MFL - Chapter 20

134 17 0
                                    

   Berkali kali Jungkook mencoba menghubungi Eunha, namun dari semua panggilan yang ia lakukan, tidak satupun yang dijawab. Sebenarnya kemana Eunha?dan kenapa handphone nya tidak aktif dalam situasi sepenting ini?

"Mungkin dia tidak akan datang.  Sudahlah, ayo kita masuk, penerbangannya akan dimulai 20 menit lagi." perintah Han ahjumma sambil sesekali menepuk pundak Jungkook.

Jungkook menggelengkan kepalanya kuat. "Tidak, pasti sebentar lagi Eunha datang. Aku akan menunggunya disini, jadi ahjumma dan appa duluan saja, aku akan menyusul nanti." tolak Jungkook. Han ahjumma menghembuskan nafasnya pasrah, dan kembali duduk ditempatnya semula.

Sedangkan disisi lain, Eunha tengah lari tergesa gesa sambil menyeret kopernya untuk sampai dihalte bis agar tidak terlambat menemui Jungkook yang kemungkinan besar sedang menunggunnya.

Eunha berlari sambil merutuki dirinya sendiri yang mematikan handphone nya tadi malam dan semua telepon dari Jungkook terabaikan. Pagi tadi saat Eunha menyalakan kembali handphone nya terdapat 20 panggilan dari Jungkook. Sungguh sangat bodoh, bagaimana jika Jungkook akan meninggalkannya?

Eunha sampai dihalte dan duduk untuk sekedar menghilangkan rasa lelahnya yang sudah menjadi jadi. Eunha kini membuka handphone nya dan berniat menghubungi Jungkook.

"Eunha, kau dimana?" tanya Jungkook dengan nada suara yang cemas.

"Aku sedang menunggu bis, bagaimana ini? Apa penerbangannya sebentar lagi?"  tanya Eunha yang tak luput dari rasa takut.

"20 menit lagi, cepatlah!"

"Baiklah, aku akan berusaha." ucap Eunha kemudian memutuskan sambungan telepon nya.

Tak lama menunggu, akhirnya bis datang. Eunha langsung naik ketika pintu baru saja terbuka ,ia sudah tak ingin membuang waktunya lagi. Karena tidak ada penumpang lain, maka bis langsung melaju dijalan raya dengan kecepatan standar. Jika saja ini adalah taksi, mungkin Eunha akan menyuruhnya melaju lebih cepat lagi.

Eunha melihat waktu yang tertera dilayar handphone nya yang telah menunjukkan pukul 07:34. Tinggal enam belas menit lagi pesawatnya akan terbang, jika Eunha terlambat satu menit saja maka musnahlah harapanya untuk hidup di Amerika bersama Jungkook.

Ditengah keresahanya, tiba tiba handphone nya berdering, tanpa melihat siapa nama penelepon Eunha langsung mengangkatnya.

"Eunha, dimana kau? Enam belas menit lagi pesawat akan meninggalkan bandara." suara cemas Jungkook membuat Eunha samakin takut, dan khawatir akan datang terlambat.

"Aku sudah ada di bis dan sedang menujun kesana. Tunggu aku kook-ah! Aku akan segera sampai." respon Eunha dengan kecemasan yang sudah mendominasi.

Jungkook memutuskan sambungan telepon nya, dan mulai menunggu lagi. Han ahjumma yang menyadari waktu penerbangan sebentar lagi,langsung mengajak Jungkook untuk segera naik kedalam pesawat dan meninggalkan Eunha. Namun Jungkook kembali menolak dan tetap pada pendirianya. Dan lagi, Han Ahjumma hanya bisa bersabar atas penolakan Jungkook yang kesekian kalinya.

Enam menit lagi pesawat akan meninggalkan bandara, namun Eunha belum juga datang. Satu hal yang membuat Jungkook pusing adalah pemberitahuan untuk segera menaiki pesawat, sekilas Jungkook melihat kearah Joon Soo yang sudah sepeti mayat, Jungkook tak punya pilihan lain selain segera masuk kedalam pesawat, dan menunggu Eunha disana.

"Maafkan aku Eunha." gumam Jungkook, kemudian segera mendorong kursi roda Joon Soo kedalam pesawat.

Eunha sampai dibandara tepat dua menit sebelum pesawat meninggalkan bandara. Eunha berlari mencari Jungkook sambil berteriak memanggil namanya, namun ia sama sekali tidak menemukanya. Hanya satu kemungkinan yang Eunha pikirkan saat ini, bahwa Jungkook telah pergi meninggalkannya sendiri.

Setetes air mata lolos dari pelupuk matanya yang kemudian disusul tetesan tetesan lain yang kini berjatuhan dan membasahi pipi mulusnya. Eunha tak menyangka jika Jungkook akan meninggalkannya seperti ini, Eunha merasa telah dibodohi karena percaya pada perkataan Jungkook. Eunha menangis sejadi jadinya sambil terduduk dilantai dan menjadi bahan tontonan orang yang berlalu lalang melewatinya. Namun Eunha tak memikirkan hal itu, ia hanya memikirkan Jungkook yang meninggalkannya sendirian seperti ini.

"Kau membohongiku."

Continued.
 

Pendek banget yaampunn :'v

My Frist LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang