MFL - Chapter 14

123 21 2
                                    

  Eunha membuka pintu rumahnya dengan malas, hari ini adalah hari paling menyebalkan yang pernah Eunha jalani selama bekerja. Bagaimana tidak dia disuruh membuat desain arsitektur sebuah rumah yang akan dibangun dikawasan perumahan elit dikota Seoul. Bukannya tidak mau membuat desain arsitektur itu, hanya saja ia kurang berbakat dalam membuat desain sebuah rumah. Eunha pikir ia akan menyerahkan tugas ini pada pada temanya yang bernama Kim Umji dia begitu hebat dalam mendesain sebuah rumah atau mungkin berbagai gaun yang indah, jadi apa salahnya jika tugas ini diberikan pada Umji.

"Chagia, ada apa denganmu?" tanya Ny, Jung saat melihat wajah lesu anaknya itu.

"Tidak ada eomma, aku akan langsung tidur saja."jawab Eunha masih dengan wajah lesunya.

"Baiklah, selamat malam chagia, mimpi indah."ucap Ny. jung kemudian berlalu begitu saja.

Tanpa menunggu lagi Eunha segera melangkahkan kakinya menelusuri anak tangga. Begitu sampai didepan pintu kamarnya ia langsung membukanya kemudian menghempaskan tubuh mungilnya keatas matras yang cukup empuk.

Eunha yang teringat akan pekerjaanya tadi langsung merongoh ponselnya dari dalam tas kemudian segera menghubungi Umji, dan berharap dia mau menerima tawaranya.

"Yeobaseyo, Eunha-ya. Ada apa?"ucap Umji dari sebrang sana.

"Apa kau mau menggantikanku?ah, maksudnya, aku tadi diberikan tugas membuat desain arsitektur sebuah rumah, karena aku belum terlalu mahir jadi aku berniat menyerahkan tugas ini pada mu, apa kau mau?"

"Ah, a-aku mau, tapi bukankah itu tugas yang penting dan kau bisa mendapatkan uang yang sangat banyak. Jadi jika kau menyerahkan tugas ini padaku mungkin....."

"Aku tak peduli, jadi apa kau mau menggantikanku?"

"Ne, aku mau."

"Ah, gomawo. Kalau begitu sampai jumpa."ucap Eunha senang, kemudian mematikan ponselnya dan segera beranjak tidur.

-------

Joon Pyo yang tengah asik bercanda gurau dengan kedua sahabatnya kini dikejutkan oleh kehadiran Taehyung dihadapanya, Joon Pyo hanya menatapnya bigung.

"Teahyung ada apa, kenapa kau ada disini?"Tanya Joon Pyo membuka pembicaraan.

"Aku, ingin mengakui semuanya. Dan tentang ahjussi ku itu..."

"Aku sudah mengetahui semua tentang Seok Tae Chol ."potong Joon Pyo.

"Sebenarnya aku..... Aku yang telah memberi tahunya tentang appa mu waktu itu. Aku melakukan itu karena aku tidak tahu harus melakukan apa, jika saja dulu aku mengatakan semuanya padamu mungkin keluargaku yang akan jadi taruhanya."ucap Taehyung sambil menundukkan kepalanya."mianhae, Joon Pyo-ssi."

"Tidak masalah, aku tidak keberatan dengamu yang memberitahukan keadaan appa ku yang telah membaik kepada Seok tae Chol. karena mungkin jika aku yang ada diposisimu aku juga akan melakukan hal yang Sama."ucap Joon Pyo kemudian tersenyum. Taehyung yang mendengar itu langsung memeluk teman baiknya.

"Terimakasih, Jeon jungkook."ucap Taehyung terharu.

"Sudahlah hyung, kau tak perlu memikirkanya lagi."

Taehyung benar benar merasa sangat bersalah pada Joon Pyo, seharusnya ia tidak melakukan semua ini.

"Sekarang aku sudah tidak peduli lagi dengan keluargaku, terserah padamu ingin memasukan mereka kedalam penjara atau tidak. Aku benar benar tak peduli."ucap Taehyung lirih. Dengan cepat Joon Pyo menepuk bahunya mencoba untuk menenangkannya. Menurutnya memasukan Seok Tae Chol kepenjara tidak ada gunanya, ia ingin memberikan kesempatan terakhir untuknya terlebih dahulu.

My Frist LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang