MFL - Chapter 9

145 23 0
                                    

 Sesampainya  Joon Pyo dan Eunha di depan rumah, tiba tiba ponsel Joon Pyo bergetar manandakan ada telepon masuk dengan cepat ia melihatnya dan segera mengangkatnya.

"Yeobaseyo."

"......."

"Benarkah? Baiklah, aku akan segera kesana."

Dengan cepat Joon Pyo menutup sambungan teleponnya dan menatap Eunha bahagia.

"Ada apa?" tanya Eunha bingung.

"Kau tahu?Appa ku sudah sadar, aku akan langsung pergi ke rumah sakit."ucap Joon Pyo dengan raut wajah yang sangat bahagia. Siapa juga yang tidak bahagia ketika mendengar kabar baik seperti ini?
Eunha tersenyum bahagia saat mendengar kabar itu kemudian Eunha meraih tangan Joon Pyo dan meloncat loncat histeris. Begitupun dengan Joon Pyo, mereka terlihat seperti bocah. Eunha yang tersadar langsung melepaskan tangan Joon Pyo dan tertunduk malu.

"Kenapa berhenti?"Tanya Joon Pyo dengan suara khas miliknya.

"Eh? K-kau kan harus pergi menemui Appa mu, apa kau lupa?"Eunha balik bertanya.

"Oh, baiklah aku pergi dulu, sampai jumpa."pamit Joon Pyo kemudian masuk ke dalam mobilnya. Tak disangaka ia melambaikan tangannya pada Eunha kemudian ia mulai melesat dan pergi menjauh.

Sesampainya Joon Pyo dirumah sakit, ia langsung berlari menuju kamar inap Joon Soo. Tak sampai lima menit ia sudah sampai didepan pintu dan mulai melangkah masuk. Joon Pyo menanggapi appa nya yang masih terbaring lemah, tapi setidaknya ia telah sadarkan diri.

"Appa." panggil Joon Pyo lirih. Joon Soo yang mendengar suara Joon Pyo, langsung menatap ke sumber suara. Joon Soo tersenyum penuh arti saat melihat Joon Pyo berdiri disampingnya.

"Jo-Joon.....P-yo..."

"Tidak tidak, appa belum boleh bicara, kondisi appa masih sangat lemah."ucap Joon Pyo cepat, kemudian Joon Soo meneteskan air matanya, sepertinya ia begitu ingin bicara kepada Joon Pyo. Tak peduli dengan kata kata Joon Pyo,Joon Soo akhirnya berbicara dengan suara lemahnya.

"J-joon...Pyo, sebenarnya ada yang ingin appa sampaikan waktu itu, appa ingin menceritakan semuanya sebelum terlambat, appa tidak ingin membuatmu menderita. K-kau... Ingat waktu aku mengajakmu bertemu ditaman? Aku ingin mengatakan semua rahasia ini padamu, sekarang dengarkan aku baik baik, sebenarnya k-kau adalah pewaris perusaan Star Group, waktu itu aku menemukanmu dihalaman rumahku dengan keadaan yang sangat buruk kemudian aku langsung membawamu kerumah sakit dan pada saat itu pula aku menganggatmu sebagai anakku, saat itu dokter bilang kau hilang ingatan. Aku sangat mengenalmu aku tahu siapa dirimu sebenarnya, kau adalah seorang cucu dari Ny. Nam, pemilik perusaan Star Group. Aku sengaja merahasiakan ini darimu karena aku tak ingin kehilangan dirimu, maafkan aku. Aku menyesal, aku tak tahu jika akhirnya akan seperti ini, maafkan aku."jelas Joon Soo dan mulai mengeluarkan air matanya.

Kemudian Joon Pyo ingat dengan pin berlogo Star Group yang ia temukan ditangan Joon Soo saat ia tergetak tak sadarkan diri ditaman.

"Tunggu, bukankah pewaris perusahaan Star Group adalah Taehyung?" tanya Joon Pyo tak percaya.

"Sebenarnya......"

"Tuan, pasien masih belum bisa diajak bicara, jadi tolong biarkan dia beristirahat untuk beberapa hari kedepan."potong seorang perawat yang tiba tiba masuk. Joon Pyo hanya menganggukan kepalanya dan berjalan keluar.

"Aku akan menemuimu besok, beristirahatlah." ucap Joon Pyo kemudian pergi.

~~~~

"Ah, Taehyung bagaimana kabarmu?"tanya seorang pria paruh baya.

"Aku sudah lebih baik ahjussi, oya bagaimana keadaan Star Group sekarang?"tanya Taehyung.

"Sudahlah, banyak orang yang mengurusnya, jadi apakah kau mau membantuku?"tanya direktur Seok. Taehyung yang mendengar itu tersenyum.

"Jadi, apakah kau membenci Joon Pyo, setelah apa yang telah ia lakukan padamu?"tanya direktur Seok."apa kau sudah tahu siapa Joon Pyo sebenarnya?" tanya direktur Seok sambil menatap Taehyung meremahkan.

Taehyung mengangguk."Dia adalah anak yang diculik 18 tahun lalu,"ucap Taehyung dengan yakin.

"Kau benar, kau ingin tau siapa yang menculiknya? Aku, akulah orang yang melakukan semua itu. Kau tahu kenapa aku melakukan itu?"

Taehyung sangat terkejut saat mendengar ungkapan itu, ia benar benar tidak percaya. Untuk apa pamanya melakukan semua ini?

"Jangan bingung seperti itu, aku melakukan semua ini hanya untukmu, aku ingin kau yang menjadi pewaris perusahaan Star Group, apa kau mau membantuku menyingkirkan Joon Pyo?" tanya direktur Seok dengan senyuman devil miliknya.Taehyung terlihat sedang berfikir keras, bagaimana jika nanti ia tidak menuruti keinginan pamanya?Dan jika Dia membantu Joon Pyo temanya keluarganya akan menjadi hancur? Ia terus berpikir untuk menjawab pertanyaan dari pamanya.

Seluluh menit berlalu, Taehyung masih terlihat berpikir, dan tanpa di sangka ia mengangguk,  menyetujui untuk membantu pamanya. Direktur Seok tersenyum bangga saat mendapatkan persetujuan dari Taehyung, kemudian dirwktur Seok menyuruh Taehyung untuk menghilangkan bukti bukti tentang semua kebenaran itu. Termasuk juga Joon Soo.

Malam ini Yerin sedang menunggu Taehyung ditempat yang telah mereka janjikan kemarin dengan muram. Yerin yang mulai lelah menunggu Taehyung akhirnya memesan makanan yang kebetulan perutnya sudah sangat kelaparan, karena ia belum makan sejak tadi siang.

Waktu sudah menunjukan angka 11:37, ini sudah sangat larut untuk bertemu.

"Sebenarnya kemana Taehyung?Kenapa jam segini belum sampai juga? Apa mungkin dia lupa? Tapi aku akan tetap menunggunya."ucap Yerin yang sudah sangat lelah menunggu. Bagaimana ia tidak lelah?Dia datang kerestoran pukul delapan malam tadi, hampir tiga setengah jam lebih dia menunggu.

Yerin yang sudah sangat kesal dan lelah mencoba untuk menghubungi Taehyung, tapi hasilnya nihil, ini benar benar diluar dugaan Yerin.

"Permisi, sebentar lagi kami akan tutup, anda sebaiknya segera pulang."ucap seorang pramusaji dengan sopan. Yerin hanya mengangguk kecewa, dan segera beranjak pergi.

"Bagaimana Taehyung bisa lupa?apa karena Eunha?Tapi itu tidak mungkin, Eunha tak mungkin seperti itu."

Yerin melangkahkahkan kakinya dengan rasa kecewa terhadap Taehyung yang tidak menepati janjinya itu. Yerin merasa bahwa dirinya telah dibohongi oleh sosok yang sangat ia cintai, siapa lagi kalau bukan Taehyung. Yerin ingin sekali menangis tapi ia terus menahanya, takut jika nanti Eunha menanyakan kenapa ia menangis.

Sesampainya Yerin dirumah ia menanggapi Eunha yang sedang senyam senyum sendiri sambil memengang ponselnya, yang mungkin sedang berkirim pesan dengan Joon Pyo. Eunha yang menyadari kedatangan kakanya langsung berhenti tersenyum, takut jika kakaknya Yerin salah paham dan menuduh yang tidak tidak.

"Eunha, kenapa kau belum tidur?ini sudah sangat malam, ayo tidur sana."ucap Yerin kemudian duduk disebelah Eunha.

"Tidak, aku belum mengantuk."tolak Eunha cepat."huh, bagaimana keadaan Taehyung saat ini, ya?Aku benar benar mengkhawatirkanya."

"Apa?!Taehyung?ada apa denganya?"ucap Yerin kaget kemudian menatap Eunha lekat lekat. Seperti menyuruh Eunha untuk menjelaskan semuanya. Eunha tertunduk dan mulai menjelaskan apa yang telah terjadi pada Taehyung. Eunha masih merasa bersalah akan hal itu, jika bukan karena dirinya Taehyung tidak akan terluka seperti saat ini.

"Apa? Aku harus menemuinya sekarang."ucap Yerin lalu berdiri.

"Jangan, ini sudah tengah malam, kalau eonni ingin menjenguknya besok saja aku juga akan kesana bersama Joon Pyo."cegah Eunha cepat. Kemudian Yerin menurut dan memilih untuk masuk kekamarnya. Eunha juga berniat untuk tidur jika saja Joon Pyo tidak mengirimkan pesan terus menerus kepadanya. Tanpa pikir panjang Eunha langsung mematikan ponselnya lalu bergegas untuk tidur.

" Semoga kau cepat sembuh, Taegyung."

Continue.

Kalo banyak typo bertebaran maafin......😊😊

Sekian.....😊

My Frist LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang