MFL - Chapter 12

120 20 0
                                    


  "Itu adalah...... Seok Tae Chol, ternyata dugaanku selama ini benar!!" kaget Joon Pyo, Namjoon yang juga mengenal direktur Seok sebagai teman ayahnya juga sangat terkejut bahkan ia tidak menyangkanya sama sekali direktur Seok yang ia kenal selama ini selalu bersikap sangat baik bahkan sangat penyayang akan melakukan hal semacam itu.

"Aku tak menyangka dibalik semua kabaikanya itu tersimpan begitu besar kejahatan..." ucap Namjoon sambil terus menatap kearah komputer yang sedang menampilkan rekaman pembunuhan Joon Soo."tunggu, jika direktur Seok yang membunuh appa mu, itu artinya dialah yang menculikmu delapan belas tahun lalu."

"Ya, aku sudah menduganya, sejak beberapa hari lalu ia datang kerumah sakit ini." ucap Joon Pyo seyakin yakinya."baiklah kita simpan rekaman yang ini"

Tiga puluh menit berlalu akhirnya Joon Pyo dan Namjoon keluar dari ruangan itu dan sudah cukup mendapatkan bukti tentang pembunuhan appanya, kini mereka tengah berjalan untuk menemui Eunha. Joon Pyo berencana tidak akan menggungkapkan ini terlebih dahulu kepada Eunha ataupun pihak yang berwajib ia ingin mengetahui terlebih dahulu siapa yang memberikanya informasi tentang Joon Soo pada direktur Seok, walaupun sebenarnya Joon Pyo sendiri masih menebak nebak siapa orang itu.

"Eunha-ya, ayo kita pulang ini sudah sore!" perintah Joon Pyo, Eunha hanya menggangguk pelan lalu segera beranjak dari kursinya.

"Hyung, kutitipkan appa ku padamu!" ucap Joon Pyo sebelum pergi dari hadapanya.

"Ne, aku mengerti." respon Namjoon seraya menepuk bahu Joon Pyo, Joon Pyo hanya mengganggukan kepalanya singkat kemudian dia pergi dari hadapan Namjoon dan diikuti oleh Eunha.

Keheningan menyelimuti perjalanan pulang mereka, Joon Pyo tidak berkata apapun begitupun dengan Eunha. Lama kelamaan Eunha yang merasa canggung terhadap keheningan ini akhirnya membuka mulutnya dan mulai bertanya tanya pada Joon Pyo.

"A-apa... Yang terjadi?"tanya Eunha yang masih diliputi rasa canggungnya. Joon Pyo hanya meresponya dengan menggelengkan kepalanya singkat.

"Apa kau punya waktu luang nanti malam?" tanya Joon Pyo memecah keheningan diantara mereka.

"Ne, ada apa?" tanya Eunha seraya memandangi wajah tampan pria disebelahnya.

"Bisakah kita bertemu ditaman jam delapan nanti?" tanya Joon Pyo lagi.

"Kurasa aku bisa." jawab Eunha singkat kemudian mobil milik Joon Pyo berhenti tepat dihadapan minimarket tempat Jimin bekerja. Joon Pyo langsung keluar dan diikuti oleh Eunha, mereka memasuki minimarket itu dan berkeliling sebentar untuk mencari sesuatu yang akan menjadi makan malam mereka.

Tiba tiba Eunha teringat akan desain pasta yang ia buat tiga minggu lalu, kemudian ia berniat mengajak Joon Pyo pergi membelinya.

"Aku ingin pasta, bisakah kita membelinya?" tanya Eunha penuh harap, langsung saja Joon Pyo mengganggukan kepalanya kemudian segera berjalan menuju tempat pasta dan mie. Mereka memilih milih pasta terlebih dahulu Joon Pyo sudah memilihkanya beberapa pasta yang terkenal cukup lezat tapi Eunha selalu menolaknya. Hingga pada akhirnya mereka sampai pada rak yang dipenuhi pasta dengan kotak bergambarkan seorang perempuan dan seorang laki laki, kemudian Eunha memandangnya sambil tersenyum ria.

"Apa kau melihatnya?" tanya Eunha sambil melontarkan senyuman paling manis yang ia punya.

"Melihat apa?" Joon Pyo malah balik bertanya dengan tatapan yang bingung.

"Sudahlah, ayo kita pulang saja, aku sudah tidak mau lagi makan pasta." ucap Eunha kecewa kemudian berjalan didepan Joon Pyo, setelah lama melihat lihat kotak pasta berwarna biru itu akhirnya Joon Pyo menyadari bahwa disana ada karakter seorang perempuan dan laki laki.

"Eunha, apakah karakter itu adalah kau dan aku?" tanya Joon Pyo tiba tiba. Eunha yang mendengar itu langsung menghentikan langkahnya dan berbalik menghampiri Joon Pyo kemudian tersenyum penuh arti.

"Kau tahu? Itu adalah desain yang aku buat tiga minggu yang lalu. Apa kau suka?" tanya Eunha penuh kegembiraan, Joon Pyo hanya tersenyum simpul, kemudian mengambil dua kotak pasta berkarakter dirinya sendiri, lalu segera membayarnya pada Jimin.

Sekitar pukul delapan malam Eunha telah berada ditaman dan sedang menunggu kedatangan Joon Pyo, Eunha sengaja tidak pergi keruang atap dan menemuinya, karena Eunha tahu Joon Pyo sedang tidak ada dirumah.

Tiga luluh menit berlalu, Eunha masih tetap setia menunggu kedatangan Joon Pyo, walau sebenarnya Eunha sudah merasa bosan duduk sendirian ditaman yang semakin malam menjadi semakin sepi. Eunha mengambil ponselnya kemudian berniat untuk menelepon Joon Pyo, namun hasilnya nihil, sudah beberapa kali Eunha mencoba untuk meneleponya tapi selalu saja tidak aktif, entah sedang apa pria satu ini.

"Aku akan menunggunya mungkin tiga puluh menit lagi." gumam Eunha dengan memasang wajah muramnya.

Tiga puluh menit kembali berlalu, tapi sayang hal yang dinanti nanti tidak kunjung datang. Kini Eunha sudah merasa sangat lelah, tapi Eunha masih berniat menunggu kedatanganya sekitar tiga puluh menit lagi.

Jarum jam sudah menunjukan angka 21:30, tepatnya pukul setengah sepuluh malam, tapi Joon Pyo tak kunjung datang Eunha memutuskan untuk kembali mencoba meneleponya dan hasilnya tetap nihil, tiba tiba ada yang menyentuh bahunya sontak Eunha terlonjak kaget lalu segera membalikan badan mencoba melihat seseorang yang kini menyentuh bahunya.

"Kenapa kau ada disini? Ini sudah malam, ayo pulang!" ucap seseorang dibelakang Eunha. Sesaat setelah Eunha membalikan badanya ia terkejut sekaligus senang melihat keberadaan Taehyung dihadapanya.

"Kapan kau keluar dari rumah sakit?" tanya Eunha tersenyum lebar. Bagaimanapun Taehyung adalah orang yang telah menyelamatkan nyawanya.

"Kemarin, kau belum menjawab pertanyaanku tadi." ucap Taehyung dengan wajah datarnya yang benar benar tampan, menurut Eunha.

"Aku,,,aku sedang menunggu Joon Pyo." respon Eunha yang tiba tiba memasang wajah muramnya."aku sudah menunggunya lebih dari satu setengah jam."

"Kau seharusnya tidak menunggunya, dia bukanlah Joon Pyo. Oya, bolehkah aku mengatakan sesuatu padamu?" tanya Taehyung penuh harap.

"A-apa maksudmu? Joon Pyo bukanlah Joon Pyo? Apa Joon Pyo memiliki saudara kembar?kenapa aku tidak tahu. Oh....Kau mau mengatakan apa?" tanya Eunha bingung.

"Saranghae Eunha-ya" ucap Taehyung sambil mendekatkan wajahnya.

Deg...

"A-apa maksudmu?"tanya Eunha terkejut.

"Aku mencintaimu sejak lama, apa kau mau menerimaku dalam hidupmu?"tanya Taehyung seraya memegang tangan Eunha dengan lembut.

"A-aku.... Aku.... Ti-tidak bisa, karena Yerin eonni sangat mencintaimu." tolak Eunha mentah mentah kemudian Taehyung melepaskan genggaman tanganya dari tangan Eunha.

"Benarkah?" tanya Taehyung dengan wajah kecewanya,  kemudian ia segera berlalu meninggalkan Eunha tanoa sepatah katapun. Eunha hanya menatapnya tidak percaya, bagaimana ini bisa terjadi? Tiba tiba ponsel Eunha bergetar dan membuat wanita itu tersadar, kemudian ia langsung merongoh ponselnya dari dalam tas kecil miliknya itu. Eunha melihat ponselnya yang menunjukkan ada pesan teks yang dikirim oleh Joon Pyo padanya, tanpa menunggu lagi Eunha langsung membukanya dan membacanya.

Joon Pyo

  "Eunha-ya, maaf aku tidak bisa datang, tiba tiba saja ada hal penting yang harus aku kerjakan. Aku benar benar minta maaf, semoga aku tidak mengecewakanmu."

Eunha kembali menyimpan ponselnya kedalam tas, kemudian berjalan meninggalkan taman. Tanpa Eunha sadari Joon Pyo tengah menperhatikanya sejak tadi, tepatnya saat Taehyung menyatakan cinta pada Eunha.

"Eunha-ya mianhae."

'Continue'

huhuhu....😭😭 Mianhae😭😭karena kelamaan update nya. Maklumlah, gak punya kuota hehehe😁...

Part ini Gaje yak?Aku tahu kok.😢

Oke,sekian terimakasih..😊

필나....😘😘

My Frist LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang