"Hallo..., eh lo dimana Se?"
"Di Toca."
"Ini gue masih rapat dulu, kayaknya lama, apa mending lo nebeng Jojo dulu daripada nunggu gue?"
"Lah gimana sih lo? Katanya bentar? Sampe jam berapa?"
"Gak tau rapatnya dadakan njir, udah nebeng Jojo aja deh lo."
"Jojo ada rapat cheers juga goblok."
"Lo tuh kalo ngomong sama abang sendiri jangan ngegas mulu napa dah?"
"Iya-iya bawel lu."
"Yaudah mending lo gojek aja gimana? Entar gua bayarin."
"Nggak mau, bareng lo aja."
"Susah banget sih lo ah, emosi gue disini teriak-teriak!!"
"Salah sendiri pake teriak-teriak, gue kan gak nyuruh."
"Yaudah ah. Kalo lo mau cepet-cepet pulang mending gojek aja kenapa sih? Gue gak tau jam berapa kelarnyaaaaa."
"Gue nunggu lo aja. Di Toca!"
"Serah lu dah batu!"
Seara secara sepihak mematikan teleponnya. Nyebelin! Udah ditungguin dari tadi ternyata si Sam masih ada rapat futsal dulu. Walaupun udah kelas dua belas, dia masih tetep ikut ekskul karena dia termasuk tim inti sebelumnya. Jadi harus masih ikutan ekskul di semester satu ini buat mantau adik kelasnya. Baru di semester dua, dia boleh lepas ekskul.
Setelah habis dengan milkshake stroberi langganannya di Toca, ia kini beralih membeli es krim coklat. Ia memakan es krim sembari mengedarkan pandangan je seluruh Toca. Tepat sampai ia menatap kasir, pandangannya secara gak sengaja bertemu dengan mata Arga yang baru bayar dan lagi bawa milkshake.
Arga menajamkan matanya dan langsung lari nyamperin Seara. Tanpa ijin langsung duduk gitu aja.
"Sendirian aja lo?" tanyanya disusul menyedot milkshake.
"Yang lo liat aja kayak gimana dah."
"Lo nunggu siapa? Tumben banget jam segini masih di sini?"
"Lo kalo ketemu gue kepo mulu deh," balas Seara bercanda. Mengingat Arga dan Seara jarang banget ketemuan gini, tapi sekalinya pernah ketemu pasti tuh anak banyak nanya. "Nunggu Kak Sam gue," katanya.
"Hehehe," tawa Arga garing, "harusnya lo berterimakasih kali gue perhatian ama lo."
"Halah."
"Lo beli milkshake apa sih kok warnanya ungu?" tanya Seara yang keliatan tertarik sama minuman yang dibawa Arga. Baru beberapa kali sedot doang lagi minumnya.
"Oh ... ini?" Arga menggoyangkan milkshakenya, "rasa taro."
Seara meringis sedikit mendengarnya, reaksinya itu membuat Arga tertawa.
"Kok lo doyan sih rasa taro? Padahal gak enak banget, eww."
"Gue juga gak tau njir, ternyata rasanya kayak gini."
"Terus kenapa lo beli kalo gak pernah beli?"
"Disaranin sama orang, katanya enak, ya gue cobain lah."
Seara masih bergidik sendiri. Gak pernah suka sama yang bau-bau taro. Gak enak banget, eww. Enakan juga yang stroberi.
Seara sibuk menghabiskan es krimnya lagi, dan Arga sibuk mencecap milkshake taronya diakhiri kata 'mmmm' dan ngangguk-ngangguk tiap abis nyedot. Kayaknya dia suka deh lama-lama.