Jungkook terlihat murung saat ini karena dia masih memikirkan apa yang di katakan oleh jimin, dia mengacak kasar rambutnya dan sesekali menarik nafas panjang lalu membuangnya dengan kasar
“Hemmmmm....haaahhhhh jeon jungkook neo pabo, kenapa kau bisa sebodoh ini huh?” jungkook sedikit meninggikan suaranya, jungkook menjatuhkan dirinya keatas kasur dan dia membuka 2 kancing bajunya karena terasa sesak
“jim apakah kau bnar-benar marah padaku? Ahhh tapi tunggu kenapa aku begini? Aku sudah melakukan banyak naena(?) dengan yang lain dan sudah berselingkuh puluhan kali dan kalupun ketawan aku tidak perduli, tapi kenapa dengan jimin aku seperti ini? Yatuhan. Jatuh cintakah?” jungkook bergumam sendirian
Jungkook langsung mengambil handphonenya dan mengirim pesan ke jimin
‘jim kau dimana? Apa kau marah?’
2menit
‘jim kenapa tidak di balas? Kau benci denganku’
2 menit, 6 menit, 11menit tidak ada balasan apapun dari jimin
“baiklah jim tunggu aku, aku akan berusaha” jungkook langsung mengambil kunci motornya dan pergi kerumah jimin
............
“Saranghae jimmine”
Jimin tersentak karena perkataan taehyung, dia tidak mengira kalau taehyung juga menyukainya jimin hanya diam menatap mata taehyung, dia mencari kebohongan di mata taehyung tapi hasilnya nihil dia hanya melihat ketulusan di mata taehyung. Taehyung menatap hangat mata taehyung lalu dia mengeluarkan senyum kotaknya itu ke jimin
“jimmine kau tidak percaya? Eum aku tau kau sekarang sedang kaget dan bingung dengan perasaanmu kan? Aku harap kau jungkook belum sepenuhnya masuk di dalam hatimu” taehung tesenyum manis dan hanya mengacak-acak rambut jimin
“eumm maaf taetae tapi aku saat ini masih bingung dengan perasaan aku sendiri” jimin menunduk dan meremas-remas ujung bajunya
“hahahah gwenchana jimmine, aku akan menunggu dan mencoba membuatmu jatuh hati padaku” taehyung mencubit kedua pipi chubby jimin sambil menunjukan senyum manisnya.
“Aku hanya tidak ingin jungkook menyakiti hatimu jim” taehyung hanya berbicara dalam hati dan merangkul jimin
Tetttttt....tetttt....tetttt
“sia...”
“jimin kau ada di dalamkan? Aku tau kau ada dirumah, tolong buka dan berbicaralah sebentar denganku jim” jungkook berulang kali memencet bell dan mengetok pintu dengan keras
“Hey bro sabarlah sedikit.. kau” taehyung membukakan pintu untuk jungkook tapi omongan taehyung terpotong untuk yang kedua kalinya
“Jim aku ingin bicara padamu dengarkanlah, kau pasti sudah mendengar penjelasan taehyung kan? Tae kau sudah menjelaskan padanya kan?” jungkook mencengram bahu jimin sedikit kuat, jimin hanya menunduk dan mulai menetaskan air mata
“Aku baru kemarin pindah ke sekolah kalian dan bertemu kalian, rasanya aku bertemu teman-teman yang baik dan juga seru. Tapi kau jeon jungkook, kau mengubahku menjadi seperti sekarang ini dan kau menyakitiku juga haahh...” jimin menghela nafas.
“gomawo jugkook-ssi. Taetae bisakah kau katakan padanya untuk pergi dari rumahku sekarang? Aku tidak ingin bertemu dengannya sekarang” jmin berjalan lunglai ke arah kamarnya
“jim tungg..” langkah jungkook terhenti karna taehyung menghalanginya
“kookie-ah kau dengar perkataannya jimin barusankan? Pergilah sekarang, tunggu dia tenang dan temui dia lagi nanti kalau dia sudah tenang”
“Kau bicarakan yang sebenarnyakan? Tapi kenapa dia masih seperti itu? Kau yakin tidak ada yang kurang menjelaskannya kan tae?” jungkook menatap pintu kamar jimin dan taehyung bergantian
“Ya aku sudah mengatakannya semua jungkook ah, dan aku mau memberitahumu satu hal. Sepertinya racun bokongmu yang kau bicarakan setiap hari denganku itu sekarang aku sudah tertular dan aku menyukai jimin sejak dia masuk kelas kita. Aku baru menyadarinya sekarang. Maaf kookie-ah aku harap kita memperjuangkan perasaan kita secara adil, untuk sekarang kau pergilah dulu dan besok temui dia lagi”
taehyung menggenggam bahu jungkook dan dia merasakan tbuh jungkook bergetar saat ini, taehyung siap menerima pukulan atau tendangan dari jungkook sekarang“Haahh....?!”
Buaaaakkk....
Satu pukulan mendarat di rahang taehyung dengan keras
“Itu pukulan untukmu, itu hanya peringatan buatmu tae. Tapi aku senang kau jujur. Baiklah kita bersaing secara sehat, jaga jimin untuk saat ini dan kabari aku kalau dia sudah mau berbicara denganku. Aku pergi”
Blaaamm...
Jungkook menutup pintu dengan kasar (pintu rumah orang woy awas rusak)
...............
Jungkook menghidupkan musik dengan volume full dan membanting diri ke kasur dia hanya menatap langit-langit dengan pandangan kosong tapi di pikiran nya penuh dengan jimin bagaimana dia harus menjelaskan pada jimin?
Bagaimana dia harus mendapatkan jimin kembali?
Bagaimana supaya taehyung tidak jadi penghalang?
Bagaimana? Dan bagaimana?Pertanyaan itu terus muncul di benak jungkook, tapi dia tidak juga mendapat jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu, jungkook hanya membolak-balikan tubuhnya seraya ia berfikir
"Aarrrggghhhh.... noe pabo, jinja paboya" jungkook mengacak kasar dan sedikit menjambak rambutnya.
.............
Tok..tok..tok...
"Jiminie... jungkook sudah pergi, apa kau sedang ingin sendirian? Kalau iya, aku akan pulang," taehyung menunggu jawaban dari jimin dari balik pintu.
5 detik
10 detik
20 detik
Tidak ada jawaban sama sekali dari dalam kamar jimin
"Baiklah kalau begitu aku akan pulang, aku rasa kau butuh waktu untuk menyendiri saat ini, jangan lupa ganti perbanmu dan makan ne? Aku pulang"
Taehyung mengambil tas dan jaketnya tapi ketika dia membuka pintu rumah jimin langkahnya terhenti saat dia mendengar namanya di panggil"Taehyung-ah..."
Taehyung yang mendengar namanya di panggil dengan lembut itu spontan saja membalikan badannya dan melihat jimin sedang berdiri lesu dengan mata sipitnya yang semakin menyipit karena sembab(bengkak).
Taehyung dengan sigap langsung berjalan cepat menuju jimin yang sedang berdiri lesu dan langsung menarik namja mungil itu ke pelukannya
"Gwenchana jimin-ah gwenchana.. ada aku di sini, menangislah chim karna aku akan menghapus tangismu hari ini menjadi kebahagian untuk kedepannya" taehyung memeluk dan mengelus kepala jimin seraya sesekali menghapus air matanya.
"T...t..tae...k..kau.. hiks... bi..sakah..hiks..mene..ma..niku..hiks..malam..ini?"
"Ssshhhh... cup..cup.. chim, tanpa kau meminta pun aku tetap akan disini. Aku akan menjagamu" taehyung menatap mata jimin sambil menghapus air mata di kedua pipi jimin lalu menarik kembali namja mungil itu kepelukannya
'Mian kook, sepertinya aku benar-benar akan merebutnya darimu'
Aaaaaa kaliannnn readers akuuuu, aku bener2 minta maaf yaa karna telat banget updatenya😢😢😢 dan di pengumuman sebelumnya aku janji bakal update 2 kan? Tapi aku gak bisa nepatinnya😢😢😢
Karna lagi ada musibah akunya, sebelumnya yang laptop aku rusak dan setelah bener aku gak ada mood mau lanjut karna nenek aku tanggal 20 kemarin meninggal😭😭😭
Minta doanya yaa buat nenek aku😢Sekali lagi aku minta maaf yaa ke kalian~~~
Jangan lupa vometnya yaaa😊😊😊
Sider? Gojooo!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Friend
FanfictionGenre : Romance, Friendship, Humor(?) Cast : Jimin, Jungkook, Taehyung dan bakal bertambah lagi Warning : BL (Boys Love) Rating : NC 17 Note : Ini FF pertama author, jadi harap maklum kalau banyak salah urutan gak jelas dan tentunya author disini bu...