C H A P T E R 2

2.1K 121 5
                                    

"Makasih ya, Trala."

"Sama-sama."

"Lo gak mau gabung sama kita dulu?"

"Enggak deh, gue mau COD soalnya."

"Oh ... dimana tuh?"

"Indomaret pertigaan."

Tio manggut-manggut. Tangannya masih menenteng papper bag coklat yang isinya pesanan dari Trala. Trala itu satu angkatan sama mereka, dia terkenal banget sama olshopnya yang lagi rame banget. Dan lagi, Trala itu cemcemannya Arga, tapi si Trala gak pernah peka.

"Lo bareng siapa La?" tanya Arga yang begitu kepo.

"Mamang ijo-ijo."

"Gojek?" tebak Tio yang ternyata di angguki Trala antusian karena tebakan Tio tepat sasaran.

"Mau bareng nggak?" kata Arga menawari.

"Mau beli paan lu njing ke Indomaret segala?" tanya Tio begitu ngegas nggak busa dia ajak kompromi.

Untungnya Arga terbiasa ngeles.

"Apaan orang gue mau beli bensin, kan ngelewatin Indomaret pertigaan. Suudzon mulu lo."

Boong. Soalnya bensinnya Arga baru aja di penuhin, persis banget ini tadi soalnya abis turun dari motor si Tio langsung di cegat Trala buat COD-an. Jadi masih full.

"Kan kita abis beli bensin, lu mau nyetok pake jerigen?"

Temen kek anjeng!

Karena ... gak seru kalo belum ngerjain temen yang lagi PDKT. Tio cekikikan dalem hati.

"Mending gue sama mamang ijo-ijo aja deh. Hehe," ucap Trala ditengah perdebatan Arga dan Tio.

"Gue beneran mau beli bensin kok, bensin gue abis. Kalo gak percaya cek aja. Gak usah percaya sama Tio dia tuh sesat."

Trala terlihat menimbang-nimbang, kayak bingung gitu ambil apa enggak tawaran Arga ini yang terlihat meyakinkan tapi Trala juga gak terlalu yakin sepenuhnya.

"Gratis kan?"

"Iya lah. Kan gue bukan tukang ojek yang harus dibayar."

"Ya udah deh, gue nebeng."

"Nah gitu dong, hehe." kata Arga seneng.
"Duluan ya Yo."

"Ya, ati-ati ban lo muter," balas Tio.

"Kalo geleng-geleng namanya kipas angin."

"Duluan ya Yo ... Bye ... Jangan lupa order lagi, hihi," kata Trala melambaikan tangan sebelum menaiki motor Arga.

Tio membalas dengan anggukan dan senyum serta lambaian yang tak ketinggalan. Trala tuh ramah banget, jadinya banyak yang suka dan beli di olshopnya.

Tio akhirnya memilih masuk ke Toca. Itu loh tempat tongkrongnya anak-anak Cakra 21 yang letaknya persis di seberang sekolah.

"Kok lo sendirian? Arga kemana?" tanya Sandy begitu Tio udah duduk di meja yang udah ada Gesa, Sandy, dan Naka.

"Ngerdus."

"Itu lo pesen apa Nyet?" tanya Naka yang sadar kalau Tio tadi abis COD-an sama Trala.

"Pesenan si Geboy," jawab Tio mengeluarkan beberapa kuncir warna-warni dan satu kaos berwarna abu-abu.

"Hah?" Gesa mencoba mencerna, "oh ... si Gaby? Kirain siapa, haha."

"Ih lucu juga ya warnanya, jadi pengen pesen gue," kata Naka memainkan kuncir-kuncir tadi. Nggak ingat aja kalau dia itu paling terkenal sama muka juteknya.

BADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang