Innocent Friend 8

6.8K 461 44
                                    

Jimin membenahi diri di depan kaca, dia mengecek rambut, seragam dan sepatunya. Sempurna, penampilan jimin saat ini benar-benar sempurna ‘jimin-ah kau benar-benar sempurna’ jimin menatap pantulan dirinya di cermin dan mengeluarkan senyum manisnya. Dia siap berangkat sekolah sekarang.

Triiing....

‘Jim hari ini aku ketempatmu ya, ada yang mau aku sampaikan -KTHTampan-‘


‘Pulang sekolah langsung?’

‘Iya lah, kan gak taru rumah jim’

‘okay’

................

Jungkook bergegas menuju ruang kelas, jungkook langsung menghampiri jimin yang sedang berbincang dengan taehyung, sungjae dan sowon. Jungkook langsung menarik jimin keluar kelas dan menuju taman belakang.

“jungkook-ah lepaskan aku aki bisa berjalan sendiri” jimin menghempaskan tangan jungkook kasar

“jimin-ah,” jungkook memegang kedua bahu jimin dan dia sedikit membungkuk untuk menyamakan tinggi mereka. “aku ingin menjelaskan tenang apa yang di katakan taehyung kemarin di telfon”

“Huh? Menjelaskan? Aku tidak masalah dengan itu kookie-ah” jimin tersenyum tipis

“Ahh untunglah, aku khawatir kau akan marah padaku karena omongan taehyung kemarin” jungkook mengelus dadanya

“Untuk apa aku marah? Aku kan bukan siapa-siapamu,” jimin tersenyum lebar yang terlihat di paksakan. “mungkin kejadian kita waktu itu kau hanya menganggapku sebagai pemuas nafsu sajakan
? ahh sudahlah itu tidak penting bagimu, aku aka kembali kekelas. Bye”

jimin melambaikan tangannya dan tersenyum lebar alau hanya dipaksa tetapi dia harus tetap terlihat tegar bukan? Senyum itu langsung hilang setelah dia membalikan badan dan berubah menjadi linangan air mata.

Jungkook hanya terpaku diam disana, dia mengerti apa maksud perkataan jimin tadi. ‘jimin apa kau sekarang membenciku?’ jungkook berjalan ke kelas dengan lunglai, jungkook pun bingung kenapa dia seperti ini padahal dia telah melakukan itu beberapa kali dengan lelaki, bahkan dia terang-terangan bermain dengan lelaki baru di depan lelaki yang dia kencani semalam. (ngerti gak? Kok bahasaku acak-acakan)

.......

Jimin sedari tadi  hanya melamun, menatap papan tulis yang penuh coretan dengan kosong, lalu berulang kali membuang nafs dengan kasar, taehyung yang duduk di sebelahnya sedikit tidak nyama dengan hembusan nafas itu.

“jim sadarlah,” taehyung menyenggol sedikit badan jimin, tapi tidak ada respon dari jimin.

“hey jim..hey..hey jimin” taehyung sedikit menyentil kepala bagian samping jimin.

“Ahh iya saem?,” jimin sontak berdiri karena terkejut dengan sentilan taehyung, tapi sayang ya dia malah merespon terlalu berlebihan

“Park jimin kau kenapa? Aku tidak memanggilmu tapi kenapa kau?” saem memberhentikan pembahasan yang sedang di terangkannya tadi.

“Maafkan aku saem” jimin membungkook 90°

“Ahh sudahlah tidak apa-apa, kau fokuslah jim” saem melanjutkan pembicaraan yang tadi terpotong

“Hey kau kenapa jim?”

“Aku akan menceritakan padamu nanti tae, nanti kau jadi kerumahku kan?” jimin sedikit berbisik

“jadi, sepulang sekolah aku akan langsung”

.........

“Masuklah tae maaf rumahku selalu seperti ini, selalu sepi dan hening, akanya kalau ada teman berkunjung kerumah aku sangat senag” jimin membukakan pintu untuk taehyung

“Huahhh rumah sebesar ini hanya di tinggali kau saja?” taehyung terkejut dengan rumah besar jimin (sebenernya dia norak padahal rumah jimin B aja)

“Duduklah tae, kau ingin minum apa?” jimin berjalan kearah dapur

“Apa saja, asal itu dibuatkan olehmu jim” taehyung langsung menghidupkan tv dan merebahkan badannya ke sofa

“a..ah okay” deg jimin masih mengingat jawaban jungkook waktu dia menawarkan minuman ke jungkook ‘apa saja aku mau asalkan itu darimu jiminie sayang’ jimin kembali memasang wajah murung dan saat ini dia menatap lurus kedepan kosong.

Praaangggg!!

Jimin tidak sengaja menjatuhkan gelas yang di pegangnya karna dia menuangkan coklat panas yang terlalu penuh sehingga mengenai tangannya

“Aaaarrgghhh...” jimin langsung menuju washtafel untuk membasuh tangannya yang sedikit terbakar

“Jimmine kau tidak apa apa?,” taehyung langsung menghampiri jimin dan melihat tangannya ang terbakar.

“kenapa bisa begini? Kau seharusnya berhati-hati. Pergilah duduk di sofa sana, aku akan membereskan pecakan kacanya dan hati-hati melangkah atau kau akan terkena pecahannya. Taehyung dengan sigap langsung membersihkan pecahan kaca dan mengelap tumpahan coklat panas tadi.

Jimin meniup-niup luka bakarnya, dia meringis(?) karna rasa perih di tangannya ‘kau bodoh jim, kenp juga kau memikirkan dia?’ jimin memukul-mukul pelan kepalanya sendiri

“Hey..hey jimin apa yang kau lakukan?,” taehyung menahan tangan jimin.

“Jangan menyakiti dirimu sendiri jim, dimana kotak p3k? Aku akan mengobati lukamu” taehyung melihat-lihat ke sekelilingnya

“Eeumm itu di dekat pintu dapur tae”

“Jadi kau kenapa bertingkah seperti ini sejak tadi? Ceritakanlah padaku mungkin aku bisa membantumu” taehyung mulai mengobati tangan jimin

“umm tae aku pikir aku normal, tapi sepertinya tidak ah...bukan..bukan maksudku aku normal dalam masalah percintaan”

“Ya aku mengerti, jadi kau benar-benar jatuh cinta pada jungkook?” taehyung memotong omongan jimin sambil meniup-niup tangan jimin

“Aakk...” jimin membelakan mata terkejut “kau sudah tau tae?”

“Yuppp aku tahu semuanya, jadi apa masalahnya?” taehyung duduk di sebelah jimin dan menatapnya

“Ntah kenapa perkataan mu yang kemarin di telfon itu memjadi pikiran untukku tae, aku berfikir bahwa jungkook hanya mempermainkanku dan yang aku sesali lagi kenapa aku jadi menyukai lelaki?” jimin menunduk sedih

“Ahhh itu? Hahahaha memangsih jungkook memelukku dari belakang karena dia merayuku untuk mengerjakan semua tugasnya, tapi jimin-ah bahkan lelaki yang bukan gay saja bisa memeluk temnnya dengan biasa. Tenanglah jungkook dan aku hanya teman biasa. Sepertinya aku malah menyukai kau. Ahhhh.. hahaha tidak.. tidak” taehyung memindah-mindahkan acara tv

“Kau berkata begini bukan karena jungkook menyuruhmu kan? T..tapi apa itu tadi? Kau menyukaiku? Jimin langsung menatap taehyung kaget

“Jungkook memang menyuruhku menjelaskan semuanya, dan aku menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi jiminie,” taehyung tersenyum manis kepada jimin.

“Yupp aku menyukaimu tapi sshhhttt,” taehyung meletakan jari teunjuknya di bibir jimin

“jangan berbicara apapun tentang yang barusan aku katakan kepadamu ne?” taehyung mencium cepat bibir mungil jimin.

“Saranghae jimmine”

Huahhh taehyung tukang tikung gaes(?)

Halooo halooo maaf yaa kalo capt sebelumnya terlalu pendek ㅠ ㅠ
Tapi capt yang ini udah aku usahain panjang tapi ternyata tetep aja se-upil huhuhu😭😭😭

Ohh iyaa kalian jangan jadi silent reader yaa😂
Voment dari kalian sangat membantu😄😄😄

Btw aku galau karna wings tour huhuhu😂😭

Innocent FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang