnya dari ambang pintu. Merasa diabaikan Yerin segera mrlangkah masuk sambil melipat kedua tanganya sebatas dada.

"Bagaimana perasaanmu semalam, kudengar kau berkencan dengan Taehyung." ucap Yerin  yang memecah konsentrasi Eunha dari ponselnya.

Eunha memandang Yerin dengan tatapan tak mengerti sekaligus kesal, bagaimanapun kini Yerin sedang mengolok oloknya.  "Apa maksudmu eonni? Aku tidak berkencan denganya, aku hanya tidak sengaja bertemu denganya di bioskop kemarin, dan mana mungkin seorang CEO terkenal mau berkencan denganku, apa dia tidak malu?" balas Eunha agak kesal karena Yerin selalu bicara yang tidak tidak. "kenapa kau bertanya seperti itu? Apa kau menyukainya?"

"Sudahlah, apa kau tidak bekerja hari ini?" tanya Yerin yang sepertinya mengubah topik pembicaraan.

"Ani." jawab Eunha singkat.

"Ayo sarapan eomma dan appa sudah menunggu!" perintah Yerin. Eunha hanya menganggukan kepala lalu nengekor tepat di belakang Yerin.

Setelah selesai sarapan Eunha ingin meminta bantuan pada Joon Pyo untuk melatihnya menghadapi interview besok lusa. Ia berharap Joon Pyo mau membantunya. Kemudian Eunha beranjak dari duduknya dan minta izin pada Ny. Jung bahwa ia akan menemui Joon Pyo dan membawa makanan untuknya.

Sesampainya didepan pintu rumah Joon Pyo, Eunha mengetuk pintu dan berteriak memangil namanya. Tapi setelah beberapa kali meneriakinya tidak ada jawaban sama sekali.

"Apa dia sudah berangkat kerja?masa ia pergi sepagi ini? Apa boleh buat, mungkin aku harus menunggunya kembali." gumam Eunha kemudian pergi.

"Kemana anak itu pergi? Ck, dia bahkan tak pernah menghargai usahaku. Awas saja jika dia minta makan, akan ku kasih daging tikus!" maki Eunha kemudian mulai menghentakan kakinya disetiap anak tangga menuju kedapur rumahnya.

13.34 KST

  Eunha yang tengah menunggu Joon Pyo didepan minimarket, tak sengaja melihatnya sedang berdiri disebrang jalan sambil melambaikan tangannya. Sekilas Eunha mengernyit bingung saat tahu lambaian itu ditujukan padanya. Tanpa ambil pusing, Eunha segera menghampiri Joon Pyo dengan senyuman cerianya.

"Baru pulang, ya
Sini kubawakan tasmu." ucap Eunha sebaik mungkin. Joon Pyo yang tidak mengerti dengan sikap Eunha hari ini hanya mengernyitkan dahinya.

"Ada apa denganmu? Perhatian sekali, pasti ada maunya, ia kan?" tanya Joon Pyo menebak nebak. Eunha hanya tersenyum kemudian segera mengajak Joon Pyo pergi.

"kajja!" ucapnya kemudian berjalan lebih dulu, dengan senyuman miring, Joon Pyo mengikutinya.

Sesampainya didepan rumah Joon Pyo Eunha memberikan tasnya lalu pergi begitu saja. Selang 10 menit Eunha kembali datang dan membawakanya segelas jus jeruk.

"Joon Pyo!"teriak Eunha saat berada dihadapan pintu rumah Joon Pyo.

"Masuklah!" teriak Joon Pyo dari dalam. Tanpa menunggu lagi, Eunha segera masuk dan menghampiri Joon Pyo yang tengah bersantai diatas sofa.

"Ini kubawakan untukmu." ucap Eunha seraya menyodorkan segelas jus jeruk yang ia bawa.

"Wah, kau baik sekali hari ini, pasti ada sesuatu, ia kan?" tanya Joon Pyo yang sudah bisa menebaknya.

"Apa kau mau membantuku menghadapi interview dengan memberikan beberapa pertanyaan?" tanya Eunha dengan suara andalanya.

"Baiklah dengan senang hati." ucap Joon Pyo. Saking semangatnya, Joon Pyo selalu mengajukan pertanyaan pertanyaan dengan kejam pada Eunha dan membuatnya meledak ledak, tak terima atas hinaan yang Joon Pyo lontarkan.
Pertama Joon Pyo meyinggung nilai sekolah Eunha yang jelek, lalu Joon pyo menyerangnya saat Eunha membela diri.

"Seharusnya kau tak perlu bekerja paruh waktu terlalu banyak, kau bisa mengajukan beasiswa. Tapi aku tahu, kau tidak bisa mendapatkanya karena kau sebenarnya bodoh." ucap Joon Pyo sambil menekankan kata bodoh.

Eunha yang sedari tadi berusaha menahan emosinya, kini sudah tidak bisa menahanya lebih lama lagi. Tiba tiba Eunha berdiri dan mencekik leher Joon Pyo sampai membuatnya kesulitan bernapas.

"Rasakan kau!!" ucap Eunha marah.

"Eun-ha...A-apa...Ya-ng...K-kau...La-ku-kan?"ucap Joon Pyo dengan susah payah, dan itu membuat Eunha tersadar atas tindakannya. Kemudian Eunha melepaskan tanganya dan menunduk minta maaf.

"Kau!!.....Apakah kau akan melakukan ini saat interview yang sesungguhnya?" tegur Joon Pyo pada Eunha.

"A-aku minta maaf." sesal Eunha sambil tertunduk lalu segera keluar dari rumah Joon Pyo.

"Eunha, aku lupa memberikan uang depositnya padamu." teriak Joon Pyo sebelum Eunha melangkah turun lebih jauh.

"Lupakan saja." respon Eunha lalu segera turun.

~~~~

Eunha berniat menemui Joon Pyo di atas, saat Eunha menaiki anak tangga ia berpapasan dengan Joon Pyo yang berpakaian rapi.

"Malam malam kau mau kemana?" tanya Joon Pyo yang sudah memakai pakaian rapi.

"Kau sendiri ingin pergi kemana?"Eunha balik bertanya.

"Aku mau pergi kerumah sakit."

"Siapa yang sakit? Apa aku boleh ikut?"

"Aboji ku, kajja." balas Joon Pyo kemudian menarik pergelangan tangan Eunha. Lalu Joon Pyo membukakan pintu mobil untuk Eunha dan segera berangkat.

Sesampainya dirumah sakit Eunha sangat terkejut melihat keadaan ayahnya Joon Soo yang sedang terbaring lemah.

"Sudah berapa lama appamu seperti ini?" tanya Eunha penasaran sekaligus sedih.

"Empat bulan. Sudahlah ayo kita pulang." ajak Joon Pyo.

"Eh? Bukankah kita baru sampai, kenapa harus pulang secepat ini?" tanya Eunha bingung.

"Aku kesini hanya untuk memastikan keadaanya, dia baik baik saja." ucap Joon Pyo meyakinkan Eunha, lagi pula ini sudah malam rasanya tidak baik membawa seorang gadis malam malam begini. kemudian mereka keluar dari rumah sakit dan segera pulang.

Continue.

Typo nya maafin ya😊

My Frist LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang